Sukses

Transaksi Harian Saham ADMR Sentuh Rp 8,3 Triliun di Pasar Negosiasi

Di pasar negosiasi, transaksi saham ADMR mencapai Rp 8,3 triliun. Harga saham ADMR menguat 0,08 persen menjadi Rp 1.326 per saham pada Kamis, 20 Juni 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi harian saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencapai Rp 8,3 triliun di pasar negosiasi pada Kamis, 20 Juni 2024. Hal itu mendorong transaksi harian saham mencapai Rp 17 triliun.

Mengutip data RTI, di pasar negosiasi, transaksi saham ADMR mencapai Rp 8,3 triliun. Harga saham ADMR menguat 0,08 persen menjadi Rp 1.326 per saham dengan total frekuensi perdagangan dua kali. Harga saham ADMR berada di level tertinggi dan terendah Rp 1.326 per saham di pasar negosiasi. Volume perdagangan saham tercatat 6.251.800 saham.

Sedangkan di pasar regular, harga saham ADMR naik 0,74 persen ke posisi Rp 1.355 per saham. Harga saham ADMR dibuka stagnan di posisi Rp 1.345 per saham. Harga saham ADMR berada di level tertinggi Rp 1.360 dan level terendah Rp 1.335 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.564 kali dengan volume perdagangan 6.263.296 saham. Nilai transaksi mencapai Rp 8,3 triliun.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,37 persen ke posisi 6.819,32. Indeks LQ45 bertambah 1,81 persen ke posisi 854,77. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.825,55 dan level terendah 6.728,40. Sebanyak 354 saham menguat sehingga angkat IHSG. 216 saham melemah dan 211 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 813.658 kali dengan volume perdagangan 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17 triliun. Investor asing menjual saham Rp 102,89 miliar. Sepanjang 2024, investor asing melepas saham Rp 9,37 triliun.

2 dari 4 halaman

Adaro Minerals Siapkan Belanja Modal hingga Rp 4,03 T pada 2024, untuk Apa Saja?

Sebelumnya, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga USD 250 juta atau sekitar Rp 4,03 triliun (kurs Rp 16.109,90 per USD).

Direktur Adaro Minerals Indonesia, Heri Gunawan menjelaskan, belanja modal itu akan dialokasikan untuk infrastruktur dalam rangka mendongkrak produksi batu bara dan untuk proyek smelter.

"Rencananya untuk tahun ini, guidance yang kita keluarkan itu sekitar USD 175 juta sampai USD 250 juta. Rencana  penggunaannya untuk smelter maupun sektor alumunium," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (14/5/2024).

Belanja modal ini termasuk investasi ekuitas di smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).

Tahun ini, perseroan mengincar penjualan  4,9 juta ton hingga 5,4 juta ton batu bara metalurgi. Target penjualan itu naik sekitar 9,87 hingga 21,08 persen dari realisasi penjualan pada 2023. Tahun ini, perseroan menargetkan nisbah kupas mencapai 3,6x, setara dengan realisasi 2023.

"Mengingat komoditas perusahaan ada metalurgi dan alumunium, perusahaan membutuhkan capex yang besar (untuk mengolah) dan mengoptimalkan cadangan yang ada," kata Direktur Utama Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat dalam kesempatan yang sama.

Sehubungan dengan besarnya belanja modal, pemegang saham perseroan sepakat mengalokasikan laba tahun buku 2023 yang sebesar USD 441,02 juta untuk cadangan wajib dan laba ditahan. Hal ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Adaro Minerals Tbk yang diselenggarakan pagi ini, Selasa 14 Mei 2024.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 14 Mei 2024, harga saham ADMR naik 0,76 persen ke posisi Rp 1.330 per saham. Harga saham ADMR dibuka stagnan di Rp 1.320 per saham. Harga saham ADMR berada di level tertinggi Rp 1.340 dan terendah Rp 1.310 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.487 kali dengan volume perdagangan 112.263 saham. Nilai transaksi Rp 14,9 miliar.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Laba Naik 32,67%, Adaro Minerals Masih Absen Tebar Dividen

Sebelumnya, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah menyelenggarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Selasa 14 Mei 2024. Pada rapat tersebut, pemegang saham Adaro Minerals Indonesia menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2023 untuk cadangan, dan tidak ada yang dialokasikan untuk dividen.

"Dari perolehan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2023 sebesar USD 441,02 juta, perusahaan mengalokasikan USD 4,41 juta untuk dana cadangan wajib dan USD 436,61 juta untuk laba ditahan," mengutip hasil RUPS Adaro Minerals Indonesia, Selasa (14/5/2024).

Pada tahun buku 2023, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 440,88 juta. Laba ini naik 32,67 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 332,32 juta. Direktur Adaro Minerals Heri Gunawan mengatakan laba tersbeut akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini dalam rangka pengembangan perusahaan.

 

4 dari 4 halaman

Pergantian Pengurus

"Mengingat komoditas perusahaan ada metalurgi dan alumunium, perusahaan membutuhkan capex yang besar (untuk mengolah) dan mengoptimalkan cadangan yang ada," kata Direktur Utama Adaro Minerals Tbk, Christian Ariano Rachmat dalam konferensi pers, Selasa (14/5/2024).

Pergantian Pengurus

Pada rapat kali ini, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dengan pengangkatan Julius Aslan, menggantikan Chia Ah Hoo. Dengan demikian, susunan Komisaris PT Adaro Minerals Tbk menajdi sebagai berikut:

Presiden Komisaris: Garibaldi Thohir

Komisaris: M. Syah Indra Aman

Komisaris: Luckman

Komisaris: Julius Aslan

Komisaris Independen: Mohammad Effendi

Komisaris Independen: Budi Bowoleksono

Agenda lainnya, perusahan melaporkan realisasi dana hasil penawaran umum perdana Initial Public Offering/IPO).

Hingga akhir 2023, ADMR telah merealisasikan seluruh dana IPO sesuai peruntukannya, yaitu sebesar Rp 342,76 miliar untuk pinjaman kepada anak perusahaan, PT Maruwai Coal, yang digunakan untuk belanja modal, dan sebesar Rp296,32 miliar untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman kepada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

 

Video Terkini