Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street cetak rekor baru pada pekan lalu. Lalu sentimen apa saja yang akan bayangi wall street pekan ini?
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Selasa (21/5/2024), tanda-tanda perlambatan inflasi mendorong pasar menjadi lebih optimistis terhadap prospek penurunan suku bunga the Federal Reserve (the Fed).
Baca Juga
Pada pekan lalu, indeks Nasdaq naik lebih dari 2 persen, indeks S&P 500 menguat lebih dari 1,5 persen. Indeks Dow Jones ditutup di atas 40.000 untuk pertama kali pada Jumat, 17 Mei 2024.
Advertisement
Pada pekan ini, hasil laporan keuangan Nvidia akan dinantikan pelaku pasar dan menjadi katalis utama bagi pasar. Selain itu, investor juga akan cermati laporan keuangan dari Target, Palo Alto Networks, dan Lowe’s.
Selain itu, pekan ini juga relatif tenang untuk data ekonomi. Adapun data ekonomi yang akan keluar antara lain aktivitas di sektor manufaktur dan jasa, serta pembacaan akhir sentimen konsumen pada Mei. Kemudian risalah pertemuan the Federal Reserve (the Fed) pada Mei rilis pada Rabu sore waktu setempat.
Sementara itu, pembacaan indeks harga konsumen pada April menunjukkan inflasi inti yang tidak termasuk biaya pangan dan gas lebih fluktuatif, naik 3,6 persen dibandingkan tahun lalu, kenaikan tahunan terendah dalam tiga tahun. Hal ini mendorong investor prediksi dua kali penurunan suku bunga pada 2024 untuk pertama kalinya sejak awal April.
Langkah ini membawa pasar semakin sejalan dengan proyeksi the Federal Reserve (the Fed) mengenai penurunan suku bunga sekitar dua hingga tiga kali pada 2024.
BMO Capital Markets Chief Investment Strategist Brian Belski prediksi indeks S&P 500 menyentuh 5.600 pada 2024. Hal ini seiring keselarasan investor dengan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mengenai penurunan suku bunga.
Target Indeks S&P 500
Bagi investor, pertanyaan kuncinya adalah apakah narasi bullish ini akan berlanjut atau apakah pasar akan kembali mengungguli the Fed seperti yang terjadi pada awal 2024 saat investor perkirakan hampir tujuh kali penurunan suku bunga yang didukung oleh data ekonomi yang positif.
Uji coba pertama akan dilakukan pada Rabu seiring rilis risalah pertemuan the Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan memberikan gambaran lebih dalam mengenai diskusi antara pejabat.
“Risalah rapat FOMC pada Mei seharusnya terdengar lebih hawkish dibandingkan konferensi pers ketua the Federal Reserve Jerome Powell,” ujar Ekonom Bank of America Michael Gapen dalam catatan kepada kliennya.
“Meski Powell memberi isyarat kalau batasan kenaikan suku bunga sangat tinggi dan tindakan yang diambil adalah respons yang tepat terhadap terhentinya inflasi, anggota komite lainnya lebih khawatir tentang apakah kebijakan itu sudah cukup efektif,” ia menambahkan.
Deutsche Bank Chief Equity Strategist Binky Chadha menaikkan target akhir tahun indeks acuan menjadi 5.500 dari 5.100. Ia menuturkan, pertumbuhan laba yang kuat dan prospek makro ekonomi yang membaik sebagai katalis saham menguat.
“Kami melihat siklus laba mempunyai banyak pengaruh. Meski seluruh pertumbuhan mungkin tidak terwujud tahun ini, kami melihat kepercayaan pasar terhadap pemulihan yang berkelanjutan meningkat pada akhir tahun sehingga mendukung saham,” kata dia.
Advertisement
Indeks Dow Jones Sentuh Posisi di Atas 40.000
Sebelumnya, indeks Dow Jones ditutup di atas angka 40.000 pada perdagangan Jumat, 17 Mei 2024 untuk pertama kalinya dalam 139 tahun.
Mengutip CNN, ditulis Minggu (19/5/2024), indeks Dow Jones awalnya melewati ambang batas utama pada Kamis pagi, 16 Mei 2024, dan berakhir lebih rendah. Sementara itu, wall street telah menguat dalam beberapa hari terakhir seiring harapan baru penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Selain itu, laporan pekan ini dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan inflasi sudah mulai mereda, berpotensimembuka jalan bagi bank sentral untuk mulai menerapkan penurunan suku bunga telah diprediksi investor sejak awal tahun.
"40.000 adalah pencapaian yang luar biasa, tetapi pada akhirnya tidak banyak perbedaan antara 39.999 dan 40 ribu,” ujar Chief Market Strategist Carson Group, Ryan Detrick seperti dikutip dari CNN.
Ia menuturkan, indeks Dow Jones sentuh 40 ribu sebagai pengingat yang baik tentang seberapa jauh kemajuan. "Bayangkan berapa banyak orang yang berbicara tentang resesi dan pasar yang lesu sepanjang tahun lalu. Sekarang kita sekali lagi kembali ke titik tertinggi baru," ujar dia.
Ia menambahkan, investor yang bersabar dan mengabaikan semua berita utama yang menakutkan sekali lagi mendapatkan imbalan, seperti yang telah terjadi sepanjang sejarah.
Pada perdagangan pekan ini, indeks acuan ditutup menguat. Akan tetapi, indeks acuan bervariasi di wall street pada Jumat, 17 Mei 2024. Indeks Dow Jones naik 134 poin atau 0,3 persen ke posisi 40.003,59. Ini adalah pekan kelima berturut-turut indeks Dow Jones mencatat kemenangan. Indeks S&P 500 menguat 0,1 persen dan indeks Nasdaq melemah 0,1 persen.
Tonggak Sejarah
Indeks Dow Jones melewati level 40.000 tidak memberikan banyak manfaat praktis bagi investor,tetapi hal ini menarik perhatian publik dan sejumlah pihak. Hal ini dapat membantu mendorong sentimen optimistis tersebut.
“Tonggak sejarah Dow Jones 40.000 juga menunjukkan betapa tangguhnya ekonomi Amerika Serikat, pada saat ada banyak seruan untuk resesi,” ujar Chief Market Strategist B.Riley Financial, Art Hogan.
Ia menambahkan, pentingnya indeks Dow Jones ke posisi 40.000 tersebut menjadi penegasan laba perusahaan meningkat dan kepercayaan investor tetap kuat.
Bagi banyak masyarakat AS, Dow berarti saham. Sejumlah saham dalam indeks tersebut mulai dari Microsoft hingga McDonald’s hingga Chevron, mewakiliki beberapa perusahaan terbesar di AS dan dimiliki secara luas oleh investor ritel dan institusi.
Advertisement