Liputan6.com, Jakarta Emiten produsen kimia dasar dan kimia khusus PT Lautan Luas Tbk (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 senilai Rp 52,14 miliar atau setara Rp 35 per saham kepada investor. Sebagai informasi Lautan Luas sendiri selalu membagikan dividen setiap tahunnya.
“Pembagian dividen kami yang konsisten menggaris bawahi komitmen kami untuk memberikan nilai dan manfaat jangka panjang yang stabil kepada pemegang saham kami. Kami berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah yang maksimal bagi pemegang saham dengan fokus strategi pada pertumbuhan bisnis yang profitable (profitable growth) dan berkelanjutan," jelas Investor Relation PT Lautan Luas Tbk Eurike Hadijaya dalam keterangan resmi, Kamis (30/5/2024).
Baca Juga
Selanjutnya pelaksanaan pembayaran dividen tunai adalah pada 13 Juni 2024.
Advertisement
Sepanjang 2023 PT Lautan Luas tbk (LTLS) mencatatkan pendapatan Rp7,32 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut turun 7,14% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp7,88 triliun. Pendapatan LTLS ini dikontribusi dari pendapatan 3 pilar bisnis Lautan Luas, distribusi sebesar Rp3,49 triliun, manufaktur Rp3,32 triliun, dan pendapatan service dan jasa sebesar Rp504,98 miliar.
Demikian juga dengan laba bersih LTLS yang menurun 49,86% menjadi Rp160,94 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp321,01 miliar di tahun 2022.
Kinerja Keuangan di Kuartal I 2024
PT Lautan Luas Tbk (LTLS) membukukan laba bersih sebesar Rp87,53 miliar pada kuartal pertama (Q1) 2024. Perolehan laba bersih tersebut naik 72,5% secara year-on-year (yoy) atau dari kuartal yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp50,74 miliar.
Pertumbuhan laba bersih LTLS pada Q1 2024 sejalan dengan kinerja pendapatan yang mencapai Rp1,92 triliun. Pendapatan di periode ini naik 3,5% yoy dari Rp1,85 triliun. Di samping itu, perseroan juga membukukan pendapatan operasi lain dan penghasilan keuangan yang lebih tinggi, masing-masing sebesar Rp80,86 miliar dan Rp701 juta.
‘Rekam jejak operasional kami patut mendapat perhatian, dan kami mampu untuk terus memperoleh efisiensi. Kami juga melakukan evaluasi peluang pertumbuhan baru dan optimis dengan masa depan Lautan Luas,” jelas Eurike.
Laba Lautan Luas Terpangkas 49,86% pada 2023
Sebelumnya, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode ini, perseroan membukukan pendapatan Rp 7,32 triliun. Pendapatan itu turun 7,14 persen dari 2022 yang tercatat sebesar Rp 7,88 triliun.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/3/2024), perseroan membukukan beban pokok penjualan dan jasa pada 2023 sebesar Rp 6,13 triliun, turun dari Rp 6,37 triliun pada 2022. Dengan demikian, laba kotor pada 2023 tercatat sebesar Rp 1,19 triliun, susut dari Rp 1,51 triliun pada 2022.
Pada periode ini, Lautan Luasmembukukan beban usaha sebesar Rp 838,05 miliar, pendapatan operasi lain Rp 21,88 miliar, dan beban operasi lain Rp 21,87 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan RP 2,91 miliar, beban keuangan Rp 95,76 miliar, dan bagian atas rugi entitas asosiasi Rp 23,05 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak final dan pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 160,94 miliar. Turun 49,86 persen dari Rp 321,01 miliar pada 2022. Aset pada 2023 turun menjadi Rp 5,63 triliun dari Rp 6,09 triliun pada 2022.
Liabilitas pada 2023 turun menjadi Rp 2,66 triliun dari Rp 3,1 triliun pada 2022. Ekuitas pada 2023 turun tipis menjadi Rp 2,97 triliun dari Rp 2,98 triliun pada 2022.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 14 Maret 2024, saham PT Lautan Luas Tbk (LTLS) merosot 2,99 persen ke posisi Rp 1.135 per saham. Saham LTLS dibuka stagnan di posisi Rp 1.170 per saham. Saham LTLS berada di level tertinggi Rp 1.180 dan terendah Rp 1.135 per saham. Total frekuensi perdagangan 42 kali dengan volume perdagangan 1.529 saham. Nilai transaksi Rp 175,8 juta.
Advertisement
Ekonomi Global Diramal Suram, Lautan Luas Pede Kinerja Kinclong pada 2023
Sebelumnya diberitakan, 2023 Indonesia diprediksi menghadapi badai berupa perlambatan ekonomi global. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan ada pada level cukup tinggi 4,5-5,3 persen pada 2023 dan 4,7-5,5 persen pada 2024.
Adapun inflasi akan kian terkendali dan diprakirakan turun dan kembali ke sasaran 3,0±1 persen pada 2023 dan 2,5±1 persen pada 2024.
Dari sektor riil, geliat sektor industri juga masih dapat berlanjut di 2023. Kemenperin memproyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nasional sepanjang tahun 2022 mencapai 5,01 persen, dan pada 2023 ditargetkan sebesar 5,1-5,4 persen.
Investor Relations Lautan Luas Eurike Hadijaya mengatakan, terkait proyeksi perekonomian Indonesia ke depan, pihaknya tetap positif. Namun, pada saat bersamaan, dia menyebut tetap waspada dengan gejolak makro.
”Melihat berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah seharusnya pertumbuhan ekonomi masih bisa tetap terjaga positif. Kami meyakini, kinerja Lautan Luas juga akan semakin tumbuh di tahun 2023 ini, seiring dengan berbagai kebijakan strategis yang sedang disiapkan oleh management,” kata Eurike dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/1/2023).