Liputan6.com, Jakarta - Emiten Petrokimia, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) mengungkapkan kondisi pasar Petrokimia masih lesu yang mendorong kinerja perseroan mengalami penurunan sepanjang 2023.
Direktur anak perusahaan, Robin menjelaskan lesunya pasar Petrokimia disebabkan oleh ekonomi global yang saat ini masih lesu yang membuat produk petrokimia salah satu komoditas yang terimbas karena ekonomi global.
Baca Juga
"Ini juga karena mahalnya harga minyak bumi. Dibandingkan ketika 3-4 tahun lalu ketika harga minyak bumi masih di sekitar level USD 40 per barel. Ini membuat berat untuk industri,” kata Robin pada Public Expose FPNI, Jumat (28/6/2024).
Advertisement
Robin menambahkan, harga minyak naik disebabkan oleh perang antara Rusia dan Ukraina yang di mana berdampak pada pasokan rantai karena Rusia salah satu suplier minyak. Harga minyak yang masih mahal ini, menurut Robin mempersulit pemulihan secara global.
"Karena ekonomi susah, negara barat juga susah, negara timur yang menjadi suplier barang jadinya juga susah. Kondisi ini tidak akan kembali normal dalam waktu dekat,” ujar Robin.
Strategi Perseroan
Akibat lesunya kondisi pasar Petrokimia ini, Robin menjelaskan ada beberapa strategi perseroan yaitu mulai dari efisiensi dari segala lini bisnis dan mengoptimalkan volume penjualan. Selain itu, strategi pemilihan produk juga menjadi salah satu strategi perseroan.
"Pada dasarnya strategi kita harus melihat kondisi pasar karena produk kita ada beberapa dan kondisinya pasar masing-masing berbeda. Misal produk grade a pasarnya sedang bagus, produk grade b tidak bagus, jadi saat itu kita tentukan mana yang akan kita produksi banyak dan mana yang dibatasi. Kita melihat mana margin yang lebih bagus, maka kita produksi lebih banyak,” pungkasnya.
Belanja Modal hingga Kuartal I 2024
Sebelumnya, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI), emiten Petrokimia anggarkan dana belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) pada 2024 sebanyak USD 9 juta atau setara Rp 147,5 miliar (asumsi kurs Rp 16.389 per dolar AS).
Direktur Lotte Chemical Titan, Calvin Wiryapranata menjelaskan realisasi belanja modal hingga kuartal pertama 2024 sebesar 30 persen dari total Capex USD 9 juta. Adapun untuk penggunaan Capex, perseroan menggunakan untuk melakukan turnaround atau peremajaan fasilitas pabrik.
"Capex estimasi USD 9 juta, total sebagian atau sekitar USD 4 juta terkait turnaround. Sedangkan Capex normal sebesar USD 5 juta. Estimasi ini tentu saja bergeser, sedangkan kuartal satu 2024 sudah spend sekitar 30 persen dari total USD 9 juta,” kata Calvin pada Public Expose FPNI, Jumat (28/6/2024).
Pada kesempatan yang sama, Calvin mengungkapkan kinerja perseroan sepanjang 2023 merosot. Pendapatan pada 2023 tercatat sebesar 376,2 juta menurun 21 persen dibandingkan 2022 sebesar USD 473,9 juta.
Calvin menyebut penurunan ini disebabkan oleh volume penjualan dan harga rata-rata penjualan untuk produk yang diproduksi sendiri mengalami penurunan selama 2023, masing-masing sebesar 5,7 persen dan 15,8 persen.
Advertisement
Imbas Perlambatan Ekonomi Global
Sedangkan untuk laba usaha mengalami penurunan sebesar 325 persen pada 2023 dibandingkan 2022. Perseroan mencatatkan kerugian USD 5,2 juta dibandingkan 2022 yang mencapai laba USD 2,3 juta.
"Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan signifikan rata-rata margin spread antara harga jual polyethylene (PE) dan bahan baku utama sebesar USD 22 per metrik ton,” jelas Calvin.
Selain itu Calvin menambahkan penyebab lainnya adalah adanya penurunan permintaan akibat perlambatan ekonomi global disertai inflasi yang tinggi menyebabkan pasar PE tertekan. Adapun, pelemahan rupiah juga turut mempengaruhi kinerja perseroan.
"Pelemahan rupiah pasti ada pengaruh ke kita krn penjualan kita mayoritas domestik kita menerima pembayaran Rupiah, sedangkan kita bayar bahan baku dengan USD itu menekan kita punya keuangan jadi kita tetap hati-hati mengatur kondisi risiko perubahan kurs ini,” pungkasnya.
Waskita Beton Suplai Produk Proyek Dermaga untuk Lotte Chemical Indonesia
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) unjuk diri dalam proyek infrastruktur perairan melalui suplai produk untuk proyek pembangunan jetty atau dermaga untuk pengiriman produk dari pabrik kimia yaitu Lotte Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project).
Raihan kontrak proyek dari PT Lotte Chemical Indonesia ini berlokasi di Cilegon, Banten dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,67 miliar. Vice President of Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto mengatakan pengalaman WSBP dalam menyuplai produk dalam pembangunan infrastruktur tidak diragukan lagi.
Sehingga WSBP bisa mendapat kepercayaan untuk menyuplai Pembangunan pabrik Lotte Chemical ini,” ujar Fandy dalam siaran pers, dikutip Kamis (21/9/2023).
Penyelesaian suplai proyek ini juga mendapat dukungan penuh dari Presiden RI Joko Widodo yang melakukan kunjungan langsung ke lokasi Proyek Lotte Chemical pada 12 September lalu.
“Presiden mengatakan pabrik kimia ini ditargetkan selesai pada 2025 sehingga nantinya bisa menyuplai barang-barang petrokimia untuk lokal dan ekspor,” tuturFandy.
Untuk menyelesaikan komitmen besar tersebut, pada proyek ini Lotte Line Project ini khususnya pada area WP7 (Work Package 7/Paket Pekerjaan 7), WSBP menyuplai PC Beam dan PC Plank sebagai komponen Jetty Control Building (JCB).
“Kami suplai untuk jetty seluas kurang lebih 1017 m2 yang bertujuan untuk mempermudah akses supply chain bahan baku material plastik curah dari kapal menuju tangki,” ujar dia.
Adapun PC Beam (pengganti balok/seperti girder) berfungsi untuk menerima dan meneruskan beban horizontal maupun vertikal yang diterimanya, menuju balok maupun kolom struktur untuk diteruskan menuju pondasi.
Sedangkan PC plank berfungsi untuk menyalurkan beban mati maupun hidup ke rangka pendukung sehingga menambah kekakuan sebuah bangunan.
Sebanyak 65 pcs produk yang terdiri dari 40 pcs PC Beam dan 25 pcs PC Plank diproduksi dan dikirimkan langsung dari salah satu plant terbesar milik WSBP, yaitu Plant Bojonegara. Tidak hanya produk standar, Waskita Beton Precast juga memproduksi produk kustomisasi sebanyak 27 tipe produk dari total 65 pcs produk yang disuplai tersebut.
Advertisement
Spesifikasi Produk
Produk yang dikirimkan ini memiliki spesifikasi PC Beam dan PC Plank produk precast tanpa stressing dan rough surface (finishing permukaan kasar) pada produk di beberapa penampang untuk joint cor in situ. Fandy menyatakan bahwa seluruh proses produksi sudah selesai.
Pengiriman PC Beam dilakukan bertahap melalui jalur darat menggunakan truk trailer, sedangkan PC Plank akan dikirimkan melalui jalur laut menggunakan tongkang secara langsung.
“Saat ini seluruh proses produksi sudah selesai 100 persen dan produk telah sampai di lokasi proyek,”tambah Fandy.
Komitmen WSBP
WSBP berkomitmen untuk menyelesaikan suplai sesuai dengan target yang ditentukan. Selain itu dengan penggunaan produk precast untuk pembangunan jetty ini pengerjaan struktur bangunan JCB akan jauh lebih praktis, lebih presisi dan meminimalkan kesalahan dalam pengerjaan di proyek.
Hal ini juga akan berdampak pada proses pemasangan yang akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan beton cast in situ. Nantinya WSBP akan kembali menyuplai PC Beam dan PC Plank untuk lanjutan dari proyek ini yaitu Berth 5 Jetty Lotte LINE Project WP7 dengan nilai kontrak sekitar Rp 4,61 miliar.