Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,64 persen ke posisi 7.089 selama tiga hari perdagangan pada pekan ini. Koreksi IHSG tersebut didorong sektor saham industri dan keuangan pada 6-8 Mei 2024.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, ditulis Minggu (12/5/2024), sektor saham industri dan keuangan masing-masing berkontribusi 1,99 persen dan 1,4 persen terhadap indeks saham.
Baca Juga
Pada pekan ini perdagangan termasuk pendek karena ada linur nasional. Namun, sentimen utama dari sejumlah pernyataan pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed). Selain itu, Canada secara mengejutkan mencatat indeks the Ivey Purchasing Managers naik menjadi 63 pada April 2024 dari sebelumnya 57,5 pada Maret. Realisasi indeks purchasing managers itu melebihi harapan 58,1.
Advertisement
Sementara itu, the Eurozone Services PMI cenderung melambat ekspansinya dibandingkan bulan sebelumnya. Tercatat the HCOB Eurozone Services PMI naik menjadi 53,3 pada April dari perkiraan 52,9 persen dan 51,5 pada Maret.
Di sisi lain, Jerman mencatat neraca perdagangan naik menjadi 22,3 miliar euro pada Maret 2024 dari sebelumnya 21,4 miliar. Realisasi neraca dagang itu lebih rendah dibandingkan perkiraan 22,4 miliar euro.
Sementara itu, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada kuartal I 2024. Pertumbuhan ekonomi Indonesia naik menjadi 5,11 persen YoY pada kuartal I 2024, dibandingkan perkiraan pasar 5 persen. Pertumbuhan ekonomi itu termasuk tercepat sejak kuartal II 2023. Pertumbuhan ekonomi didorong konsumsi rumah tangga selama Ramadan 2024.
Belanja Pemerintah
Selain itu, belanja pemerintah juga merupakan porsi yang signifikan mencapai 19 persen didorong pengeluaran terkait pemilihan pada Februari 2024.
"Tingkat inflasi Indonesia saat ini masih bertahan dalam target bank sentral berdasarkan data terbaru. Selain itu, neraca perdagangan pada Maret merupakan tertinggi sejak Februari 2024,” demikian dikutip dari Ashmore.
Ashmore melihat, sentimen ekonomi Indonesia yang stabil masih menjadi katalis untuk pasar saham Indonesia. Saat ini price earning (PE) IHSG sekitar 13,2 kali dari rata-rata lima tahun 16,7 kali.
"Kami terus melihat sentimen global terutama ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kami merekomendasikan untuk tetap diversifikasi antara reksa sana saham dan pendapatan tetap," demikian dikutip.
Ashmore merekomendasikan portofolio investasi ASDN, ADEN untuk reksa dana saham. Sedangkan pendapatan tetap antara lain ADON dan ADUN dalam portofolio.
Advertisement
Kinerja IHSG pada 6-8 Mei 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 6-8 Mei 2024. Sentimen global seperti harga komoditas dan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 turut bayangi perdagangan yang hanya berlangsung selama tiga hari pada pekan ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (9/5/2024), IHSG turun 0,64 persen ke posisi 7.088,79 dari penutupan pekan lalu 7.134,72. Kapitalisasi pasar terpangkas 0,81 persen menjadi Rp 11.920 triliun dari Rp 12.010 triliun pada penutupan pekan lalu.
Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian anjlok 20,74 persen menjadi Rp 11,85 triliun dari Rp 14,95 triliun pada penutupan pekan lalu.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 3,13 persen menjadi 1,099 juta kali transaksi dari 1,065 juta kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan naik 2,15 persen menjadi 18,99 miliar saham dari 18,59 miliar saham dari penutupan pekan lalu.
Selama sepekan, sektor saham basic materials memimpin penguatan. Sektor saham basic materials naik 2,11 persen. Sektor saham energi bertambah 1,4 persen, sektor saham teknologi naik 0,21 persen dan sektor saham properti dan real estate bertambah 0,65 persen. Selain itu, sektor saham consumer non-siklikal menguat 0,13 persen, sektor saham perawatan kesehatan naik 0,15 persen.
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham consumer siklikal melemah 0,51 persen, sektor saham industri turun 1,99 persen, sektor saham keuangan terpangkas 1,4 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,04 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,45 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, rilis data gross domestic product (GDP) Indonesia kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen YoY. Kedua, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ketiga, pergerakan harga komoditas dunia yang bergerak cenderung menguat setelah memanasnya konflik di Timur Tengah.
“Pada Senin, kami perkirakan masih rawan terkoreksi dengan support di 7.036 dan resistance di 7.135,” ujar dia.
Ia menambahkan, IHSG akan dipengaruhi sentimen perkembangan ekonomi China. Pekan ini, ada rilis neraca dagang dan inflasi. Selain itu, rilis neraca dagang Indonesia dan inflasi Amerika Serikat (AS).
Advertisement