Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Amerika Serikat sedang melemah, di tengah berbagai risiko pada perekonomian negara tersebut.
Melansir CNBC International, Jumat (24/5/2024) saham S&P 500 dan Nasdaq yang padat teknologi ditutup pada rekor tertinggi pada hari Selasa (22/5) waktu AS. Indeks saham AS masing-masing naik sekitar 11% sejauh ini pada tahun 2024.
David Rosenberg, pendiri dan presiden perusahaan konsultan ekonomi Rosenberg Research & Associates, mengatakan bahwa tiga risiko utama pada pasar saham AS saat ini adalah kebijakan Federal Reserve, risiko resesi, dan hasil pendapatan perusahaan yang lebih rendah dari perkiraan.
Advertisement
Seperti diketahui, para pengambil kebijakan The Fed telah menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam dua dekade untuk mengendalikan inflasi yang tinggi.
Sejauh ini, belum diketahui jelas kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga.
Suku bunga yang tinggi telah meningkatkan pendapatan yang dapat diperoleh investor dari dana tunai dan dana pasar uang, di mana mereka mungkin dapat memperoleh pengembalian sebesar 5%, misalnya, kata Rosenberg.
Keuntungan
Menurutnya, mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama memberikan keuntungan bagi dana tunai dan pasar uang dibandingkan dengan saham berdasarkan risiko-imbalan.
Selain itu, perekonomian AS tetap kuat di tengah tingginya biaya pinjaman dan penurunan inflasi secara bertahap. Hal ini menyebabkan banyak pengamat memperkirakan perekonomian sedang menuju “soft landing.”
"Jika resesi yang tidak disangka-sangka akan terjadi, itu akan menjadi kejutan besar yang mengancam pasar saham," jelas Rosenberg.
"Investor terkaya dan paling sukses bertahan lebih lama di pasar," kata Raj Dhanda, mitra dan kepala manajemen kekayaan global di Ares Management Corporation.
Saham Nvidia Melambung Jelang Rilis Laporan Keuangan Kuartal I
Produsen chip Nvidia akan melaporkan kinerja keuangan pada kuartal I 2024 usai penutupan perdagangan Rabu, 22 Mei 2024 waktu setempat. Laporan keuangan Nvidia menjadi laporan keuangan yang dinantikan investor pada 2024.
Mengutip Yahoo Finance, Rabu (22/5/2024), wall street prediksi Nvidia akan melaporkan pendapatan dan laba masing-masing naik lebih dari 200 persen dan 400 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. Hal ini seiring Perseroan alami lonjakan permintaan chip-nya di tengah booming kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Analis prediksi laba per saham yang disesuaikan menjadi USD 5,65 per saham dan pendapatan senilai USD 24,69 miliar, berdasarkan data Bloomberg. Perseroan melaporkan laba per saham yang disesuaikan sebesar USD 1,09 dan pendapatan USD 7,19 miliar pada kuartal sama tahun lalu.
Saham Nvidia telah naik lebih dari 200 persen. Saham Nvidia melonjak hampir 700 persen sejak pasar saham terendah pada Oktober 2022. Saham ditutup ke rekor tertinggi pada Selasa, 21 Mei 2024. Harga saham Nvidia melambung 0,64 persen ke posisi USD 953,86.
Pada pra pembukaan perdagangan Rabu, 22 Mei 2024 waktu setempat, harga saham Nvidia menguat 0,43 persen ke posisi USD 957,98.
Adapun sebagian besar pendapatan Nvidia akan berasal dari data center yang diperkirakan hasilkan USD 21 miliar, naik dari USD 4,28 miliar pada kuartal I tahun lalu. Divisi permainan yang sebelumnya merupakan segmen terbesarnya diprediksi mencatat pendapatan USD 3,5 miliar, naik dari USD 2,24 miliar pada kuartal sama tahun lalu.
Menjelang pengumuman laporan keuangan, Analis Stifel Ruben Roy menaikkan target harga saham menjadi USD 1.085 dari posisi USD 910.Ia antisipasi Nvidia akan sekali lagi melampaui harapan pada laba dan pendapatan untuk kuartal berikutnya.
Adapun permintaan chip dari perusahaan yakni Amazon, Google, Meta dan Microsoft dan lainnya telah meningkatkan hasil perusahaan.
Financial Times melaporkan pada Selasa, Amazon telah hentikan sementara beberapa pesanan dari Nvidia sambil menunggu lini Blackwell yang lebih canggih tersedia.
Advertisement
Risalah The Fed hingga Laporan Keuangan Nvidia Jadi Fokus Investor
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street cetak rekor baru pada pekan lalu. Lalu sentimen apa saja yang akan bayangi wall street pekan ini?
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Selasa (21/5/2024), tanda-tanda perlambatan inflasi mendorong pasar menjadi lebih optimistis terhadap prospek penurunan suku bunga the Federal Reserve (the Fed).
Pada pekan lalu, indeks Nasdaq naik lebih dari 2 persen, indeks S&P 500 menguat lebih dari 1,5 persen. Indeks Dow Jones ditutup di atas 40.000 untuk pertama kali pada Jumat, 17 Mei 2024.
Pada pekan ini, hasil laporan keuangan Nvidia akan dinantikan pelaku pasar dan menjadi katalis utama bagi pasar. Selain itu, investor juga akan cermati laporan keuangan dari Target, Palo Alto Networks, dan Lowe’s.
Selain itu, pekan ini juga relatif tenang untuk data ekonomi. Adapun data ekonomi yang akan keluar antara lain aktivitas di sektor manufaktur dan jasa, serta pembacaan akhir sentimen konsumen pada Mei. Kemudian risalah pertemuan the Federal Reserve (the Fed) pada Mei rilis pada Rabu sore waktu setempat.