Liputan6.com, Jakarta - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) telah merampungkan akuisisi Probiotec Limited (Probiotec), suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Australia. Pengambilalihan itu selesai pada 18 Juni 2024.
Direktur PT Pyridam Farma Tbk, Paulus Widjanarko menjelaskan akuisisi dilakukan dalam rangka ekspansi pasar. Melalui transaksi ini, perseroan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan juga meningkatkan pangsa pasar grup Perseroan di pasar internasional. Selain itu, perseroan juga dapat memanfaatkan akses teknologi dari Probiotec.
"Adanya akuisisi ini, grup perseroan dapat mendapatkan akses ke teknologi, penelitian, pengetahuan, dan pengembangan produk baru yang lebih mumpuni, dan dapat menghasilkan sinergi yang membawa dampak positif," kata Paulus dalam media Gathering di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (24/6/2024).
Advertisement
Akuisisi ini juga sebagai langkah efisiensi operasional. Di mana perseroan bisa meraih skala ekonomis yang lebih menguntungkan, dan mengarah pada efisiensi dalam rantai pasokan, produksi, dan hal-hal lainnya. Bersamaan dengan itu, perseroan memiliki kesempatan untuk dapat memanfaatkan sumber daya Probiotec. Seperti fasilitas produksi modern, jaringan yang luas, dan akses ke jaringan distribusi yang lebih baik dalam rangka menghasilkan sinergi yang positif.
"Ke depannya, perseroan memiliki sejumlah strategi antara lain fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, transformasi digital dalam Grup Perseroan dengan integrasi sistem untuk optimalisasi pendapatan dan biaya. Serta optimalisasi dan konsolidasi fasilitas produksi," papar Paulus.
Aturan Victoria
Pengambilalihan dilakukan oleh salah satu perusahaan terkendali perseroan yang didirikan berdasarkan hukum negara bagian Victoria, yaitu PYFA Australia Pty. Ltd. (PAPL), atas seluruh saham yang dikeluarkan oleh dan disetor penuh pada Probiotec Limited (Probiotec).
Pengambilalihan dilakukan melalui mekanisme scheme. Yaitu pengambilalihan saham-saham dalam perusahaan target, dalam hal ini Probiotec yang dilakukan berdasarkan putusan pengadilan Australia yang mewajibkan seluruh pemegang saham perusahaan target untuk menjual dan mengalihkan saham-sahamnya kepada pihak pembeli dalam mekanisme scheme.
Nilai transaksi adalah sebesar AUD 251,32 juta, dengan nilai AUD 3,00 untuk setiap lembar sahamnya. Dengan penyelesaian Pengambilalihan ini, maka PAPL telah secara efektif memiliki 100% saham Probiotec.
Pyridam Farma Rights Issue 10,7 Miliar Saham, Catat Jadwalnya
Sebelumnya, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mengumumkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) I atau rights issue.
Pada aksi ini, Pyridam Farma menawarkan maksimal 10.701.600.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Rencana ini telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang digelar pada 4 Januari lalu.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/1/2024), setiap pemegang satu saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan tanggal 21 Maret 2024, berhak atas 20 HMETD. Di mana setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Bersamaan dengan PMHMETD I ini, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 178.360.000 Waran Seri I. Di mana setiap 60 saham baru hasil pelaksanaan HMETD, melekat satu Waran Seri I bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya.
Dalam hal para pemegang saham tidak membeli saham dalam PMHMETD I ini sesuai dengan HMETD yang menjadi haknya, maka akan mengalami dilusi kepemilikan yang material yakni sebesar 95,24 persen setelah HMETD dilaksanakan dan maksimum sebesar 95,31 persen setelah pelaksanaan HMETD dan Waran Seri i seluruhnya dilaksanakan.
Â
Advertisement
Penggunaan Dana
Dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan rights issue ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung pengembangan usaha Perseroan.
Demikian juga dana hasil pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung pengembangan usaha Perseroan.
Dalam hal jumlah hasil pelaksanaan PMHMETD dan I pelaksanaan Waran Seri I ini tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut, perseroan akan menggunakan pendanaan yang berasal dari internal kas perseroan dan atau pembiayaan dari pihak perbankan dan atau lembaga keuangan non-bank.