Liputan6.com, Jakarta PT Xolare RCR Energy Tbk hari ini, Rabu 8 Mei 2024 secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode SOLA. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-24 di Bursa saat ini.
Pada perdagangan perdananya, saham SOLA naik 29,09 persen ke posisi 142, sesaat setelah perdagangan dibuka. Frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebanyak 2.299 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 252.242 lembar senilai Rp 3,37 miliar.
Baca Juga
Sebelumnya, perusahaan pemilik brand Xolare dan Xolabit ini sukses melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak 656,25 juta lembar dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.
Advertisement
Pada aksi korporasi yang berlangsung pada 2-6 Mei 2024 tersebut, perseroan membanderol harga pelaksanaan senilai Rp 110 per saham, sehingga Perseroan berhasil menggalang dana sebesar Rp 72,19 miliar. Pada proses IPO SOLA, manajemen Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.
Direktur Utama PT Xolare RCR Energy Tbk, Mochamad Bhadaiwi mengungkapkan, sebanyak 71,22 persen dari dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan modal pada lima entitas usaha Xolare. Adapun lima perusahaan tersebut adalah PT Xolabit Bitumen Industri (XBI), PT Aspal Polimer Emulsindo (APE), PT Modifikasi Bitumen Sumatera (MBS), PT Aplikasi Bitumen Indonesia (ABI) dan PT Bumiraya Energi Hijau (BEH).
Sementara itu, sisa dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan berupa pembelian persedian aspal, biaya operasional kantor, biaya marketing hingga biaya leasing kendaraan operasional. Keputusan untuk menjadi perusahaan go public ini tidak terlepas dari komitmen Perseroan pengembangan bisnis secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
“Pencatatan saham SOLA hari ini menjadi milestone penting bagi Perseroan untuk mengungguli kompetisi di bisnis perdagangan aspal dan jasa konstruksi. Kami mengutamakan pertumbuhan usaha yang berkesinambungan, berkualitas dan ramah lingkungan,” kata Bhadaiwi dalam seremoni pencatatan perdana saham SOLA, Rabu (8/5/2024).
Daya Saing Naik
Setelah sukses menggelar IPO dan mencatatkan saham di BEI, Bhadaiwi optimistis grup perusahaan akan semakin memiliki daya saing untuk memenangkan kompetisi di industri pengolahan aspal atau bitumen. Terlebih lagi, lanjut dia, sejauh ini integrasi dan sinergi grup yang solid menjadi keunggulan kompetitif bagi SOLA yang memiliki orientasi pada upaya menciptakan kelestarian lingkungan di wilayah kerja Perseroan.
Selain itu, Xolare Group juga berkomitmen untuk melaksanakan seluruh pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan yang terjadi akibat aktivitas usaha, serta melakukan pengelolaan limbah.
"Komitmen SOLA dalam menjalankan bisnis berwawasan lingkungan juga ditunjukkan bisnis APE dan MBS yang menjual aspal emulsi yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan," ungkap Bhadaiwi.
Pengembangan Bisnis
Bahkan, saat ini SOLA sudah menyiapkan entitas anak untuk berbisnis di bidang konstruksi solar PV untuk keperluan on-grid di perumahan dan industry, serta off-grid di wilayah yang jauh dari akses PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Perseroan juga sedang mencermati pengembangan bio bitumen yang merupakan aspal dari produk sampingan pengolahan minyak nabati, sehingga lebih ramah lingkungan dan sustainable.
Bhadaiwi menambahkan, selama ini kebijakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang dilakukan Perseroan memiliki tujuan untuk mengembangkan produk inovatif dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan konstruksi.
SOLA juga menetapkan area prioritas untuk kegiatan R&D, seperti peningkatan kualitas aspal, pengembangan teknologi konstruksi yang lebih efisien dan eksplorasi bahan-bahan alternatif yang ramah lingkungan.
Advertisement