Sukses

Semen Indonesia Raih Untung Rp 471,81 Miliar pada Kuartal I 2024

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatat pertumbuhan pendapatan, tetapi laba turun selama kuartal I 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan kinerja perseroan untuk kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan Rp 8,38 triliun. Pendapatan ini naik 6,27 persen dibandingkan Rp 8,94 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara pendapatan turun, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp 6,17 triliun pada kuartal I 2024, dibanding Rp 6,49 triliun pada kuartal I 2023. Alhasil, perseroan membukukan laba bruto Rp 2,21 triliun, turun dari Rp 2,45 triliun pada kuartal I 2023.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (11/5/2024), perseroan membukukan beban penjualan Rp 595,82 miliar, serta beban umum dan administrasi Rp 697,7 miliar.

Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan Rp 77,18 miliar, beban keuangan Rp 335,28 miliar, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan ventura Rp 4,09 miliar, dan beban operasi lainnya Rp 483 juta. Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2024 sebesar Rp 471,81 miliar.

Laba itu turun 15,99 persen dibanding laba perseroan pada kuartal I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 471,81 miliar. Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2024 turun menjadi Rp 81,03 triliun dibanding Rp 81,82 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas turun menjadi Rp 30,52 triliun dari Rp 31,77 triliun pada Desember 2023. Ekuitas sampai dengan Maret 2024 naik menjadi Rp 48,31 triliun dibanding Rp 47,8 triliun pada Desember tahun lalu.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Mei 2024, harga saham SMGR melemah 4,68 persen ke posisi Rp 4.480 per saham. Harga saham SMGR dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 4.710 per saham. Harga saham SMGR berada di level tertinggi Rp 4.710 dan terendah Rp 4.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.656 kali dengan volume perdagangan 231.446 saham. Nilai transaksi Rp 105,4 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja 2023

Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) telah mengumumkan kinerja untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan dari sisi pendapatan. Namun seiring beban yang ikut naik, laba perseroan mengalami penyusutan.

Melansir laporan keuangan Semen Indonesia dalam keterbukaan informasi Bursa efek Indonesia (BEI), Rabu (13/3/2024), PT Semen Indonesia Tbk membukukan pendapatan Rp 38,65 triliun pada 2023. Pendapatan ini naik 6,25 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 sebesar Rp 36,38 triliun.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok pada 2023 naik menjadi Rp 28,47 triliun dari Rp 25,7 triliun pada 2022. Alhasil, laba kotor perseroan pada 2023 terpangkas menjadi Rp 10,18 triliun dari Rp 10,68 triliun pada 2022.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp 2,52 triliun, beban umum dan administrasi Rp 3,35 triliun, penghasilan keuangan Rp 207,34 miliar, dan beban keuangan Rp 1,39 triliun. Bersamaan dengan itu, perseroan membuka bagian atas hasil laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar RP 16,95 miliar dan pendapatan operasi lainnya Rp 191,22 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 2,17 triliun. Laba ini turun 8,22 persen dibandingkan laba tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 2,36 triliun.

Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 tercatat sebesar RP 81,82 triliun, turun dari Rp 82,96 triliun pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi Rp 31,77 triliun dari Rp 33,27 triliun pada 2022. Sementara ekuitas per 31 Desember 2023 naik menjadi Rp 47,8 triliun dari Rp 47,24 triliun pada 2022.

3 dari 4 halaman

Semen Indonesia Genjot Transisi Energi Hijau di Pabrik Tuban

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) gencar menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di seluruh area operasi. Salah satu anak usaha perseroan, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) turut mendukung inisiatif tersebut melalui penggunaan energi tenaga surya sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan di Pabrik Tuban, Jawa Timur.

SBI menjalin kerja sama dengan PT Energi Mitra Indika Tenaga Surya untuk memulai pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang terhubung ke jaringan listrik yang ada (On-Grid Connected Rooftop PV System) pada sepuluh atap bangunan dengan kapasitas terpasang 6,39 MWp.

 PLTS Atap ini akan dioperasikan secara paralel dengan listrik yang ada dari PLN untuk menunjang sebagian kebutuhan operasional pabrik, kantor serta fasilitas pendukung lainnya di SBI Pabrik Tuban.

Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo menjelaskan, selain pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk substitusi batu bara pada proses produksi semen, peningkatan produk yang ramah lingkungan dan peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik dan energi termal. Penggunaan energi tenaga surya ini juga merupakan wujud konkret komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.

"Selagi mencapai operasional yang lebih efisien, proyek ini berkontribusi pada dekarbonisasi yang telah dicanangkan SIG untuk mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi dampak pemanasan global”, ucap Lilik dalam keterangan resmi, Minggu (18/2/2023).

Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Vita Mahreyni mengatakan, saat ini konstruksi pemasangan panel surya sudah selesai dilakukan di salah satu bangunan yaitu di gedung kantor utama Pabrik Tuban, dan akan dilanjutkan pemasangan di sembilan bangunan lainnya.

4 dari 4 halaman

Rampung Kuartal III 2024

Proyek pemasangan PLTS Atap ini diharapkan rampung seluruhnya dan beroperasi pada kuartal III tahun ini. Target tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target SIG pada penurunan intensitas emisi GRK cakupan 2 sebesar 23,9 persen pada 2030 (baseline 2019), sebagaimana tertuang dalam Sustainability Road Map SIG.

"Penggunaan energi tenaga surya di SBI Pabrik Tuban ini semakin menegaskan komitmen SIG dalam transisi energi menuju EBT yang lebih ramah lingkungan dan bermanfaat dalam mendorong efisiensi pada biaya operasional Perusahaan, serta menjadi kontribusi positif dalam mendukung pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060," tutur Vita Mahreyni.

Sebagai upaya percepatan penurunan intensitas emisi GRK cakupan 2, SIG telah menjalin kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam Pengembangan Pembangkit Energi Terbarukan pada September 2023. Melalui kerja sama ini, SIG memperoleh dukungan dalam upaya transisi energi hijau melalui sumber EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik di area-area operasional SIG.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.