Liputan6.com, Jakarta PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp 4,7 miliar atau Rp 5 per saham. Rencana pembagian dividen itu telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indonesian Tobacco Tbk yang diselenggarakan pada 21 Mei 2024.
Pembagian dividen merujuk pada data keuangan perseroan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 26,96 miliar.
Baca Juga
Sampai dengan 31 Desember 2023, PT Indonesian Tobacco Tbk membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 56,01 miliar. Bersamaan dengan itu, total ekuitas tercatat sebesar Rp 397,93 miliar.
Advertisement
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/5/2024), berikut jadwal pembagian dividen PT Indonesian Tobacco Tbk:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 31 Mei 2024
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 3 Juni 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 4 Juni 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 5 Juni 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 4 Juni 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 26 Juni 2024
Melihat Rapor Keuangan Emiten Rokok Kuartal I 2024, Siapa Tercuan?
Sebelumnya, emiten rokok telah merilis laporan keuangan kuartal I 2024. Kinerja keuangan emiten rokok cenderung beragam, dua emiten mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba sepanjang tiga bulan pertama 2024.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah emiten rokok telah merilis kinerja keuangan kuartal I 2024 antara lain PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIMM), dan PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC).
Di antara emiten rokok tersebut, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) membukukan pertumbuhan positif baik laba dan pendapatan selama kuartal I 2024.
PT Indonesia Tobacco Tbk mencatat penjualan Rp 83,55 miliar hingga kuartal I 2024. Penjualan tersebut tumbuh 22,76 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 68,06 miliar.
Seiring pertumbuhan penjualan itu, Perseroan membukukan kenaikan laba signifikan selama kuartal I 2024. PT Indonesian Tobacco Tbk meraup laba periode berjalan Rp 5,46 miliar pada kuartal I 2024. Laba Perseroan meroket 31,69 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp 4,14 miliar.
Sementara itu, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) meraup penjualan Rp 29,1 triliun pada kuartal I 2024. Penjualan tersebut bertambah 7,94 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp 26,97 triliun.
Seiring kenaikan penjualan, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 4,03 persen menjadi Rp 2,25 triliun. Pada periode sama tahun sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk meraup laba Rp 2,16 triliun.
Â
Advertisement
Kinerja Emiten Rokok Lainnya
Di sisi lain, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan penurunan pendapatan dan laba pada kuartal I 2024.
Pendapatan Gudang Garam susut 11,65 persen menjadi Rp 26,26 triliun pada kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 29,73 triliun.
Pendapatan yang merosot itu mendorong laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 69,66 persen pada kuartal I 2024. Laba Gudang Garam tercatat Rp 595,57 miliar dari kuartal I 2023 sebesar Rp 1,96 triliun.
Demikian juga PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mencatat penurunan penjualan dan laba pada kuartal I 2024. Perseroan membukukan penjualan Rp 1,05 triliun pada kuartal I 2024. Penjualan Perseroan merosot 9,67 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun.
Seiring penurunan penjualan tersebut, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mencatat laba periode berjalan Rp 90,62 miliar pada kuartal I 2024. Laba Perseroan terpangkas 18,28 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp 110,95 miliar.