Sukses

Perusahaan Investasi Warren Buffett, Berkshire Hathaway Raup Laba USD 12,7 Miliar

Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway melaporkan laba USD 12,7 miliar, atau USD 8,825 per saham kelas A pada kuartal pertama 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi milik Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway mencatat laba kuartal pertama anjlok yang dipicu nilai investasinya. Namun, perusahaan menuturkan, sebagian besar bisnis yang dimilikinya mencatat kinerja baik.

Mengutip Yahoo Finance, ditulis Senin (6/5/2024), Berkshire Hathaway melaporkan laba USD 12,7 miliar, atau USD 8,825 per saham kelas A pada kuartal tersebut. Jumlah itu sepertiga dari tahun lalu USD 35,5 miliar atau USD 24,377 per saham kelas A.

Kinerja laba Berkshire Hathaway itu sangat dipengaruhi oleh anjloknya nilai investasi Berkshire. Buffett mendorong investor untuk lebih memperhatkan laba operasional Perseroan tanpa perhitungkan nilai investasi.

Laba operasional Perseroan naik 39 persen menjadi USD 11,22 miliar dari tahun lalu USD 8,06 miliar seiring perusahaan asuransinya menunjukkan kinerja yang kuat.

Pada kuartal tersebut, Buffett juga menjual saham senilai USD 17 miliar termasuk memangkas 13 persen saham Apple di Berkshire.

Dengan nilai USD 135,4 miliar, produsen iPhone masih menyumbang sebagian besar portofolio Berkshire senilai USD 364 miliar. Warren Buffett prediksi hal ini akan tetap terjadi bahkan hingga penggantinya Greg Abel mengambil alih.

Adapun Buffett diprediksi jual lebih dari 100 juta saham Apple. Sebelumnya, ia menuturkan kalau investasi saham di Apple seiring konsumen yang setia terhadap produk perusahaan. Mirip dengan merek permen yang dia sukai seperti See’s Candy milik Berkshire.

Kepada CNBC, CEO Apple Tim Cook yang hadiri pertemuan Berkshire menuturkan, Berkshire sebagai pemegang saham utama adalah suatu kehormatan. Ia mengetahui tentang penjualan tersebut sebelum Berkshire mengungkapkannya pada Sabtu lalu.

 

2 dari 4 halaman

Pendapatan Tumbuh 5%

Selain itu, Berkshire juga melaporkan laba penjaminan emisi sebesar USD 2,6 miliar pada perusahaan asuransinya, naik dari USD 911 juta pada tahun lalu terutama karena Geico terus meningkatkan kinerjanya. Namun, laba kereta api BNSF turun 8 persen menjadi USD 1,143 miliar.

Sebagian besar perusahaan Berkshire lainnya memberikan hasil yang solid, termasuk peningkatan laba operasional sebesar 72 persen di unit utilitas, menambah USD 717 juta terhadap total laba Berkshire.

Di sisi lain, pendapatan tumbuh 5 persen menjadi USD 89,87 miliar pada kuartal tersebut, Dua analis kepada FactSet prediksi pendapatan mencapai USD 87,04 miliar.

Dengan tidak ada akuisisi besar yang terlihat, dana tunai Berkshire naik mencapai rekor USD 188,99 miliar bahkan setelah Perseroan habiskan USD 2,6 miliar untuk membeli kembali atau buyback saham selama kuartal pertama 2024.

Perusahaan-perusahaan termasuk asuransi Geico, kereta api BNSF, dan puluhan perusahaan lainnya terus hasilkan banyak uang.

“Kami ingin sekali membelanjakannya, tetapi kami tidak akan membelanjakannya kecuali kami melakukan sesuai dengan risiko sangat kecil yang akan hasilkan banyak uang bagi kami,” ujar dia.

3 dari 4 halaman

Lepas Saham Paramount

Selain itu, Warren Buffett mengungkapkan melepas seluruh saham Paramount milik Berkshire Hathaway meski rugi.

“Saya 100 persen bertanggung jawab atas keputusan Paramount. Itu 100 persen keputusan saya, dan kami telah menjual semuanya, dan kami kehilangan cukup banyak uang,” kata dia seperti dikutip dari CNBC.

Berkshire Hathaway memiliki 63,3 juta saham Paramount pada akhir 2023, setelah memangkas posisinya sekitar sepertiga pada kuartal keempat tahun lalu, menurut pengajuan terbaru.

Warren Buffett membeli saham tanpa hak suara di saham kelas B Paramount pada kuartal I 2022. Sejak itu, perusahaan media tersebut mengalami masa sulit, mengalami pemotongan dividen, kehilangan laba dan CEO yang keluar. Saham Paramount turun 44 persen pada 2022 dan koreksi 12 persen pada 2023.

Pada pekan lalu, Sony Pictures dan perusahaan private equity Apollo Global Management mengirim surat kepada dewan direksi Paramount yang mengatakan berminat akuisisi perusahaan itu senilai USD 26 miliar. Perseroan juga telah melakukan pembicaraaan pengambilalihan dengan Skydance Media milik David Ellison.

Paramount mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir alami penurunan pendapatan karena semakin banyak konsumen yang tinggalkan tv berbayar, dan layanan streamingnya terus merugi. Saham Paramount turun hampir 13 persen.

Buffett mengatakan taruhan Paramount yang tidak membuahkan hasil membuat dia berpikir lebih dalam tentang apa yang diprioritaskan orang di waktu senggangnya. Dia sebelumnya mengatakan industri streaming memiliki terlalu banyak pemain yang mencari keuntungan dari pemirsa, sehingga menyebabkan perang harga yang ketat.

4 dari 4 halaman

Berkshire Hathaway Memangkas Kepemilikan Saham di Activision Blizzard

Sebelumnya, perusahaan investasi milik Warren Buffett melepas sebagian besar sahamnya di Activision Blizzard, seiring  kesepakatan Microsoft untuk membeli saham perusahaan video game semakin dekat.

Dikutip dari CNBC, Selasa (18/7/2023),  Warren Buffett mengungkapkan kepemilikan saham sebesar 1,9 persen di Activision. Jumlah saham itu setara 14.658.121 lembar saham, menurut pengajuan 13G yang dirilis pada Senin malam, 17 Juli 2023. Jumlah saham tersebut lebih rendah dari akhir Maret 2023 sebesar 6,3 persen, dan akhir 2022 sebesar 6,7 persen.

Saham Activision Blizzard melonjak lebih dari 9 persen pekan lalu di tengah berita the Federal Trade Commission kehilangan tawarannya untuk blokir akuisisi penerbit video game senilai USD 68,7 miliar. Banding Microsoft terhadap regulator Inggris pada Senin diberikan jeda dua bulan.

Saham Activision Blizzard Inc ditutup naik 3,49 persen menjadi USD 93,21 per saham. Pada Januari 2022, Microsoft mengumumkan niat untuk membeli saham Activision seharga USD 95 per saham.

Warren Buffett sebelumnya mengungkapkan kalau salah satu manajer investasinya Ted Weschler dan Todd Combs, pertama kali mengambil saham di Activision pada Oktober dan November 2021 dengan rata-rata harga USD 77 per saham.

Investor legendaris berusia 92 tahun itu telah bertaruh akuisisi yang diusulkan Microsoft atas perusahaan video game itu akan ditutup. Buffett mengungkapkan dia dan mitra bisnis lamanya Charlie Munger mulai melakukan kesepakatan arbitrase  merger lima dekade lalu, ketika disebut latihan.