Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Remala Abadi Tbk (DATA) dan PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) sebagai Efek Syariah. Saham DATA telah resmi tercatat dan diperdagankan di Bursa pada 7 Mei 2024. Esoknya, pada 8 Mei 2024 saham SOLA tercatat dan diperdagngkan di Bursa.
"Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan Otoritas Jasa Keuangan terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran oleh PT Remala Abadi Tbk dan PT Xolare RCR Energy Tbk," mengutip pengumuman OJK, Jumat (10/5/2024).
Baca Juga
Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen pernyataan pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.
Advertisement
OJK Lakukan Review
Secara periodik OJK akan melakukan review atas daftar efek syariah berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan dari emiten atau perusahaan publik.
Review atas daftar efek syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi Efektif dan memenuhi kriteria efek syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.
Â
Sebelumnya
Sebelumnya, PT Remala Abadi Tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Pada aksi tersebut, perseroan akan menawarkan 275 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan itu setara sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran dipatok pada kisaran Rp 188 sampai dengan Rp 208 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 57,2 miliar dari IPO.
Sementara PT Xolare RCR Energy Tbk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak 656,25 juta lembar dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.
Pada aksi korporasi yang berlangsung pada 2-6 Mei 2024 tersebut, perseroan membanderol harga pelaksanaan senilai Rp 110 per saham, sehingga perseroan berhasil menggalang dana sebesar Rp 72,19 miliar.
Advertisement