Sukses

Adi Sarana Armada Siapkan Belanja Modal Rp 1,5 Triliun pada 2024

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) akan membangun ekosistem bisnis yang berkesinambungan, dengan menyediakan sistem yang terintegrasi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menginar pertumbuhan usaha 10 persen pada 2024. Target tersebut merujuk pada potensi pertumbuhan di sektor transportasi. Untuk melancarkan target tersebut, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,5 triliun.

Direktur Utama PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto menjelaskan, tahun ini ASSA berupaya mengembangkan ekosistem terintegrasi untuk menjadi perusahaan one stop solution terdepan bagi kebutuhan layanan logistik di Indonesia. Per akhir Maret 2024, ASSA memiliki 18 cabang dan 22 outlets dengan jumlah armada mencapai sekitar 30 ribu unit kendaraan.

"Kita akan terus bergiat dalam membangun ekosistem bisnis yang berkesinambungan, dengan menyediakan sistem yang terintegrasi mulai dari pengadaan mobil untuk jasa penyewaan, solusi logistik, hingga penjualan kendaraan. Langkah tersebut diharapkan akan meningkatkan skala ekonomi ASSA,” kata Prodjo, dikutip Kamis (27/6/2024).

Perseroan optimistis bisnis akan terus bertumbuh seiring dengan peningkatan kegiatan ekonomi yang tentu saja akan mendorong peningkatan kebutuhan logistik. Oleh karena itu, ASSA saat ini fokus pada segmen B2B, yaitu logistik first-mile dan mid-mile.

First mile adalah pengiriman dari gudang ke pusat distribusi, sedangkan mid mile adalah pengiriman dari pusat distribusi ke toko. Dalam hal ini, Perusahaan menyediakan berbagai solusi logistik seperti, layanan truk, manajemen gudang, dan layanan yang disesuaikan lainnya (logistik rantai dingin, penyimpanan dingin, dan lainnya).

”Memandang bahwa ruang pertumbuhan sektor transportasi di Indonesia masih terbuka dan luas, Perseroan menargetkan pertumbuhan usaha hingga 10%, atau paling tidak akan tumbuh searah dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia setiap tahunnya,” tambah Prodjo.

2 dari 4 halaman

Laba Adi Sarana Armada Tumbuh 37% pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membukukan kinerja solid pada kuartal pertama tahun ini yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 71 miliar.

Laba itu tumbuh 37% dibandingkan laba kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 51,83 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini sejalan dengan pendapatan ASSA yang tumbuh sebesar 3,1% menjadi Rp 1,2 triliun dari pendapatan kuartal I 2023 yang sebesar Rp 1,1 triliun.

Bisnis penyewaan kendaraan untuk korporasi kembali menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan, dengan kontribusi sebesar 39% terhadap total pendapatan Perseroan.

Direktur Utama PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto mengatakan, kinerja yang pada kuartal pertama 2024 ini mencerminkan komitmen perseroan dalam mengejar bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan melalui setiap pilar bisnis.

Di mana bisnis awal perseroan yakin penyewaan kendaraan korporat telah kembali menjadi pendorong keuntungan yang signifikan, disusul oleh kinerja luar biasa dari bisnis kendaraan bekas.

"Di sisi lain, Cargoshare terus membuat kemajuan di bidang logistik B2B. Kami sangat bersemangat dengan kemajuan Anteraja yang bergerak menuju break-even dan semakin yakin akan profitabilitasnya di masa depan,” kata Prodjo dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (3/5/2024).

 

3 dari 4 halaman

Turunkan Biaya Produksi

Beban pokok pendapatan ASSA tercatat sebesar Rp 842,4 miliar, lebih rendah dari periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 848,7 miliar. Efisiensi yang dilakukan anak usaha, Anteraja berperan besar dalam penurunan beban pokok pendapatan Perseroan.

Anteraja tercatat berhasil menurunkan biaya produksi (COGS) sebesar 22,2% YoY, hingga mengantarkan ASSA meraih laba kotor sebesar Rp 339,5 miliar, meningkat 14,1% jika dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.

Selain itu perseroan melakukan penghematan biaya operasional Anteraja yang berperan utama dalam mendorong laba operasional ASSA hingga tumbuh sebesar 45,5% YoY menjadi Rp 172,1 miliar pada periode ini. Anteraja sendiri pada periode ini telah sukses membalikkan keadaan, menjadi menghasilkan laba operasional sebesar Rp 25,4 miliar dari menderita rugi bersih Rp 34,7 miliar pada kuartal pertama tahun lalu.

4 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Sementara unit bisnis penjualan kendaraan bekas membukukan pertumbuhan laba usaha sebesar 50,9% YoY menjadi Rp 48,3 miliar. Adapun bisnis lelang dari anak usaha PT JBA Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba usaha sebesar 129,1% YoY menjadi Rp 26,9 miliar.

Unit bisnis ASSA di bidang penyedia solusi logistik terintegrasi B2B, Cargoshare mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 24,2% YoY menjadi Rp 71,7 miliar.

Dalam hal ini, kontribusi dari pelanggan eksternal terhadap pendapatan terus meningkat menjadi 53,7% dari total pendapatan, dibandingkan kuartal 1 tahun 2023 yang sebesar 38,8%.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, aset Adi Sarana Armada hingga Maret 2024 naik menjadi Rp 7,66 triliun dibanding Rp 7,34 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas pada kuartal I 2024 naik menjadi Rp 4,98 triliun dari Rp 4,73 triliun pada Desember 2023. Sementara ekuitas naik tipis menjadi RP 2,68 triliun pada akhir Maret 2024 dibanding Rp 2,60 triliun pada Desember 2023.