Sukses

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 25 Juni 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 6.698,6.639 dan level resistance 6.959,7.023 pada perdagangan Selasa, 25 Juni 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham Senin (25/6/2024).

IHSG menguat 0,13 persen ke posisi 6.889 pada perdagangan Senin, 24 Juni 2024 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama masih mampu berada di atas 6.698 sebagai level support, posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam.

"Namun, waspadai apabila IHSG kembali koreksi agresif dan menembus 6.639, IHSG akan menguji 6.450-6.562 pada label merah,” ujar dia dalam catatannya.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.698,6.639 dan level resistance 6.959,7.023 pada Selasa pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Selasa pekan ini. IHSG akan bergerak di level support dan level resistance di 6.820-6.920.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis moving average (MA) 20 harian meski dengan volume rendah.

Ia mengatakan, meski berpeluang melakukan koreksi teknikal, tetapi selama bertahan di atas garis MA5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA20 harian dan menguji resistance garis MA50.

“Namun, jika tidak mampu breakout garis MA20, berpeluang untuk kembali menguji support garis MA5,” ujar dia.

Wafi menuturkan, pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.750-7.000.

Rekomendasi Saham

Untuk pilihan saham hari ini, Wafi memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Timah Tbk (TINS).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indosat Tbk (ISAT), dan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) - Spec Buy

Saham CUAN terkoreksi 0,91% ke 8.200 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami perkirakan, selama CUAN masih mampu berada di atas 7.950 sebagai stoplossnya, maka posisi CUAN saat ini sedang berada di awal wave [v] dari wave 1 dari wave (C)," ujar Herditya.

Spec Buy: 8.050-8.200

Target Price: 9.100, 10.200

Stoploss: below 7.950

 

2.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Spec Buy

Saham INCO terkoreksi 3,32% ke 4.080 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, selama INCO masih mampu berada di atas 3.970 sebagai stoplossnya, diperkirakan posisi INCO sedang berada di awal wave [b] dari wave B.

Spec Buy: 4.010-4.080

Target Price: 4.450, 4.590

Stoploss: below 3.970

 

3.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness

ISAT menguat 0,72% ke 10.500, tetapi disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi ISAT saat ini berada pada bagian dari wave [i] dari wave C, sehingga ISAT masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 10.275-10.425

Target Price: 10.900, 11.200

Stoploss: below 10.000

 

4.PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) - Buy on Weakness

Saham MIDI bergerak flat ke 404 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama MIDI masih mampu berada di atas 386 sebagai stoplossnya, maka posisi MIDI saat ini sedang berada pada di awal wave (iii) dari wave [c].

Buy on Weakness: 390-402

Target Price: 422, 454

Stoploss: below 386

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Apa yang Dimaksud dengan IHSG?

Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistic yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.

Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:

Mengukur sentimen pasar

Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan

Benchmark bagi portofolio aktif

Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta

Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

4 dari 4 halaman

Apa Fungsi IHSG?

Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:

1.Menunjukkan Pergerakan Pasar

Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.

Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal. 

2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek

IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 

3.Menunjukkan Estimasi Profit

IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

4.Menjadi Produk Investasi Pasif

Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.