Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mampu berbalik arah menghijau pada perdagangan Senin, (13/5/2024).
Mengutip data RTI, harga saham TLKM naik tipis 0,32 persen ke posisi Rp 3.090 per saham. Harga saham TLKM dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 3.070 per saham. Sepanjang awal pekan ini, harga saham TLKM bergerak di level tertinggi Rp 3.100 dan terendah Rp 3.040 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.900 kali dengan volume perdagangan 1.770.839 saham. Nilai transaksi Rp 544,4 miliar.
Baca Juga
Pergerakan harga saham TLKM itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga berbalik arah ke zona hijau pada Senin, 13 Mei 2024.
Advertisement
IHSG naik tipis 0,15 persen ke posisi 7.099,26. Indeks LQ45 menguat 0,24 persen ke posisi 895,54. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Selain itu, Telkom Indonesia juga mengumumkan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023. Telkom Indonesia membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp 17,68 triliun. Dari pembagian dividen itu, pemerintah Indonesia mendapatkan Rp 9,21 triliun.
Telkom membagikan dividen 2023 sebesar 72 persen dari laba bersih sebesar Rp 24,55 triliun. Sisa laba bersih sebesar 28 persen atau setara Rp 6,87 triliun digunakan untuk membiayai pengembangan usaha Perseroan.
Adapun pembagian dividen yang akan dibagikan setara Rp 178,50418 yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 Mei 2024.
Perseroan membagikan dividen 2023 dengan pertimbangkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 24,55 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 6,87 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 156,56 triliun.
Jadwal Pembagian Dividen
Berikut jadwal pembagian dividen tunai 2023:
- Tanggal efektif pada 7 Mei 2024
- Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 15 Mei 2024
- Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 16 Mei 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 17 Mei 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 20 Mei 2024
- Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 17 Mei 2024 pukul 16.00
- Tanggal pembayaran dividen pada 6 Juni 2024
Telkom Indonesia Beri Bocoran Cara Dongkrak Harga Saham
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membagikan strategi perseroan untuk mendongkrak harga saham agar kembali tinggi. Melansir data dari RTI, Jumat, 3 Mei 2024, dalam 3 tahun terakhir performa harga TLKM terkoreksi 0,94 persen. Sedangkan dalam waktu 5 tahun telah terkoreksi 17,06 persen.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi mengungkapkan penurunan harga saham turut terpengaruh dari bisnis seluler yang pertumbuhannya belum optimal dibandingkan dengan kompetitor.
"Ada beberapa concern yang kami lihat. Salah satunya, pertumbuhan bisnis seluler kami, di mana kami lebih rendah dibanding industri," kata Heri dikutip pada Minggu (5/5/2024).
Demi mengatasi hal tersebut, Heri menjelaskan perseroan berupaya untuk meningkatkan produktivitas dari high value customer yang menjadi kontributor terbesar perseroan. Kemudian, untuk non-high value customer, Telkom merilis layanan Telkomsel Lite.
Heri menambahkan, kinerja perseroan hingga 2023 yang tidak seperti harapan pelaku pasar juga menjadi salah satu penyebab penurunan harga saham TLKM.
“Telkom masih tumbuh, tapi diharapkan bisa tumbuh lebih tinggi lagi," jelas Heri.
Demi kembali mendorong harga saham, perseroan akan melakukan data analitik untuk memberi bisa memberikan pengalaman dan solusi yang lebih baik kepada para pelanggan. Dengan begitu, pelanggan lebih produktif dan loyal.
Berikutnya, perseroan juga akan melakukan peningkatan produktivitas dengan menyasar segmen pelanggan anak muda. Heri juga menuturkan pihaknya akan melakukan efisiensi pada biaya operasional, personal, hingga maintenance. Hal dilakukan agar performa bisnis emiten telekomunikasi itu bisa kiat baik.
Pada penutupan perdagangan Jumat, harga saham TLKM naik 1,28% atau 40 poin menjadi Rp 3.160. Saham Telkom Indonesia diperdagangkan dengan frekuensi 12.839 kali dan total transaksi mencapai Rp 511,1 miliar.
Â
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2024
Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom mengumumkan kinerja perseroan pada kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan tipis pada pendapatan. Namun, seiring meningkatnya pos beban, laba perseroan pada kuartal I turun tipis.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4/2024), Telkom Indonesia membukukan pendapatan Rp 37,43 triliun atau naik 3,71 persen dari pendapatan kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 36,09 triliun.
Pada periode yang sama, perseroan membukukan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp 9,63 triliun, beban penyusutan dan amortisasi Rp 8,09 triliun, dan beban karyawan Rp 4,13 triliun. Kemudian beban interkoneksi Rp 1,52 triliun, beban pemasaran Rp 794 miliar, kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi Rp 403 miliar, beban lain-lain bersih Rp 2 miliar, dan laba selisih kurs Rp 77 miliar.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan pendanaan Rp 335 miliar, biaya endanaan Rp 1,2 triliun, dan bagian rugi investais jangka panjang pada entitas asosiasi Rp 1 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,05 triliun. Laba itu turun 2,86 persen dari laba kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 6,36 triliun.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2024 naik menjadi Rp 288,04 triliun dari Rp 287,04 triliun pada akhir 2023. Liabilitas pada kuartal I 2024 turun menjadi Rp 123,62 triliun dari Rp 130,48 triliun pada Desember 2023. Ekuitas naik menjadi Rp 164,42 triliun pada kuartal I 2024 dari Rp 156,56 triliun pada Desember 2022.
Â
Â
Kinerja 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom Indonesia mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Pada periode tersebut, Telkom Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp 149,22 triliun.
Pendapatan itu naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan 2022 yang tercatat sebesar Rp 147,31 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban dan biaya beban dengan rincian beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp 39,72 triliun. Kemudian beban penyusutan dan amortisasi Rp 32,66 triliun, beban karyawan Rp 15,93 triliun, dan beban interkoneksi Rp 6,36 triliun.
Kemudian beban umum dan administrasi Rp 6,1 triliun, beban pemasaran Rp 3,53 triliun, kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Rp 748 miliar, penghasilan lain-lain Rp 252 miliar, dan rugi selisih kurs Rp 36 miliar. Perseroan juga membukukan penghasilan pendanaan sebesar Rp 1,06 triliun pada 2023.
Sementara biaya pendanaan tercatat sebesar Rp 4,65 triliun dan bagian laba investasi jangka panjang pada entitas asosiasi tercatat sebesar Rp 1 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 24,56 triliun.
Laba itu naik 18,34 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 20,75 triliun. Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 naik menjadi RP 287,04 triliun dari RP 275,19 triliun pada akhir 2022. Liabilitas pada Desember 2023 naik menjadi Rp 130,48 triliun dari Rp 125,93 triliun pada 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 156,56 triliun dari Rp 149,26 triliun pada 2022.
Â
Â
Advertisement