Sukses

BEI Buka Gembok Perdagangan Saham BREN

Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suspensi perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) pada 29 Mei 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham PT Barito Renewables Energy Tbk pada Rabu, 29 Mei 2024.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, suspensi saham BREN dibuka di pasar regular dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I, Rabu (29/5/2024). Hal ini menunjuk pengumuman Bursa Peng-SPT-00050/BEI.WAS/05-2024 tanggal 22 Mei 2024 perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan berdasarkan penilaian bursa.

Sebelumnya, BEI suspensi saham BREN pada 27 Mei 2024 seiring peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BREN dan sebagai bentuk perlindungan investor.

“BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk di pasar regular dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan 27 Mei 2024 hingga pengumuman bursa lebih lanjut,”

Berdasarkan data RTI, harga saham BREN menguat 8,43 persen dalam sepekan terakhir. Secara year to date (Ytd), harga saham BREN melonjak 50,50 persen.

Selain itu, BEI meminta sejumlah penjelasan kepada manajemen BREN. Salah satunya mengenai penurunan jumlah investor yang sebelumnya 20.249 pihak per 31 Maret 2024 menjadi 11.995 pihak per 30 April 2024.

Manajemen BREN menyebutkan, berdasarkan data pemegang saham yang ada pada Perseroan, sebagian besar penurunan jumlah investor tersebut terjadi pada retail investor Perseroan yang kemungkinan melakukan aksi profit taking atau ambil untung ketika terjadi peningkatan harga saham Perseroan.

“Hal ini tercermin juga dari jumlah kepemilikan saham oleh investor institusional yang terus melakukan akumulasi,” demikian dikutip.

Menurut perkiraan Perseroan, kondisi ini terjadi khususnya berkaitan dengan naiknya harga saham akibat masuknya Perseroan ke dalam S&P Global Clean Energy Index & iShares Clean Energy pada 19 April 2024.

Berdasarkan data pemegang saham Perseroan per 30 April 2024 di luar pemegang saham utama dan pengendali antara lain

Investor ritel asing sebanyak 114

Investor ritel domestik sebanyak 11.768

Investor institusi asing sebanyak 42

Investor institusi domestik sebanyak 69

 

 

2 dari 4 halaman

Volume Perdagangan Turun

Selain itu, BEI juga meminta penjelasan mengenai menurunnya volume transaksi perdagangan tanpa disertai dengan penurunan harga. Manajemen BREN menduga hal itu disebabkan beberapa hal yakni:

1.Sektor usaha di bidang energi baru terbarukan merupakan sektor yang sedang mendapat perhatian luas secara global dan sangat diminati. 

2.Saat ini tidak banyak saham di sektor usaha energi terbarukan yang mencatatkan sahamnya di BEI, yang dapat memberikan pilihan kepada investor yang ingin berinvestasi di sektor energi terbarukan.

3. Keinginan investor untuk memegang saham Perseroan dalam jangka panjang, termasuk yang disebabkan oleh adanya kewajiban kepada institusi atau industri tertentu untuk memiliki portofolio investasi di sektor renewables energy.

Adapun peningkatan harga dan volume transaksi yang terjadi dalam 2 bulan terakhir ditenggarai akibat masuknya saham Perseroan ke dalam S&P Global Clean Energy Index & iShares Clean Energy pada 19 April 2024. Di mana terdapat inflow dari ETF sebesar ~USD75 juta / ~150juta saham. Kepemilikan ETF mengalami peningkatan sampai dengan ~187 juta saham pada 20 Mei 2024. 

 

3 dari 4 halaman

BREN Masuk Papan Pemantauan Khusus

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masuk kriteria efek pemantauan khusus mulai Rabu, 29 Mei 2024.

Mengutip keterbukaan informasi BEI,Selasa (28/5/2024), saham PT Barito Renewables Energy Tbk masuk kriteria efek dalam pemantauan khusus pada poin 10 yakni dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Sebelumnya, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang menuturkan, saham BREN yang telah disuspensi berpotensi masuk papan pemantauan khusus selama satu bulan.

“Benar (berpeluang masuk  papan pemantauan khusus-red),” ujar Kristian.

Kristian mengatakan,apabila tindakan pengawasan suspensi sampai pengumuman lebih lanjut dibuka atas saham tertentu, saham itu akan masuk papan pemantauan khusus selama satu bulan.

“Sebelumnya tindakan pengawasan unusual market activity (UMA) lebih dulu dilaksanakan sebelum suspensi cooling down dan suspensi sampai pengumuman lebih lanjut,” kata dia.

Kristian mengatakan, dalam rangka perlindungan investor, bursa melakukan tindakan pengawasan antara lain UMA, suspensi cooling down dua sesi dan suspensi sampai pengumuman lebih lanjut.

“Ketiga jenis tindakan pengawasan ini bukan sanksi terhadap saham tertentu, namun adalah tindakan untuk mendukung perlindungan investor,” kata Kristian.

Ia mengatakan, apabila ada tindakan pengawasan ini, investor perlu mempertimbangkan keputusan investasinya dengan mendapatkan informasi sebanyak yang diperlukan terhadap saham-saham tertentu yang dikenakan tindakan pengawasan bursa sebelum memutuskan membeli dan menjual saham itu.

4 dari 4 halaman

BEI Gembok Perdagangan Saham BREN dan SOLA, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) pada perdagangan Senin (27/5/2024).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, suspensi saham BREN dilakukan seiring peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BREN dan sebagai bentuk perlindungan investor.

“BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk di pasar regular dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan 27 Mei 2024 hingga pengumuman bursa lebih lanjut,”

Berdasarkan data RTI, harga saham BREN menguat 8,43 persen dalam sepekan terakhir. Secara year to date (Ytd), harga saham BREN melonjak 50,50 persen.

Selain itu, BEI juga suspensi saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) pada 27 Mei 2024. Suspensi saham SOLA ini dilakukan seiring terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham SOLA.

“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SOLA pada perdagangan 27 Mei 2024,” demikian dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

BEI menyatakan, penghentian sementara perdagangan Saham PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di Saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA).

Selama sepekan terakhir, harga saham SOLA anjlok 66,14 persen,demikian berdasarkan data RTI. Harga saham SOLA turun 30,43 persen ke posisi Rp 64 per saham pada perdagangan Rabu, 22 Mei 2024.

Bursa pun mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan Perseroan.