Sukses

BEI Optimistis Kinerja Pasar Modal Indonesia pada Semester II 2024

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menuturkan, sejumlah faktor yang akan mendukung kondisi pasar modal Indonesia pada semester II 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis terhadap kinerja pasar modal pada semester II 2024. Hal ini seiring price earning ratio (PER) pasar saham Indonesia masih undervalue dibandingkan bursa saham regional lainnya.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, pihaknya melihat transaksi meningkat menjadi Rp 19,7 triliun dan IHSG mencatatkan posisi 7.063,58 pada 28 Juni 2024. Dengan kinerja tersebut, pihaknya optimistis dengan performa pasar modal Indonesia pada semester II 2024.

"Kami cukup optimistis dengan performa pasar modal di Semester II karena jika dilihat dari PER market masih cukup undervalue dibandingkan regional exchanges (PER LQ45 : 12,40 dibandingkan PER Vietnam 15,82, PER Thailand 15,68 dan PER Malaysia 15,01),” ujar dia, kepada wartawan seperti dikutip Selasa (2/7/2024).

Ia menambahkan, investor juga merespons positif atas revisi Papan Pemantauan Khusus Full Call Auction dan hal ini lebih menambah kepercayaan investor atas transaksi di Pasar Modal Indonesia.

"Seiring dengan peningkatan jumlah investor yang sudah mencapai 13 juta, kondisi pasar modal yang membaik, dan penambahan alternatif investasi (termasuk Single Stock Futures) kami optimis transaksi di Pasar Modal Indonesia  pada  semester II akan lebih baik,” kata dia.

Adapun mengawali semester II 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,08 persen ke posisi 7.139,62. Indeks LQ45 bertambah 1,01 persen ke posisi 896,65. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.139,62 dan level terendah 7.075,37. Sebanyak 321 saham melonjak sehingga angkat IHSG. 233 saham melemah dan 241 saham diam di tempat.

 

2 dari 4 halaman

Sektor Saham

Total frekuensi perdagangan 921.602 kali dengan volume perdagangan 14,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.304.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan turun 0,45 persen, sektor saham properti turun 0,21 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,10 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menguat 2,27 persen, sektor saham basic bertambah 3,15 persen, dan sektor saham industri naik 1,61 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,13 persen, sektor saham siklikal naik 0,07 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,10 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,37 persen. Sektor saham transportasi dan logistic melambung 4,14 persen, dan pimpin penguatan.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 28 Juni 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada perdagangan saham Jumat (28/6/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG melambung 1,37 persen ke posisi 7.063,57. Indeks LQ45 bertambah 1,52 persen ke posisi 887,72. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.084,62 dan terendah 6.987,80.

Sebanyak 335 saham menguat sehingga angkat IHSG. 212 saham melemah dan 237 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 812.017 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 19,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.385.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan turun 0,45 persen. Sektor saham energi melonjak 1,28 persen, sektor saham basic mendaki 0,99 persen, sektor saham industri bertambah 0,65 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal melesat 0,10 persen, sektor saham siklikal mendaki 0,33 persen, sektor saham keuangan bertambah 1,38 persen.

Selanjutnya sektor saham properti menguat 0,52 persen, sektor saham teknologi melesat 0,63 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,98 persen. Sektor saham transportasi terbang 1,65 persen, dan catat penguatan terbesar.

Memasuki akhir pekan, saham BBRI meroket 3,14 persen ke posisi Rp 4.600 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 130 poin ke posisi Rp 4.590 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.640 dan level terendah Rp 4.590 per saham. Total frekuensi perdagangan 48.163 kali dengan volume perdagangan 6.222.856 saham. Nilai transaksi Rp 2,9 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Apa Fungsi IHSG?

Berikut fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:

1.Menunjukkan Pergerakan Pasar

Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.

Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal. 

2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek

IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 

3.Menunjukkan Estimasi Profit

IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

4.Menjadi Produk Investasi Pasif

Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.