Sukses

Perluas Lini Bisnis, Prodia Beli Saham Proline

Prodia telah mempelajari kinerja Proline, yang menunjukkan hasil yang baik dari tahun ke tahun terutama di 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten jasa layanan kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membeli saham Proline, produsen berbagai alat kesehatan diagnostik in vitro. Langkah akuisisi sebagai langkah memperkuat dan mengamankan rantai pasok. 

Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty menjelaskan, dalam industri layanan kesehatan, rantai pasok yang terganggu dapat menyebabkan gangguan operasional, peningkatan biaya, dan potensi kehilangan pelanggan.

"Dengan memiliki saham di Proline, Prodia Widyahusada dapat memastikan kendali yang lebih besar atas rantai pasok," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (30/6/2024).

Selain itu, untuk mendukung Pemerintah dalam membangun kemandirian alat kesehatan di Indonesia secara berkesinambungan, Perseroan yakin bahwa Proline merupakan perusahaan yang tepat bagi Perseroan untuk berinvestasi karena Proline memiliki produk-produk dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

Hal ini menunjukkan komitmen Prodia dalam mendukung industri lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor serta memperkuat posisi Perseroan sebagai pemimpin dalam penyediaan solusi kesehatan berkualitas tinggi.

Dewi melanjutkan, Prodia telah mempelajari kinerja Proline, yang menunjukkan hasil yang baik dari tahun ke tahun terutama di 2023. Proline mampu mengembangkan produk diagnostik dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi dan mampu mengisi keperluan bahan baku diagnostik bagi layanan laboratorium swasta maupun pemerintah yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai bagi pemegang sahamnya.

"Maka dengan langkah strategis ini, kami berharap dapat semakin mengukuhkan posisi Perseroan dalam mengamankan pelayanan dan meningkatkan kinerja bisnisnya di tahun-tahun mendatang”, ujar Dewi.

2 dari 3 halaman

Perluas Lini Bisnis

Pembelian saham Proline juga menunjukkan komitmen Perseroan untuk memperluas lini bisnisnya tidak hanya di industri laboratorium kesehatan tetapi juga merambah industri alat-alat kesehatan. Direktur Keuangan Perseroan, Liana Kuswandi, turut menambahkan

“Dengan mengambil bagian sebanyak 39% saham di Proline, Perseroan optimis dapat berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan. Dari aspek keuangan, langkah pembelian saham yang dilakukan Perseroan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada laba bersih, aset dan ekuitas Perseroan, yang tentunya diproyeksikan akan terus meningkat hingga tahun-tahun mendatang”, imbuhnya.

Saat ini, Proline telah memiliki 1 pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka III Cikarang yang beroperasi sejak 15 Oktober 2011. Sejak pabrik pertama ini diresmikan, Proline telah memproduksi berbagai produk reagen kimia rutin yang digunakan oleh ribuan fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.

Di tahun 2023 Proline menambah lini produknya yaitu reagen hematologi untuk berbagai merk instrumen hematologi yang banyak digunakan di Indonesia. Produk Proline telah lama tayang di e-katalog dan memiliki TKDN lebih dari 40%.

 

3 dari 3 halaman

Sertifikat ISO

Proline telah memiliki sertifikat ISO 13485:2016 yaitu sertifikat manajemen mutu untuk alat kesehatan, CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dari Kementerian Kesehatan RI yang menunjukkan seluruh operasional termasuk proses produksi yang dilakukan memenuhi standar yang ditetapkan.

Selain itu seluruh produk Proline telah memiliki ijin edar yang menunjukkan bahwa produk Proline telah memenuhi persyaratan manfaat, keamanan dan kualitas sebagai alat kesehatan diagnostik in vitro yang berkualitas.

Dalam kerjasama produksi dan pengembangan berbagai instrumen laboratorium, Proline bekerjasama dengan berbagai perusahaan global dari Jerman, China, Korea, Jepang, Spanyol, dan Amerika.