Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat (7/6/2024). IHSG akan menguji rentang area 6.884-6.900 pada perdagangan jelang akhir pekan ini.
IHSG menguat 0,39 persen ke posisi 6.974 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Kamis, 7 Juni 2024.Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave C dari wave (2). “Hal tersebut berarti, IHSG rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji rentang area 6.884-6.900 sekaligus menutup gap,” kata dia.
Baca Juga
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.926,6.886 dan level resistance 7.149,7.171 pada perdagangan Jumat pekan ini.
Advertisement
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis moving average (MA) lima harian meski dengan volume rendah.
Ia menuturkan, jika mampu breakout garis MA5 berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA200.
“Namun, selama di bawah garis MA5 berpeluang untuk kembali membuat lower low (LL) dan tutup gap bawah,” kata Wafi.
Ia mengatakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.900-7.200 pada Jumat pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di level 6.885-7.000.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Selain itu, Wafi memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness
Saham CTRA terkoreksi 0,87% ke 1.140 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, selama CTRA masih mampu berada di atas 1.100 sebagai stoplossnya, posisi CTRA saat ini diperkirakan berada di awal wave (c) dari wave [b].
Buy on Weakness: 1.125-1.135
Target Price: 1.185, 1.240
Stoploss: below 1.100
2.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Buy on Weakness
Saham ICBP menguat 1,44% ke 10.600 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatan ICBP pun mampu berada di atas MA20.
"Saat ini, posisi ICBP diperkirakan berada di awal wave 3 dari wave (C), sehingga ICBP mash berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.
Buy on Weakness: 10.450-10.550
Target Price: 10.750, 11.300
Stoploss: below 10.350
3.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Buy on Weakness
Saham MYOR menguat 3,59% ke 2.370 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan MYOR pun mampu menembus MA20.
"Saat ini, posisi MYOR diperkirakan sedang berada di wave (iii) dari wave [a] dari wave B, sehingga MYOR masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.
Buy on Weakness: 2.310-2.350
Target Price: 2.410, 2.470
Stoploss: below 2.260
4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness
Saham PGAS menguat 1,26% ke 1.605 disertai munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi PGAS saat ini sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [v], sehingga PGAS masih rawan terkoreksi terlebih dahulu," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.545-1.570
Target Price: 1.645, 1.710
Stoploss: below 1.530
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 6 Juni 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis (6/6/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG naik 0,39 persen ke posisi 6.974,89. Indeks LQ45 menguat 1,18 persen ke posisi 892,10. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.032,57 dan level terendah 6.939,54. Sebanyak 290 saham menguat dan 265 saham melemah. 230 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 816.303 kali dengan volume perdagangan 15,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8,2 triliun.
Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.244. Investor asing masih melakukan aksi jual saham. Aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 592 miliar. Sepanjang 2024, aksi jual saham oleh investor asing Rp 7,6 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri melemah 1,32 persen dan sektor saham infrastruktur susut 1,55 persen. Sementara itu, sektor saham energi bertambah 0,05 persen, sektor saham basic mendaki 1,23 persen, dan sektor saham nonsiklikal menguat 0,57 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal menguat 0,83 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,81 persen, dan sektor saham keuangan naik 0,76 persen. Sementara itu, sektor saham properti naik 0,10 persen, sektor saham teknologi menguat 0,96 persen dan sektor saham transportasi naik 0,13 persen.
Saham BBRI naik 2,27 persen ke posisi Rp 4.500 per saham. Saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 4.450 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.500 dan terendah Rp 4.390 per saham. Total frekuensi perdagangan 39.552 kali dengan volume perdagangan 3.051.545 saham. Nilai transaksi Rp 1,4 triliun.
Mengutip Antara, dalam kajian tim Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat mengikuti penguatan bursa global.
Sentimen IHSG
Dari mancanegara, pelaku pasar mendapatkan keuntungan di tengah tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja di Amerika Serikat (AS), dengan pasar hampir sepenuhnya memperkirakan akan ada penurunan suku bunga The Fed pada 2024.
"Berdasarkan CMEgroup Fedwatch tool, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2024 dengan probabilitas sebesar 56,8 persen,” demikian dikutip.
Selain itu, pelaku pasar bersiap menghadapi perkiraan penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa. Pelaku pasar menantikan hasil pertemuan dari China, dengan regulator negara tersebut sedang bersiap untuk meluncurkan langkah kebijakan terkait pasar modal pada forum penting di Shanghai pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Pelaku pasar berharap regulator tersebut mengungkapkan langkah-langkah kebijakan terkait pasar modal, sehingga meningkatkan harapan untuk peningkatan kebijakan lebih lanjut.
Dari dalam negeri, defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 melebar sebesar 2,45 persen hingga 2,82 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun 2024 defisit dipatok hanya 2,29 persen dari PDB, dan pada 2023 sebesar 1,82 persen dari PDB.
Advertisement