Sukses

IHSG Dibuka Cerah, Berlawanan dengan Bursa Asia

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, diperkirakan posisi IHSG masih rawan koreksi menguji 6.800-6.855.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Rabu (26/6/2024). Penguatan IHSG ini tak seirama dengan bursa Asia yang sebagian besar mengalami tekanan.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik ke posisi 6.882,70 dari penutupan sebelumnya 6.882,70. Kemudian IHSG melaju ke kisaran 6.911. Indeks LQ45 juga menguat 0,43 persen ke posisi 865,13. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada perdagangan Rabu ini, IHSG berada di level tertinggi 6.929,23 dan level terendah 6.885,40. Sebanyak 235 saham menguat sehingga angkat IHSG. Selain itu 138 saham melemah dan 200 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 110.387 kali dengan volume perdagangan 2,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.411.

Mayoritas sektor saham menghijau. Hanya ada satu sektor yang melemah yaitu transportasi yang turun 0,48%.

Sektor saham dasar bertambah 74 persen dan mencatatkan kenaikan tertinggi, disusul sektor saham noncyclical mendaki 0,71% dan sektor saham teknologi naik 63%.

Analisis

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, diperkirakan posisi IHSG masih rawan koreksi menguji 6.800-6.855. Ia mengatakan, selama masih mampu berada di atas 6.698 sebagai level support, posisi IHSG saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam.

“Namun waspadai, apabila IHSG kembali terkoreksi agresif dan menembus 6.639, IHSG akan menguji 6.450-6.562 pada label merah,” ujar Herditya.

Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.698,6.639 dan level resistance 6.959,7.023 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat dengan level support dan level resistance 6.820-6.920. “Pasar masih terlihat rapuh, hati-hati akan potensi koreksi,” demikian seperti dikutip.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi tetapi dengan bullish candle dan volume rendah. Ia mengatakan, selama di atas garis moving average (MA)5 harian berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20.

“Namun, jika breakdown garis MA5 maka berpeluang untuk kembali membuat lower low (LL) level,” tutur dia.

Wafi menuturkan, IHSG saat ini berada di kisaran 6.750-7.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bursa Asia Tertekan Jelang Pengumuman Inflasi Australia

Sejumlah pasar saham di kawasan asia dan Pasifik atau sering disebut Bursa Asia mengalami tekanan pada perdagangan di awal Rabu ini. Penurunan Bursa Asia ini diprediksi karena investor mengantisipasi angka inflasi Australia yang akan diumumkan hari ini.

Selain itu, para investor di Asia juga tengah menanti data manufaktur Singapura untuk bulan Mei yang juga akan diumumkan pada Rabu siang ini.

Mengutip CNBC, Rabu (26/6/2024), tingkat inflasi tertimbang Australia diperkirakan mencapai 3,8% pada bulan Mei, menurut jajak pendapat para ekonom yang dijalankan salah satu kantor berita internasional. Angka ini lebih tinggi dari 3,6% yang tercatat di bulan April.

Angka ini muncul setelah Gubernur Reserve Bank of Australia Michelle Bullock baru-baru ini mengungkapkan bank sentral membahas kenaikan suku bunga pada pertemuan terakhirnya.

Jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan dan mendorong Reserve Bank of Australia untuk menaikkan suku bunga, maka Reserve Bank of Australia akan menjadi bank sentral besar Asia-Pasifik pertama yang melakukan hal tersebut di tengah kondisi di mana investor sedang menunggu penurunan suku bunga, kecuali Jepang.

Reserve Bank of Australia memiliki dua data inflasi yang perlu dipertimbangkan – 26 Juni dan 31 Juli – sebelum pertemuan berikutnya pada 6 Agustus.

Sedangkan output pabrik Singapura pada bulan Mei juga akan dirilis pada hari Rabu, dengan jajak pendapat para ekonom memperkirakan tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 2%, dibandingkan dengan penurunan 1,6% yang tercatat pada bulan April.

3 dari 3 halaman

Gerak Indeks

Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka 0,63% lebih rendah pada hari Rabu.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,26% di awal perdagangan sementara Topix berbasis luas turun 0,17%.

Indeks Kospi Korea Selatan dibuka 0,38% lebih rendah sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq menguat 0,38%.

Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 17.958, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 18.072,9.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.