Sukses

IHSG Berpeluang Melemah, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 6 Juni 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 6.926,6.886 dan level resistance 7.149,7.1717 pada perdagangan Kamis, 6 Juni 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Kamis (6/6/2024). IHSG akan menguji rentang area 6.884-6.900 pada Kamis pekan ini.

IHSG anjlok 2,14 persen ke posisi 6.947 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Rabu, 5 Juni 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, dengan terkoreksinya IHSG ke bawah area support 6.958, dengan demikian posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave C dari wave (2).

“Hal tersebut berarti, IHSG rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji rentang area 6.884-6.900 sekaligus menutup gap,” ujar Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.926,6.886 dan level resistance 7.149,7.1717 pada perdagangan Kamis pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 6.885-7.000 pada Kamis pekan ini. “Potensi koreksi masih terbuka,” demikian dikutip.

Sementara itu, dalam riset PT RHB Sekuritas Indonesia menyebutkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dengan bearish engulfing candle dan breakdown support garis MA200 serta membuat lower low (LL) meski dengan volume rendah.

“Selama di bawah garis MA200 berpeluang untuk kembali membuat LL level dan tutup gap bawah,” ujar Wafi.

Ia mengatakan, jika mampu breakout garisMA 200 berpeluang untuk menguji resistance garis MA100 dan masuk ke fase sideways. Wafi menuturkan, pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.900-7.200.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness

Saham ASII menguat 0,44% ke 4.600 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi ASII diperkirakan berada di awal wave 1, sehingga ASII masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 4.420-4.560

Target Price: 4.720, 4.860

Stoploss: below 4.290

 

2.PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) - Buy on Weakness

Saham BULL terkoreksi 1,34% ke 147 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, selama BULL masih mampu berada di atas 135 sebagai stoplossnya, posisi BULL saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c].

Buy on Weakness: 141-147

Target Price: 154, 166

Stoploss: below 135

 

3.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Buy on Weakness

Saham KLBF menguat 0,65% ke 1.550 tetapi disertai dengan munculnya volume penjualan. "Selama KLBF masih mampu berada di atas 1,475 sebagai stoplossnya, posisi KLBF saat ini sedang berada di akhir wave (v) dari wave [iii]," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.515-1.550

Target Price: 1.585, 1.615

Stoploss: below 1.475

 

4.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Sell on Strength

Saham MEDC bergerak flat di 1.325 disertai dengan munculnya volume pembelian. Kami perkirakan, posisi MEDC sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave 2.

"Hal tersebut berarti, pergerakan MEDC saat ini rawan terkoreksi untuk menguji rentang 1.130-1.230, manfaatkan area koreksi tersebut sebagai area buyback," kata dia.

Sell on Strength: 1.340-1.385

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 5 Juni 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Rabu (5/6/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing dan mayoritas sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI,IHSG terperosok 2,14 persen ke posisi 6.947,67. Indeks LQ45 merosot 1,57 persen ke posisi 881,70.  Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.118,34 dan terendah 6.934,94. Sebanyak 421 saham tertekan sehingga bebani IHSG. 172 saham menguat dan 192 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.021.227 kali dengan volume perdagangan 18,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.272.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing jual saham Rp 567,65 miliar. Sepanjang 2023, investor asing melepas saham Rp 7,10 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham kesehatan naik 0,79 persen. Sektor saham basic merosot 6,29 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi tergelincir 1,71 persen, sektor saham industri turun 1,33 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,81 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal susut 0,43 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,37 persen, sektor saham properti tergelincir 0,74 persen, sektor saham teknologi melemah 1,83 persen. Selanjutnya sektor saham infrastruktur merosot 2,02 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,03 persen.

Pada perdagangan Rabu pekan ini,saham BBRI susut 1,12 persen ke posisi Rp 4.400 per saham. Saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 4.500 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.500 dan terendah Rp 4.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 47.297 kali dengan volume perdagangan 2.893.506 saham. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun.

4 dari 4 halaman

Sentimen yang Bayangi IHSG

Mengutip Antara, dalam tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya menyebutkan, bursa regional Asia cenderung bergerak melemah.

"Pasar mencermati dan berharap akan pemangkasan suku bunga acuan the Fed Amerika Serikat (AS)," demikian dikutip dari Antara.

Harapan tersebut dilatarbelakangi pasca rilis data lowongan pekerjaan AS pada April 2024 yang menurun dari sebelumnya 8,35 juta menjadi 8,05 juta, yang memberikan indikasi pasar tenaga kerja yang melemah, sehingga membuat pasar berspekulasi kembali harapan pemangkasan suku bunga acuannya.

Akan tetapi, pelaku pasar juga menantikan rilis laporan ketenagakerjaan AS pada akhir pekan nanti dan menantikan keputusan bank sentral Eropa, sehubungan dengan pemangkasan suku bunga acuannya.

Hal tersebut menjadi perhatian pasar, dimana sebelumnya kenaikan data inflasi di Eropa menimbulkan keraguan terhadap prospek pelonggaran moneter lebih lanjut pada 2024. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Posisi Investasi Indonesia (PII) mencatat kewajiban neto sebesar 253,0 miliar dolar AS pada akhir triwulan I-2024, atau turun dibandingkan kewajiban neto pada akhir kuartal-IV 2023 yang sebesar 261,2 miliar dolar AS.

Penurunan kewajiban neto tersebut bersumber dari penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) dan peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN). Namun demikian BI menyampaikan meskipun mengalami penurunan PII tetapi tetap terjaga ketahanan eksternal.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG dipengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang saat ini berada di kisaran 16.269. “Sentimen lainnya datang dari emiten BREN, di mana masih berada pada pemantauan khusus (FCA) ditambah ditundanya BREN masuk ke dalam FTSE,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, IHSG dapat dicermati level 6.958 sebagai area support, apabila IHSG break area itu sehingag IHSG rawan menguji 6.884-6.900.