Liputan6.com, Jakarta PT Indika Energy Tbk (INDY) mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, Indika Energy membukukan pendapatan USD 567,32 juta atau sekitar Rp 9,2 triliun (kurs Rp 16.225,25 per USD). Pendapatan itu turun 37,44 persen dibandingkan pendapatan kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 906,83 juta.
Bersamaan turunnya pendapatan, beban pokok kontrak dan penjualan pada kuartal I 2024 turun menjadi USD 473,77 juta dibanding USD 707,74 juta pada kuartal I 2023. Meski begitu, laba kotor perseroan turun menjadi USD 93,56 juta dibanding USD 199,09 juta pada kuartal I 2023.
Laporan Keuangan
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Senin (3/6/2024), perseroan membukukan bagian laba bersih entitas asosiasi sebesar USD 5,14 juta.
Advertisement
Kemudian amortisasi aset tidak berwujud pada kuartal I 2024 tercatat sebesar USD 344.234. Beban penjualan, umum, dan administrasi tercatat sebesar USD 48,12 juta.
Pada periode yang sama, perseroan membukukan pendapatan investasi sebesar USD 4,22 juta, beban keuangan USD 19,78 juta, beban pajak final USD 1,01 juta, dan pendapatan lain-lain USd 7,33 juta.
Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2024 sebesar USD 20,11 juta atau sekitar Rp 326,36 miliar.
Laba ini turun 65,87 persen dibandingkan laba pada kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 58,93 juta.
Â
Aset Naik
Aset perseroan sampai dengan akhir Maret 2024 naik tipis menjadi USD 3,14 miliar dibandingkan USD 1,11 miliar pada akhir tahun lalu.
Liabilitas sampai dengan kuartal I 2024 naik menjadi USD 1,75 miliar dibandingkan USD 1,74 miliar pada Desember 2023.
Sementara ekuitas hingga akhir Maret 2024 naik menjadi USD 1,39 miliar dari USD 1,38 miliar pada Desember tahun lalu.
Advertisement