Sukses

IHSG Berbalik Arah Memerah, Harga Saham GOTO Menguat

Sempat menguat pada pembukaan perdagangan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah memerah pada Senin, 6 Mei 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah memerah pada awal sesi perdagangan Senin (6/5/2024). Pergerakan IHSG terjadi di tengah sektor saham properti pimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 7.135,41. Awal sesi perdagangan, IHSG sempat bergerak di zona hijau. Pada pukul 09.23 WIB, IHSG melemah 0,23 persen ke posisi 7.118. Indeks LQ45 fluktuatif. IHSG naik 0,02 persen ke posisi 903. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada level tertinggi 7.178,76 dan terendah 7.113,62. Sebanyak 234 saham menguat dan 184 saham melemah. 175 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 190.413 kali dengan volume perdagangan 4,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.079.

Mayoritas sektor saham bervariasi. Sektor saham properti naik 1,86 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham basic mendaki 1,16 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,41 persen dan sektor saham siklikal mesat 0,34 persen. Selain itu, sektor saham teknologi bertambah 1,03 persen dan sektor saham transportasi melejit 0,32 persen.

Sementara itu, sektor saham energi melemah 0,14 persen, sektor saham industri tergelincir 1,47 persen, sektor saham kesehatan susut 0,13 persen. Selain itu, sektor saham keuangan turun 0,13 persen dan sektor saham infrastruktur terpangkas 0,66 persen.

Saham GOTO naik 1,5 persen ke posisi Rp 67 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 69 dan terendah Rp 66 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.997 kali dengan volume perdagangan 14.205.212 saham. Nilai transaksi Rp 88,8 miliar.

Di sisi lain, harga acuan komoditas Indonesia mengalami kenaikan yakni  Harga Batu bara Acuan (HBA) per April 2024 ditetapkan naik menjadi USD 121,13/t (+10,3%MoM), hal ini karena supply terbatas dan permintaan global masih solid.

Sementara itu, rata-rata Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) per April ditetapkan sebesar USD 87,61/b (+4,57%MoM) yang didorong ketegangan di Timur Tengah.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham LABA meroket 34,21 persen
  • Saham LPKR meroket 23,08 persen
  • Saham NINE meroket 20 persen
  • Saham AREA meroket 14,29 persen
  • Saham KOPI meroket 13,29 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham TGUK merosot 13,21 persen
  • Saham BATA merosot 12,63 persen
  • Saham IBOS merosot 9,84 persen
  • Saham TALF merosot 8,24 persen
  • Saham POLU merosot 6,71 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 402,5 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 249,3 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 144,5 miliar
  • Saham ASII senilai Rp 98,4 miliar
  • Saham GOTO senilai Rp 93,3 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham ATLA tercatat 24.031 kali
  • Saham BBRI tercatat 14.785 kali
  • Saham BDKR tercatat 9.055 kali
  • Saham WIFI tercatat 7.456 kali
  • Saham TLKM tercatat 7.033 kali
3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, CFP mengatakan, IHSG akan cenderung bergerak menguat, mencoba tembus resistance 7.180 pada perdagangan Senin, 6 Mei 2024.

“Level support IHSG di 7.040-7.100, sedangkan level resistance berada di 7.180-7.230,” kata Fanny.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (6/5/2024):

1. BBNI: Spec Buy

Beli di 4820, cutloss jika break di bawah 4750.

Jika tidak break di bawah 4750, potensi naik ke 4940-5050 short term.

 

2. ACES: Spec Buy

Beli di 880, cutloss jika break di bawah 870.

Jika tidak break di bawah 870, potensi naik ke 910-950 short term.

 

3. MBMA: Spec Buy

Beli di 515, cutloss jika break di bawah 500.

Jika tidak break di bawah 500, potensi naik ke 550-565 short term.

 

4. ASII: Spec Buy

Beli di 5150, cutloss jika break di bawah 5075.

Jika tidak break di bawah 5150, potensi naik ke 5275-5325 short term.

 

5. INTP: Spec Buy

Beli di 7200, cutloss jika break di bawah 7100.

Jika tidak break di bawah 7100, potensi naik ke 7375-7600 short term.

 

6. BBRI: Buy on Weakness

Beli di 4700, cutloss jika break di bawah 4600.

Jika tidak break di bawah 4600, potensi naik ke 4800-4840 short term.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada Senin (6/5/2024) mengikuti wall street. Hal ini seiring laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dapat segera menurunkan suku bunganya.

Dikutip dari CNBC,  investor menanti keputusan suku bunga the Reserve Bank of Australia pada Selasa pekan ini dan data perdagangan China pada Kamis pekan ini.

ING menyebutkan, pertemuan Bank Sentral Australia layak dicermati seiring data inflasi terbaru dari Australia menunjukkan pertumbuhan harga mulai meningkat.

Namun, analis mengatakan, data inflasi Australia lebih baik dari perkiraannya, dan dibandingkan dengan Amerika Serikat, perekonomian negara itu telah melambat dengan pasar tenaga kerja yang melemah secara substansial. Oleh karena itu, analis prediksi tidak ada perubahan pada tingkat bunga acuan Bank Sentral Australia 4,35 persen.

Pada Senin, indeks composite pembacaan manajer pembelian gabungan akan dirilis oleh S&P Global untuk Hong Kong. Sedangkan pembacaan PMI jasa akan rilis kinerja China dan India. Adapun bursa saham Jepang dan Korea Selatan libur.

Indeks ASX 200 di Australia naik 0,46 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 18.529, melemah dari penutupan sebelumnya 18.475,92.

Pada Jumat lalu, saham di wall street melonjak tajam setelah laporan pekerjaan pada April lebih lemah dari perkiraan.

Laporan nonfarm payrolss pada Jumat menunjukkan 175.000 pekerjaan bertambah pada April di bawah perkiraan oleh ekonom yang disurvei Dow Jones sebesar 240.000.

Tingkat pengangguran naik tipis menjadi 3,8 persen dibandingkan 3,8 persen pada bulan sebelumnya, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja. Angka upah juga lebih rendah dari perkiraan, tanda yang menggembirakan bagi inflasi.

Di wall street, indeks S&P 500 menguat 1,26 persen, dan hari terbaik sejak Februari. Indeks Nasdaq bertambah 1,99 persen dan Indeks Dow Jones menguat 1,18 persen.