Sukses

IHSG Dibuka Menguat Hari Ini, Lompat ke 7.275

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 21,89 poin atau 0,30 persen ke posisi 7.275,52. Hal ini seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/5/2024).

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 21,89 poin atau 0,30 persen ke posisi 7.275,52. Hal ini seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/5/2024).

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,05 poin atau 0,45 persen ke posisi 904,87.

IHSG Berpotensi Koreksi

Diberitakan sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah terbatas pada perdagangan saham Rabu (29/5/2024).

IHSG menguat 1,08 persen ke posisi 7.253 pada penutupan perdagangan Selasa, 28 Mei 2024 disertai dengan munculnya volume pembelian. Akan tetapi, penguatan IHSG masih tertahan oleh moving average (MA) 60 harian.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG pun telah mengenai target dan saat ini diperkirakan posisi IHSG berada di awal wave (v) dari wave © pada skenario hitam.

“Hal tersebut berarti, selama IHSG masih mampu berada di atas 7.175, arah berikutnya akan menguji 7.347-7.392,” ujar Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 7.136,7.080 dan level resistance 7.313,7.363 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.170-7.270.

Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis MA20 breakout resistance garis MA50 dengan kicking candle disertai volume.

“Selama di atas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat higher high (HH) level untuk melanjutkan fase bullish-nya,” ujar Wafi.

Ia menuturkam, jika kembali breakdown support garis MA50 maka berpeluang untuk kembali menguji support garis MA20 untuk masuk ke fase sideways. "Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.150-7.350,” kata dia.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Timah Tbk (TINS).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

 

2 dari 3 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness

Saham INCO menguat 6,03% ke 5.100 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan INCO pun mampu berada di atas MA200.  Herditya menuturkan, saat ini, posisi INCO diperkirakan berada di awal wave (v) dari wave [c], sehingga INCO masih berpeluang menguat terutama bila mampu break resistance di 5.200.

Buy on Weakness: 4.940-5.050

Target Price: 5.300, 5.475

Stoploss: below 4.720

 

2.PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) - Spec Buy

MIDI menguat 0,53% ke 382 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Selama MIDI masih mampu berada di atas 372 sebagai stoplossnya, posisi MIDI saat ini sudah berada di akhir wave [y] dari wave B sehingga selanjutnya MIDI berpeluang melanjutkan penguatannya membentuk wave C," kata dia.

Spec Buy: 376-382

Target Price: 404, 422

Stoploss: below 372

 

3. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Buy on Weakness

Saham MYOR terkoreksi ke 2.290 disertai munculnya volume penjualan. "Selama masih mampu berada di atas 2.200 sebagai stoplossnya, maka posisi MYOR saat ini berada di awal wave B dari wave (B), sehingga MYOR masih berpeluang berbalik menguat," kata dia.

Buy on Weakness: 2.230-2.280

Target Price: 2.470, 2.550

Stoploss: below 2.200

 

4.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness

Saham PGAS menguat 3,48% ke 1.635 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun masih berada pada fase uptrend. "Saat ini, kami perkirakan posisi PGAS sedang berada di akhir wave (iii) dari wave [v] sehingga penguatannya akan relatif terbatas dan akan kembali terkoreksi membentuk wave (iv)," kata Herditya.

Buy on Weakness: 1.555-1.620

Target Price: 1.710, 1.760

Stoploss: below 1.530

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada 28 Mei 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada perdagangan saham Selasa, 28 Mei 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 1,08 persen ke posisi 7.253,62. Indeks LQ45 mendaki 1,24 persen ke posisi 900,81. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG menyentuh level tertinggi 7.308,13 dan terendah 7.228,41. Sebanyak 287 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 240 saham melemah dan 253 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.070.831 kali dengan volume perdagangan 19,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.070.

Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham basic. Sektor saham basic melambung 3,64 persen. Sektor saham energi mendaki 1,67 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,56 persen, sektor saham keuangan melesat 0,73 persen. Selain itu, sektor saham teknologi menanjak 0,69 persen, sektor saham infrastruktur naik 1,38 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,09 persen.

Sementara itu, sektor saham industri merosot 0,87 persen, sektor saham siklikal susut 0,59 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,38 persen dan sektor saham properti merosot 0,22 persen.

Pada perdagangan saham Selasa, 28 Mei 2024, harga saham AMMN menguat 1,98 persen ke posisi Rp 12.900 per saham. Harga saham AMMN dibuka naik 1.500 poin ke posisi Rp 14.150 per saham. Harga saham AMMN berada di level tertinggi Rp 15.000 dan terendah Rp 12.500 per saham. Total frekuensi perdagangan 35.050 kali dengan volume perdagangan 1.938.320 saham. Nilai transaksi Rp 2,4 triliun.