Sukses

Berkat Pocong Gundul, MD Entertainment Mau Sebar Dividen Rp 25 per Saham

Pada 2023, dua film produksi MD Entertainment, "Sewu Dino" dan "Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul," berhasil masuk dalam jajaran 12 besar dan meraih pangsa pasar sebesar 21%.

Liputan6.com, Jakarta - PT MD Entertainment Tbk, sebelumnya bernama PT MD Pictures Tbk (FILM) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 25 per lembar saham kepada para pemegang saham. Dividen ini dari kinerja positif di 2023 dimana PT MD Entertainment Tbk berhasil mendapatkan laba sebesar Rp 95,3 miliar.

Laba yang ditorehkan pada 2023 ini berasal dari penjualan film digital memiliki kontribusi terbesar Rp 177,5 miliar atau sebanyak 52,51% dari total pendapatan segmen film, dan didukung pendapatan film layar lebar sebesar Rp 148,3 miliar.

MD Pictures juga mencatatkan Kas dan Setara Kas Perusahaan yang positif di tahun 2023 sejumlah Rp 518 miliar mengalami kenaikan sebesar 27,90% atau naik sejumlah Rp 113 miliar dibandingkan 2022, yang didukung oleh film "Sewu Dino" yang menjadi film lokal dengan pendapatan tertinggi untuk 2023.

Direktur Utama MD Entertainment Manoj Punjabi menyatakan, pesatnya pertumbuhan layanan digital mendorong persaingan di sektor over the top saat ini sangat ketat.

"Tantangan ini tentu membuat kami untuk semakin kuat berkomitmen menyuguhkan hasil karya terbaik agar di sektor bioskop MD Entertainment tetap berada di garis terdepan di industri," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (2/7/2024).

Manoj melanjutkan, terbukti pada 2023, dua film produksi MD Entertainment, "Sewu Dino" dan "Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul," berhasil masuk dalam jajaran 12 besar dan meraih pangsa pasar sebesar 21% untuk kategori film blockbuster lokal.

"Selain itu, kemitraan strategis dengan Lionsgate juga semakin memantapkan posisi MD Entertainment di industri perfilman serta memperkuat jangkauan pasar lokal dan internasional yang lebih luas.” tutup dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Manoj Punjabi Bakal Lepas 356,80 Juta Saham FILM, Ini Alasannya

Sebelumnya, Direktur utama PT MD Pictures Tbk (FILM) Manoj Dhamoo Punjabi akan melepas saham FILM secara bertahap mulai 18 April 2024-20 Juni 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/4/2024), Manoj Punjabi akan melepas 356.800.000 saham FILM dengan harga Rp 3.500 per saham. Dengan demikian, nilai penjualan saham itu sekitar Rp 1,24 triliun.

Penjualan saham itu dilakukan melalui transaksi di pasar negosiasi di BEI dengan penyelesaian (settlement) pembayaran dan penyerahan saham secara bertahap mulai 18 April 2024-20 Juni 2024. Adapun status kepemilikan saham tersebut langsung. Penjualan saham FILM tersebut untuk gandeng investor strategis dalam mengembangkan usaha Perseroan.

“Dilusi kepemilikan untuk memberikan kesempatan kepada investor strategis untuk menjadi pemegang saham dalam rangka pengembangan kegiatan usaha Perseroan,” tulis Manoj.

Setelah penjualan saham FILM, Manoj akan memiliki sekitar 1.664.362.615 saham FILM atau setara 17,50 persen dari sebelumnya 2.021.162.615 atau setara 21,25 persen.

Selain Manoj, pemegang saham MD Picturesantara lain Morgan Stanley and Co Intl Plc-Client AC sebesar 14,62 persen, PT MD Global Investments sebesar 50,5 persen, Shania Manoj Punjabi sebesar 0,2 persen dan masyarakat sebesar 13,43 persen.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja 2023

PT MD Pictures Tbk (FILM) mengumumkan kinerja keuangan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penurunanan baik dari sisi pendapatan maupun laba. Padahal, salah satu film yang diproduksi, Sewu Dino jadi film terlaris pada 2023 dengan 4,89 juta penonton.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (28/3/2024), PT MD Pictures Tbk membukukan penjualan Rp 369,55 miliar pada 2023. Penjualan itu turun 15,41 persen dari penjualan 2022 yang tercatat sebesar Rp 436,86 miliar.

Sementara penjualan turun, beban pokok penjualan pada 2023 malah naik menjadi Rp 139,47 miliar dibanding Rp 129,88 miliar pada 2022. Alhasil, laba bruto pada 2023 susut menjadi Rp 230,07 miliar dari Rp 306,97 miliar pada 2022.

Beban usaha pada 2023 naik menjadi Rp 118,26 miliar dari Rp 113,99 miliar pada 2022. Sementara penghasilan lain-lain naik menjadi Rp 13,27 miliar pada 2023 dibandingkan Rp 11,3 miliar pada 2022.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 96,64 miliar. Laba ini turun 39,60 persen dari laba tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp Rp 159,99 miliar.

Aset sampai dengan akhir Desember 2023 naik menjadi Rp 1,71 triliun dari Rp 1,62 triliun pada akhir 2022. Liabilitas pada 2023 ikut naik menjadi Rp 83,66 miliar dari Rp 76,6 miliar pada 2022. Sementara ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 1,63 triliun dari RP 1,54 triliun pada 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.