Liputan6.com, Jakarta PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) membuktikan komitmennya dalam mendukung strategi keberlanjutan dengan meraih Sertifikat Manajemen Energi (SMEn) ISO 50001:2018 dari PT Sucofindo.
Direktur Utama Semen Baturaja Suherman Yahya menyampaikan sertifikat ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung efisiensi dalam penggunaan energi.
Baca Juga
“Sertifikat manajemen energi ini menjadi tanda komitmen Semen Baturaja dalam pemakaian serta pemanfaatan energi yang lebih efisien dan lebih efektif, dan diharapkan juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan kita ke depannya dalam menghadapi persaingan yang kompetitif,” kata Suherman.
Advertisement
Sementara itu, Direktur PT Sucofindo Jobi Triananda menyatakan bahwa sertifikat yang diberikan kepada SMBR telah memenuhi standar dalam mengelola penggunaan energi dan mengukur kinerja energi secara berkelanjutan.
“Penyerahan Sertifikat ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa SNI ISO 50001 : 2018 adalah standar Internasional yang menetapkan kerangka kerja untuk pengelolaan energi yang efisien dalam organisasi. Sertifikat ini bukan hanya sebuah pengakuan terhadap upaya kerja keras dari seluruh Insan Semen Baturaja, namun juga bukti komitmen tehadap keberlanjutan, efisiensi dan inovasi," ujarnya.
Suherman menjelaskan, SMBR telah melaksanakan sejumlah program untuk efisiensi energi dan pengurangan emisi diantaranya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), menjalankan pengelolaan lingkungan hijau, pengelolaan limbah, serta peningkatan pemanfaatan Alternative Fuel and Raw Material (AFR) untuk menciptakan industri semen yang ramah lingkungan.
“Melalui program - program tersebut, pada tahun 2023 SMBR berhasil menurunkan intensitas emisi karbon (cakupan 1) dari 587 kg CO2/ton cem eq di tahun 2022 menjadi 577 kg CO2/ton cem eq karena perusahaan berhasil menurunkan faktor klinker dari 69,4% menjadi 68,6% dan menaikkan nilai Thermal Substitution Rate (TSR) dari 2,62% menjadi 3,01%,” ucap Suherman.
Pada awal tahun, SMBR berhasil mengantongi sertifikat Green Label Indonesia dengan Predikat Gold dari Lembaga Green Product Council Indonesia (GPCI) dan meraih PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, hal ini membuktikan komitmen kuat perusahaan untuk terus mendorong program – program yang berdampak langsung pada capaian Sustainanble Development Goals (SDGs).
“Semua langkah tersebut sejalan dengan implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) di setiap aspek operasional perusahaan dan kami berharap bisa meraih penghargaan yang lebih tinggi, yaitu PROPER Emas dengan berbagai inovasi yang dihasilkan secara berkelanjutan,” tutupnya.
Semen Baturaja Cetak Pendapatan Rp 406,5 Miliar di Kuartal I 2024
Sebelumnya, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 406,5 miliar pada kuartal I 2024. Semen Baturaja adalah anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR). Capaian pendapatan ini melalui sinergi pengelolaan pasar dan harga.
Vice President of Corporate Secretary PT Semen Baturaja Tbk Hari Liandu mengatakan, pendapatan bersih di kuartal I 2024 ini meningkat 6% dibandingkan periode kuartal I 2023 yang tercatat Rp383,2 miliar.
Pertumbuhan pendapatan bersih itu didorong oleh kenaikan volume penjualan semen yang mencapai 7 persen atau 486.643 ton, dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Pertumbuhan ini berkat sinergi pengelolaan pasar dan harga yang dilakukan bersama SIG selaku induk usaha, membantu SMBR mempertahankan profitabilitas. Adapun pendapatan dari bisnis produk derivate, yaitu white clay mencatat hasil penjualan sebesar Rp 3 miliar," katanya.
Ia menyampaikan SMBR tetap optimistis dapat mencapai pertumbuhan kinerja perusahaan yang kokoh.
Sinergi dengan SIG sebagai perusahaan induk juga memberikan dorongan bagi perusahaan dalam mengelola pasar dan harga yang berkontribusi langsung pada peningkatan kinerja perusahaan.
Dalam sinergi bersama SIG, SMBR turut berkontribusi untuk proyek strategis nasional dengan memasok semen untuk pembangunan Tol Betung-Jambi bagian dari ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.
"Pembangunan tol ini meningkatkan sektor perekonomian serta mempermudah akses dan konektivitas antarkedua provinsi serta mempertahankan peran strategis SMBR dalam pembangunan infrastruktur nasional," katanya.
Pihaknya pun optimistis mencapai target kinerja seiring dengan perkembangan pasar dan terus memperkuat sinergi dengan SIG serta menjalin kemitraan strategis lainnya yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, memastikan operasional yang efisien, memberikan nilai tambah, dan meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Advertisement
Saham SMBR Melaju Kencang Usai Umumkan Kinerja 2023
Sebelumnya, saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik usai umumkan laporan keuangan tahun buku 2023. Pada perdagangan Rabu, 13 Maret kemarin, saham SMBR ditutup naik 18,64 persen ke posisi 280.
Penguatan berlanjut, pada sesi I hari ini, Kamis 14 Maret 2024, saham SMBR naik 4,29 persen ke posisi 292. SMBR dibuka pada posisi 280 dan bergerak pada rentang 268-306. Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan saham SMBR tercatat sebanyak 5.219 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 45,11 juta lembar senilai Rp 13,13 miliar.
Dalam sepekan, harga saham SMBR naik 25,86 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham SMBR naik 5,04 persen. Namun jika memperhatikan alam satu tahun terakhir, saham SMBR turun 30,48 persen.
Pendapatan perseroan pada 2023 tercatat sebesar Rp 2,04 triliun. Pendapatan itu naik 8,44 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,88 triliun.
Dari raihan itu, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 121,57 miliar. Laba ini naik 57,22 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar RP 77,32 miliar.
Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 turun menjadi Rp 4,86 triliun dari RP 5,24 triliun pada Desember 2022. Liabilitas turun menjadi RP 1,69 triliun pada 2023 dari RP 2,17 triliun pada 2022. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2023 naik menjadi RP 3,16 triliun dari RP 3,07 triliun pada 2022.