Sukses

Indah Kiat Pulp & Paper Tebar Dividen Rp 50 per Saham, Kamu Punya Berapa?

Selain untuk dividen, sebesar USD 10 juta dari laba tahun buku 2023 atau setara dengan Rp 162,53 miliar ditetapkan sebagai cadangan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Rabu 19 Juni 2024. Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 273,55 miliar atau Rp 50 per saham.

"Sebesar Rp 273,55 miliar atau setara dengan USD 16,83 juta pada kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Mei 2024 untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham Perseroan, atau dividen tunai per lembar saham adalah sebesar Rp 50," mengutip hasil RUPST perseroan, Kamis (20/6/2024).

Pembagian dividen mengacu pada laporan keuangan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar USD 411,46 juta atau laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 0,07521.

Selain untuk dividen, sebesar USD 10 juta dari laba tahun buku 2023 atau setara dengan Rp 162,53 miliar ditetapkan sebagai cadangan guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas nomor 40 Tahun 2007 yang akan digunakan sesuai dengan pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan. Sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba atau retained earnings.

Sepanjang 2023, penjualan neto konsolidasi Perseroan mengalami penurunan dari USD 4 miliar pada 2022 menjadi USD 3,48 miliar pada 2023 atau turun sebesar 13,1%. Dri raihan itu, laba neto konsolidasian Perseroan mengalami penurunan 52,0% dari USD 857,5 juta pada 2022 menjadi USD 411,4 juta pada 2023.

Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2024, penjualan bersih konsolidasian Perseroan sebesar USD 805,2 juta, turun sebesar 23,8% dibandingkan periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2023 sebesar USD 1,06 miliar. Sedangkan laba neto konsolidasian untuk periode kuartal I 2024 yakni sebesar USD 130,8 juta, turun 1,8% dibandingkan kuartal I 2023 sebesar USD 133,2 juta.

2 dari 3 halaman

Indah Kiat Pulp & Paper Kantongi Laba Rp 2,15 Triliun di Kuartal I 2024

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mengumumkan kinerja kuartal I yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, Indah Kiat Pulp & Paper membukukan penurunan tipis pada laba seiring dengan turunnya penjualan.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/6/2024), Indah Kiat Pulp & Paper membukukan penjualan sebesar USD 805,23 juta atau sekitar Rp 13,25 triliun (kurs Rp 16.451,60 per USD). Pendapatan itu turun 23,76 persen dibandingkan pendapatan kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 1,06 juta.

Seiring penjualan yang turun, INKP berhasil menekan beban pokok penjualan pada kuartal I 2024 menjadi USD 53,41 juta dari USD 655,93 juta pada kuartal I 2023. Namun laba kotor pada kuartal I 2024 tersisa USD 268,82 juta dibandingkan kuartal I tahun lalu yang sebesar USD 400,29 juta.

Pada kuartal I 2024, perseroan membukukan laba usaha USD 182,77 juta, turun 41,27 persen dibandingkan laba usaha pada kuartal I 2023 yang sebesar USD 311,24 juta. Bersamaan dengan itu, beban lain-lain berhasil ditekan menjadi hanya USD 23,1 juta pada kuartal I 2023 dibandingkan USD 311,24 juta pada kuartal I 2024.

 

3 dari 3 halaman

Aset

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 130,79 juta atau sekitar Rp 2,15 triliun. Laba itu turun 1,84 persen dibandingkan laba kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 133,24 juta.

Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2024 naik menjadi USD 10,36 miliar dari USD 10,13 miliar pada akhir tahun lalu. Liabilitas sampai dengan Maret 2024 naik menjadi USD 4,23 juta dari USD 4,13 juta pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan Maret 2024 naik menjadi USD 10,34 miliar dibandingkan USd 10,13 miliar pada Desember tahun lalu.

Video Terkini