Sukses

Benteng Api Technic Bakal Catatkan Saham di Bursa Hari Ini 10 Juni 2024

PT Benteng Api Technic Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-25 di BEI pada 2024 dengan memakai kode saham BATR.

Liputan6.com, Jakarta - PT Benteng Api Technic Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/6/2024).

PT Benteng Api Technic Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-25 di BEI pada 2024 dengan memakai kode saham BATR. Perseroan mencatatkan 3,02 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Jumlah saham yang dicatatkan itu terdiri dari saham pendiri sebesar 2,40 miliar saham dan penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) sebesar 620 juta saham. Perseroan menawarkan harga perdana Rp 110 per saham dan kantongi dana Rp 68,2 miliar dari IPO.

Rencananya, 36,93 persen dana IPO Benteng Api Technic atau sekitar Rp 24,9 miliar digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi. Lalu sekitar 9,56 persen atau sebesar Rp 6,44 miliar akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan bagunan.

Sekitar 6,54 persen lainnya atau sebesar Rp 4,41 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin produksi baru. Sisanya sekitar 41,55 persen akan digunakan sebagai operational expenditure (opex). Perseroan bergerak di sektor basic materials. Perseroan merupakan produsen Bata Tahan Api, Semen Tahan Api dan Monolithic Refractory yang meliputi Castable Refractory, Plastic Refractory, Refractory Mortar dan lain-lain.

Selain saham, Perseroan juga menawarkan 620 juta waran seri I. Harga penawaran waran seri I sebesar Rp 300 per waran. Dengan demikian, nilai keseluruhan waran seri I sebesar Rp 186 miliar. Dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan perseroan untuk pembelian bahan baku, barang jadi, dan untuk biaya tenaga pelaksana proyek.

 

2 dari 4 halaman

Jadwal Pencatatan Saham dan Waran

Jadwal:

Pencatatan saham dan waran seri I pada 10 Juni 2024

Tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 10 Juni 2024

Tanggal berakhir perdagangan waran:

-Pasar regular dan negosiasi pada 4 Juni 2025

-Pasar tunai pada 6 Juni 2025

Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 10 Desember 2024

Periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 9 Juni 2025

Sementara itu, sesuai dengan ketentuan peraturan Bursa No. I-A dan Surat Edaran PT Bursa Efek Indonesia Nomor SE-00010/BEI/07-2023 tanggal 31 Juli 2023, jumlah Saham Free Float Perseroan per tanggal 7 Juni 2024 adalah sebanyak 740.250.000 atau 740,25 juta saham atau 24,47 persen dari seluruh saham tercatat Perseroan.

Adapun berdasarkan surat pernyataan dari Ridwan Sumadi sebagai pengendali Perseroan pada 21 Maret 2024 menyatakan tidak akan melepaskan pengendalian atas Perseroan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.

 

3 dari 4 halaman

Benteng Api Technic Tetapkan Harga IPO Rp 110 per Saham

Sebelumnya, PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 620 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 20,50 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Melansir laman e-ipo, Jumat (22/3/2024), Benteng Api Technictelah menetapkan harga penawaran final yakni Rp 110 per lembar. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar Rp 68,2 miliar dari IPO. Sebelumnya, perseroan mematok harga penawaran pada kisaran Rp 100 sampai dengan Rp 115 per saham.

Rencananya, 36,93 persen dana IPO atau sekitar Rp 24,9 miliar akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi. Lalu sekitar 9,56 persen atau sebesar Rp 6,44 miliar akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan bagunan.

Sekitar 6,54 persen lainnya atau sebesar Rp 4,41 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin produksi baru. Sisanya sekitar 41,55 persen akan digunakan sebagai operational expenditure (opex). Perseroan bergerak di sektor basic materials. Perseroan merupakan produsen Bata Tahan Api, Semen Tahan Api dan Monolithic Refractory yang meliputi Castable Refractory, Plastic Refractory, Refractory Mortar dan lain-lain.

Perseroan juga memiliki spesialisasi pada Engineering dan Kontraktor di bidang Refractory dan Insulation. Perseroan menyediakan produk-produk refractory untuk kebutuhan konsumen dalam berbagai industri, yakni industri besi dan baja, industri peleburan aluminium dan tembaga, nikel dan smelter.

Selain itu, industri semen dan kapur, industri petrokimia dan pupuk, industri minyak dan gas, industri pembangkit listrik, industri pengolahan kertas, industri minyak kelapa sawit, industri makanan dan minuman, dan industri lainnya.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan

Hingga November 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp 112,32 miliar atau naik 0,57 persen dibandingkan November 2022 yang sebesar RP 111,69 miliar.

Sementara pendapatan naik, beban pokok pendapatan turun menjadi RP 80,09 miliar per November 2023 dibandingkan November 2022 yang sebesar Rp 85,18 miliar. Alhasil, laba kotor perseroan naik menjadi Rp 32,24 miliar pada November 2024, dibanding Rp 26,51 miliar per November 2022. Namun perseroan membukukan kenaikan signifikan pada beban operasi.

Beban operasi per November 2023 naik menjadi Rp 22,38 miliar dibandingkan November 2022 yang sebesar Rp 14,15 miliar. Sehingga, laba operasi tergerus menjadi Rp 9,86 miliar per November 2023 dibanding Rp 12,36 miliar per November 2022. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban keuangan sebesar Rp 2,21 miliar pada November 2023. Relatif sama dengan beban keuangan per November 2022.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 7,51 miliar. Laba itu turun 14,43 persen dibandingkan laba per NOvember 2022 yang tercatat sebesar RP 8,78 miliar. Aset perseroan sampai dengan November 2023 turun menjadi RP 103,95 miliar dibandingkan RP 110,26 miliar pada akhir tahun sebelumnya.

Liabilitas hingga November 2023 turun menjadi Rp 40,71 miliar dari RP 52,06 miliar pada Desember 2022. Sementara ekuitas sampai dengan November 2023 naik menjadi Rp 63,24 miliar dari Rp 58,2 miliar yang dicatatkan pada akhir 2022.

Â