Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 635,55 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/5/2024), PT XL Axiata Tbk membagikan dividen tunai setara Rp 48,6 per saham. Pembagian dividen itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 Mei 2024.Adapun dividen yang dibagikan itu 50 persen dari laba bersih 2023 Rp 1,27 triliun.
Baca Juga
Berikut jadwal pembagian dividen tunai:
1.Cum dividen tunai di pasar regular dan pasar negosiasi pada 15 Mei 2024
Advertisement
2.Ex dividen tunai di pasar regular dan pasar negosiasi pada 16 Mei 2024
3.Cum dividen tunai di pasar tunai pada 17 Mei 2024
4.Ex dividen tunai di pasar tunai pada 20 Mei 2024
5.Recording date pada 17 Mei 2024
6. Pembayaran dividen tunai pada 31 Mei 2024
Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Mei 2024, harga saham EXCL naik 2,48 persen ke posisi Rp 2.480 per saham.Nilai transaksi harian saham Rp 68,93 miliar dan volume perdagangan 27,90 juta saham. Total frekuensi perdagangan 4.998 kali.
Kinerja Kuartal I 2024
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan positif sepanjang kuartal I 2024 yang ditunjukkan dari pendapatan dan laba.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (30/4/2024), PT XL Axiata Tbk membukukan pendapatan Rp 8,43 triliun pada kuartal I 2024. Pendapatan itu tumbuh 11,80 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,54 triliun.
Pertumbuhan pendapatan mendorong XL Axiata catat lonjakan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 168,34 persen. Perseroan catat laba Rp 539,07 miliar hingga kuartal I 2024 dari kuartal I 2023 sebesar Rp 200,89 miliar.
Perseroan mencatat penurunan beban infrastruktur menjadi Rp 2,22 triliun dari kuartal I 2023 sebesar Rp 2,33 triliun. Beban penjualan dan pemasaran susut menjadi Rp 533,16 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 565,40 miliar.
Aset Perseroan Kuartal I 2024
Namun, Perseroan mencatat kenaikan beban interkoneksi dan beban langsung lainnya menjadi Rp 764,08 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 648,85 miliar. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 101,88 miliar hingga kuartal I 2024 dari kuartal I 2023 sebesar Rp 82,90 miliar. Perseroan catat rugi kurs Rp 12,52 miliar dari sebelumnya untung Rp 25,46 miliar.
Adapun Perseroan membukukan laba sebelum pajak penghasilan naik 184,80 persen menjadi Rp 677,19 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 237,77 miliar.
Seiring kinerja keuangan tersebut, XL Axiata mencatat laba bersih per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 41 pada kuartal I 2024 dari kuartal I 2023 sebesar Rp 16 per saham.
Total ekuitas naik menjadi Rp 27,05 triliun pada Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 26,50 triliun.
Sementara itu, liabilitas jangka pendek naik menjadi Rp 20,24 triliun hingga Maret 2024 dari Desember 2023 Rp 20,14 triliun. Namun, liabilitas jangka panjang Perseroan turun menjadi Rp 40,67 triliun hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 Rp 41,04 triliun.
Aset naik menjadi Rp 87,97 triliun hingga Maret 2024 dari periode Desember 2023 sebesar Rp 87,68 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas menjadi Rp 1,15 triliun hingga akhir Maret 2024.
Advertisement
Kinerja 2023
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT XL Axiata Tbk membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,27 triliun. Laba itu naik 14,57 persen dari raihan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,1 triliun.
Peningkatan laba itu sejalan dengan pendapatan pada 2023 yang tumbuh 10,91 persen menjadi Rp 32,32 triliun dari Rp 29,14 triliun pada 2022. Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban perseroan pada 2023 naik menjadi Rp 27,59 triliun dari RP 25,13 triliun pada 2022.
Sepanjang 2023, perseroan membukukan biaya keuangan sebesar Rp 2,94 triliun, penghasilan keuangan Rp 100,09 miliar, dan bagian atas rugi bersih dari entitas asosiasi sebesar Rp 191,49 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,28 triliun atau naik dari RP 1,12 triliun pada 2022.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 naik menjadi Rp 87,69 triliun dari Rp 87,28 triliun pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi Rp 61,18 triliun dari Rp 61,5 triliun pada 2022.
Bersamaan dengan itu, ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 26,5 triliun dari Rp 25,77 triliun pada 2022.
Internet 4G XL Selimuti 1.900 Desa di Sulawesi
Sebelumnya, XL Axiata menggeber jaringan 4G di seluruh Sulawesi. Dalam keterangan terbarunya, 4G XL kini telah menjangkau 1.900 desa di Sulawesi.
XL Axiata juga menambah lebih dari 700 BTS di Sulawesi hingga akhir 2023. Kini total BTS XL di pulau tersebut mencapai lebih dari 9.800 BTS, termasuk lebih dari 6.400 BTS 4G.
Sekadar informasi, jumlah pelanggan XL Axiata di seluruh Sulawesi lebih dari 2,4 juta pelanggan.
Pelanggan terbanyak ada di dengan pelanggan terbanyak di Sulawesi Selatan sebanyak 1,4 Juta pelanggan. Terbanyak kedua ada di provinsi Sulawesi Tengah.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir, menyebut, Sulawesi merupakan salah satu wilayah yang sangat menantang bagi XL Axiata dalam menggelar jaringan dan layanan telekomunikasi juga data.
Hal ini, kata Marwan, karena Kalimantan begitu luas dan secara geografis juga tidak mudah.
"Di sisi lain, Sulawesi juga menjadi pintu gerbang menuju Kawasan Timur Indonesia dengan kota-kota penting dan tentunya pasar yang potensial. Karena itu, di Sulawesi kami tetap berusaha keras untuk terus menghadirkan layanan XL Axiata," kata Marwan, dalam keterangan XL Axiata, Rabu (21/2/2024).
Adapun jaringan 4G XL digeber dengan area yang terus meluas, dari kota hingga desa-desa dan pelosok. Tantangan geografis yang disebutkan tadi membuat XL menjangkau desa pelosok, salah satunya melalui satelit.
Advertisement