Sukses

Menanti Neraca Dagang Indonesia dan Inflasi AS, Saham Apa yang Bisa Dipantau?

Ada 3 sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan pekan lalu yang hanya berlangsung selama 3 hari tersebut yakni PDB Indonesia, Dividen BUMN Mining dan USD-IDR yang di bawah Rp 16.000.

Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini pasar menanti sejumlah data penting yang akan mempengaruhi sejumlah saham. Sentimen periode 13-17 Mei 2024 pekan ini antara lain, sentimen-sentimen tersebut adalah neraca perdagangan Indonesia dan inflasi AS yang sama-sama rilis pada Rabu mendatang.

Terkait sentimen neraca dagang Indonesia, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo yakin cadangan devisa Indonesia akan kembali naik. Keyakinan itu ditopang oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia dan surplus neraca perdagangan yang tinggi.

"Sementara itu terkait inflasi AS, inflasi tetap diprediksi turun ke target The Fed 2% seiring meredanya kenaikan biaya perumahan dan sewa," kata Angga dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (14/5/2024).

Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen tersebut, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham hingga Jumat, 17 Mei 2024, yakni Buy ADRO pada support 2.800 dengan resistance di 3.000. Lalu Buy on Pullback pada saham JPFA dengan support pada 1.180 dan resistance di 1.300. Buy on Pullback GOTO dengan support di 62 dan resistance pada 70.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode 6-8 Mei 2024 pekan lalu ditutup melemah 0,64% ke level 7.088,79. Angga menjelaskan pelemahan IHSG terdampak 2 top losers IDX FINANCE dan IDX TRANS, meski masih tertahan oleh 2 top gainers yakni IDX HEALTH dan IDX TECHNO.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

2 dari 2 halaman

3 Sentimen

Angga menambahkan, ada 3 sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan pekan lalu yang hanya berlangsung selama 3 hari tersebut yakni PDB Indonesia, Dividen BUMN Mining dan USD-IDR yang di bawah Rp 16.000.

Terkait sentimen PDB Indonesia, pada Triwulan 1-2024 tumbuh sebesar 5,11% YoY sedangkan secara QoQ menurun -0,83%. Tiga sektor dengan pertumbuhan paling besar secara YoY merupakan administrasi pemerintahan (18,88%), jasa kesehatan (11,64%), serta jasa perusahaan (9,63%).

"Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan PDB Indonesia secara YoY adalah peningkatan konsumsi LNPRT (24,29%), konsumsi pemerintah (19,90%), dan konsumsi rumah tangga (4,91%)," jelas dia.

Selanjutnya terkait dividen BUMN mining, ANTM dan PTBA membagikan dividen dengan yield besar, semisal ANTM akan membagikan dividen sebesar 100 persen dari laba bersih tahun buku 2023. Sementara itu terkait sentimen USD-IDR di bawah Rp16.000, hal ini terjadi berkat kenaikan suku bunga dan cadangan devisa yang digelontorkan oleh BI, sehingga menyebabkan cadangan devisa Indonesia turun menjadi USD 136,2 miliar dari sebelumnya USD 140,40 miliar.