Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membukukan kinerja solid pada kuartal pertama tahun ini yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 71 miliar.
Laba itu tumbuh 37% dibandingkan laba kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 51,83 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini sejalan dengan pendapatan ASSA yang tumbuh sebesar 3,1% menjadi Rp 1,2 triliun dari pendapatan kuartal I 2023 yang sebesar Rp 1,1 triliun.
Baca Juga
Bisnis penyewaan kendaraan untuk korporasi kembali menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan, dengan kontribusi sebesar 39% terhadap total pendapatan Perseroan.
Advertisement
Direktur Utama PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto mengatakan, kinerja yang pada kuartal pertama 2024 ini mencerminkan komitmen perseroan dalam mengejar bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan melalui setiap pilar bisnis.
Di mana bisnis awal perseroan yakin penyewaan kendaraan korporat telah kembali menjadi pendorong keuntungan yang signifikan, disusul oleh kinerja luar biasa dari bisnis kendaraan bekas.
"Di sisi lain, Cargoshare terus membuat kemajuan di bidang logistik B2B. Kami sangat bersemangat dengan kemajuan Anteraja yang bergerak menuju break-even dan semakin yakin akan profitabilitasnya di masa depan,” kata Prodjo dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (3/5/2024).
Beban pokok pendapatan ASSA tercatat sebesar Rp 842,4 miliar, lebih rendah dari periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 848,7 miliar. Efisiensi yang dilakukan anak usaha, Anteraja berperan besar dalam penurunan beban pokok pendapatan Perseroan.
Anteraja tercatat berhasil menurunkan biaya produksi (COGS) sebesar 22,2% YoY, hingga mengantarkan ASSA meraih laba kotor sebesar Rp 339,5 miliar, meningkat 14,1% jika dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
Selain itu perseroan melakukan penghematan biaya operasional Anteraja yang berperan utama dalam mendorong laba operasional ASSA hingga tumbuh sebesar 45,5% YoY menjadi Rp 172,1 miliar pada periode ini. Anteraja sendiri pada periode ini telah sukses membalikkan keadaan, menjadi menghasilkan laba operasional sebesar Rp 25,4 miliar dari menderita rugi bersih Rp 34,7 miliar pada kuartal pertama tahun lalu.
Aset Perseroan
Sementara unit bisnis penjualan kendaraan bekas membukukan pertumbuhan laba usaha sebesar 50,9% YoY menjadi Rp 48,3 miliar. Adapun bisnis lelang dari anak usaha PT JBA Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba usaha sebesar 129,1% YoY menjadi Rp 26,9 miliar.
Unit bisnis ASSA di bidang penyedia solusi logistik terintegrasi B2B, Cargoshare mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 24,2% YoY menjadi Rp 71,7 miliar.
Dalam hal ini, kontribusi dari pelanggan eksternal terhadap pendapatan terus meningkat menjadi 53,7% dari total pendapatan, dibandingkan kuartal 1 tahun 2023 yang sebesar 38,8%.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, aset Adi Sarana Armada hingga Maret 2024 naik menjadi Rp 7,66 triliun dibanding Rp 7,34 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas pada kuartal I 2024 naik menjadi Rp 4,98 triliun dari Rp 4,73 triliun pada Desember 2023. Sementara ekuitas naik tipis menjadi RP 2,68 triliun pada akhir Maret 2024 dibanding Rp 2,60 triliun pada Desember 2023.
Advertisement
Kinerja 2023
Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang 2023. Perseroan mencatat pendapatan turun tetapi laba bertumbuh pada 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (29/3/2024), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) meraih pendapatan Rp 4,43 triliun pada 2023. Pendapatan turun 24,38 persen dari 2022 sebesar Rp 5,87 triliun.
Beban pokok pendapatan Rp 3,32 triliun sepanjang 2023, turun 30,52 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,78 triliun. Perseroan mencatat laba bruto naik tipis 2,7 persen dari Rp 1,08 triliun menjadi Rp 1,11 triliun pada 2023.
Perseroan menenkan beban penjualan dari Rp 36,28 miliar pada 2022 menjadi Rp 19,21 miliar pada 2023. Beban umum dan administrasi juga susut menjadi Rp 796,74 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 812,50 miliar. Perseroan mencatat pendapatan operasi lainnya turun menjadi Rp 32,62 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 36,39 miliar.
Dengan demikian, laba operasi naik 21,76 persen menjadi Rp 326,08 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 267,78 miliar.
Seiring kinerja itu, PT Adi Sarana Armada Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 0,72 persen menjadi Rp 103,76 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 103,02 miliar. Total laba tahun berjalan tercatat melonjak 425% menjadi Rp 19,4 miliar, dari pencapaian 2022 yang sebesar Rp 3,7 miliar
Perseroan mencatat laba per saham dasar menjadi Rp 28,68 pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 28,44.
Di sisi lain, total ekuitas naik menjadi Rp 2,60 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 2,47 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 4,73 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 4,79 triliun. Aset Perseroan naik menjadi Rp 7,33 triliun pada 2023. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 760,1 miliar pada 2023.
Bisnis Perseroan
Adapun Perseroan mencatat penurunan beban pokok pendapatan seiring fokus mencapai profitabilitas dan melakukan efisiensi operasional di semua pilar bisnisnya.
Sebagai penyedia penyewaan transportasi kendaraan untuk korporasi, ASSA memiliki bisnis yang terdiri dari corporate car rental, layanan pengemudi, dan online car sharing (Share Car). Sejak 2003, ASSA Rent setiap tahun konsisten meningkatkan jumlah armada.
Hal ini menunjukkan permintaan dari pelanggan korporasi ASSA Rent terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan level utilisasinya yang sudah bertahun-tahun dipertahankan di atas 90%.
Pada akhir 2023, Perseroan telah memiliki lebih dari 30.000-unit armada, menjadikannya sebagai salah satu perusahaan sewa kendaraan terbesar di Indonesia dari sisi jumlah armada serta cabang di seluruh Indonesia. Dari segmen penyewaan kendaraan, autopool dan juru mudi ini, pada 2023 ASSA meraup pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun, meningkat 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan dari pilar bisnis logistik, ASSA Logistics yang sudah berdiri selama lebih dari 17 tahun dengan berkolaborasi anak usaha lain telah memiliki ekosistem lengkap yang terintegrasi mulai dari first mile, mid mile, hingga last mile. Salah satu layanan ASSA Logistics adalah bisnis kurir Anteraja untuk mengirimkan parcel ke end user (buyer) yang dibentuk pada 2019.
Pada 2023, ASSA membentuk Cargoshare Logistics (PT Adi Sarana Transportasi) sebagai perusahaan jasa pengiriman barang yang melayani segmen mid mile.
Advertisement