Liputan6.com, Jakarta - PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)Â telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 19 Juni 2024 dan setuju untuk membagikan dividen sebesar USD 4,78 juta atau setara Rp 77,83 miliar atau senilai Rp 25 per saham dari laba bersih tahun buku 2023 sebagai dividen tunai.Â
Dilansir dari siaran pers perseroan, rasio pembayaran dividen itu setara dengan 2,78 persen dari total laba bersih Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, yakni sebesar USD 172,01 juta.Â
Baca Juga
Adapun, sebanyak USD 10 juta dari laba bersih atau setara dengan Rp 162,53 miliar telah ditetapkan sebagai cadangan dan sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba atau retained earnings (RE).
Advertisement
Sedangkan laba bersih konsolidasian untuk periode tiga bulan pertama di 2023 tercatat sebesar USD 104,6 juta atau mengalami peningkatan 1.049,5 persen dari periode tahun sebelumnya yang tercatat senilai USD 9,1 juta.Â
Adapun pada periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2024, perseroan berhasil meraih penjualan bersih konsolidasian sebesar USD 278,0 juta atau menurun 6,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai USD 298,5 juta.Â
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Senin (15/4/2024), perseroan membukukan beban usaha USD 63,32 juta pada 2023. Naik dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 62,19 juta. Sepanjang 2023
Kinerja 2023
Sebelumnya, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan USD 1,07 miliar atau sekitar Rp 17,26 triliun (asumsi kurs Rp 16.069,50 per USD).
Pendapatan itu turun 6,10 persen dari penjualan pada 2022 yang tercatat sebesar USD 1,14 miliar. Sejalan dengan penurunan penjualan, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi USD 931,92 juta pada 2023 dari USD 985,68 juta pada 2022. Sehingga diperoleh laba bruto USD 141,92 juta pada 2023 dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar USD 157,91 juta.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Senin (15/4/2024), perseroan membukukan beban usaha USD 63,32 juta pada 2023. Naik dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 62,19 juta. Sepanjang 2023, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia membukukan bagian atas laba bersih dari entitas asosiasi USd 165,54 juta, penghasilan bunga USD 4,48 juta, dan keuntungan atas nilai wajar aset biologis USD 625 ribu.
Â
Advertisement
Aset Perseroan
Lalu beban murabahah tercatat sebesar USD 1,74 juta, beban bagi hasil musyarakah USD 1,75 juta, kerugian selisih kurs USD 12,4 juta, beban bunga USD 46,1 juta, dan penghasilan lain-lain USD 12,89 juta.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 172,01 juta pada 2023. Laba itu turun 62,88 persen dari laba 2022 yang mencapai USD 463,34 juta.
Aset perseroan sampai dengan akhir 2023 naik menjadi USD 3,61 miliar dibanding USD 3,55 miliar pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi USD 1,22 miliar dari USD 1,33 miliar pada 2022. Sementar ekuitas pada 2023 naik menjadi USD 2,39 miliar dari USD 2,22 miliar pada 2022.
Â
Pembukaan IHSG pada 20 Juni 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Kamis (20/6/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 6.727,19 dari penutupan sebelumnya 6.726,91. Indeks LQ45 menguat 0,29 persen ke posisi 842,11.Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.756,37 dan level terendah 6.728,40. Sebanyak 255 saham menguat sehingga angkat IHSG. 194 saham melemah dan 130 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 134.208 kali dengan volume perdagangan 6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.373.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham energi menguat 0,51 persen, sektor saham basic mendaki 0,32 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,43 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,43 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,33 persen dan sektor saham transportasi naik 0,33 persen.
Sementara itu, sektor saham industri melemah 0,48 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,38 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,29 persen dan sektor saham properti susut 0,13 persen.
Advertisement