Liputan6.com, Jakarta - Realisasi belanja modal atau Capital Expenditure (Capex), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mencapai sekitar USD 73 juta hingga Maret 2024.
Direktur Dian Swastatika, Alex Sutanto menjelaskan alokasi Capex paling besar adalah untuk kebutuhan FTTH lini bisnis MyRepublic.
“Sekitar USD 70 juta untuk keperluan pembangunan FTTH di MyRepublic,” kata Alex dalam Public Expose DSSA, Selasa (25/6/2024).
Advertisement
Alex menambahkan, Perseroan menargetkan anggaran belanja modal sebesar USD 316 juta pada 2024. Total Capex ini akan digunakan lebih banyak untuk pengembangan di lini bisnis MyRepublic sekitar USD 240 juta.
Adapun untuk laba, perseroan menargetkan laba sebesar USD 700 juta pada 2024. Namun, menurut Alex target ini tergantung pada tren harga batu bara ke depan.
Sektor bisnis DSSA pada batu bara sepanjang 2023 mengalami peningkatan dari sisi produksi dan volume penjualan. Volume produksi batu bara DSSA meningkat 12 persen pada 2023 menjadi 56 juta ton dari sebelumnya 50 juta ton pada 2022. Sedangkan volume penjualan meningkat 11 persen menjadi 57 juta pon pada 2023, dibandingkan 51 juta ton pada 2022.
Meskipun volume produksi dan penjualan meningkat pada 2023, tetapi pendapatan justru menurun 18 persen menjadi USD 4,67 miliar dibandingkan 2022 sebesar USD 5,68 miliar.
“Meskipun volume meningkat tidak mendorong terjadinya peningkatan pendapatan karena adanya tren penurunan harga batu bara pads 2023,” pungkas Alex.
Jangkau Investor Kecil, Dian Swastatika Mau Stock Split Rasio 1:10
Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Perseroan akan menggelar stock split dengan rasio 1:10. Artinya, setiap pemegang satu lembar saham yang ada saat ini akan dipecah menjadi 10 saham baru saat stock split.
Saat ini, perseroan memiliki 770.552.3201 lembar saham yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan, dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Setelah stock split dengan rasio 1:10, maka saham-saham yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan akan berubah menjadi 7.705.523.2002 lembar dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
Manajemen perseroan beranggapan, harga saham Perseroan saat ini relatif sangat tinggi. Hal tersebut menyebabkan nilai pembelian untuk 1 lot saham perseroan hanya dapat terjangkau bagi sebagian kecil investor dan perdagangan saham Perseroan menjadi tidak likuid.
"Stock Split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham Perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham Perseroan, meningkatkan likuiditas saham Perseroan, dan mendukung pertumbuhan nilai Perseroan," ungkap manajemen PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (17/5/2024).
Sehubungan dengan Stock Split, Perseroan telah menerima persetujuan prinsip dari BEI berdasarkan surat No. S-04361/BEI.PP2/05-2024 tanggal 7 Mei 2024. Selanjutnya, perseroan akan meminta restu pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 25 Juni 2024.
Advertisement
Berikut jadwal pemecahan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk:
- Permohonan persetujuan prinsip Stock Split ke BEI: 13 April 2024
- Penerimaan persetujuan prinsip Stock Split dari BEI: 7 Mei 2024
- Penyampaian agenda RUPSLB ke OJK: 8 Mei 2024
- Pengumuman RUPSLB: 17 Mei 2024
- Keterbukaan Informasi sehubungan dengan Stock Split: 17 Mei 2024
- Daftar Pemegang Saham yang berhak untuk menghadiri RUPSLB: 31 Mei 2024
- Pemanggilan RUPSLB: 3 Juni 2024
- RUPSLB: 25 Juni 2024
- Pengajuan permohonan pencatatan saham dengan nilai nominal baru: 4 Juli 2024
- Keterbukaan Informasi sehubungan dengan pelaksanaan Stock Split: 11 Juli 2024
- Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 17 Juli 2024
- Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 18 Juli 2024