Sukses

Nusantara Infrastructure Kelola Tol Trans Jawa

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan kerja sama investasi atas pengelolaan Jalan Tol Trans Jawa milik anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan kerja sama investasi atas pengelolaan Jalan Tol Trans Jawa milik anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).

Sekretaris PT Nusantara Infrastructure Tbk, Dahlia Evawani mengatakan pelaksanaan transaksi diharapkan dapat meningkatkan kapasitas portofolio Perseroan di sektor jalan tol serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan infrastruktur nasional.

"Dampak dari transaksi ini tidak hanya akan memperluas portofolio investasi Perseroan, tetapi juga dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi badan usaha milik pemerintah dan swasta dalam upaya memberikan layanan terbaik bagi pengguna jalan tol," ungkap Dahlia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/7/2024).

Para investor dan Jasa Marga telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham JTT (PPS JTT) pada 28 Juni 2024 sehubungan dengan pengaturan aspek tata kelola dan kegiatan usaha dari JTT. Adapun para investor yang dimaksud antara lain termasuk entitas asosiasi META, PT Margautama Nusantara (MUN).

Kemudian PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) yang merupakan perusahaan pengendali dari MUN. Serta Warrington Investment Pte Ltd (WIPL), entitas terafiliasi dengan Government of Singapore Investment Corporation Ventures (GIC).

"Pelaksanaan Transaksi tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum dan kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha perseroan. Apabila di kemudian hari terdapat tambahan atau perubahan informasi atau fakta material lainnya, maka akan kami sampaikan dalam keterbukaan informasi selanjutnya," imbuh Dahlia.

Sebagai informasi, JTT merupakan perusahaan induk dari para badan usaha jalan tol pemegang konsesi sepanjang 676 KM dari Jalan Tol Trans Jawa.

Jalan tol ini terdiri dari 13 ruas jalan tol yakni:

  1. Jakarta–Cikampek,
  2. Jakarta-Cikampek II Elevated (dikenal sebagai jalan tol Syekh Mohammed Bin Zayed/MBZ),
  3. Palimana–Kanci,
  4. Batang–Semarang,
  5. Semarang Seksi A, B, C,
  6. Semarang–Solo,
  7. Solo–Ngawi,
  8. Ngawi-Kertosono-Kediri,
  9. Surabaya–Mojokerto,
  10. Surabaya–Gempol,
  11. Gempol–Pasuruan,
  12. Gempol–Pandaan, serta
  13. Pandaan-Malang.
2 dari 3 halaman

Tol Solo-Yogyakarta Dibuka Juli 2024, Tapi Baru sampai Klaten

Sebelumnya, Tol Solo-Yogyakarta akan segera beroperasi pada Juli 2024. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan pengoperasian Tol Solo-Yogyakarta ini akan dibuka dari Solo sampai Klaten.

"Solo-Yogyakarta nanti mudah-mudahan Juli ini sampai Klaten bisa kita operasikan, (sepanjang) 23 kilometer," kata Basuki Hadimuljono dikutip dari Antara, Sabtu (29/6/2024).

Peresmian Jalan Tol Solo-Yogyakarta bisa dilakukan secara bertahap dan tidak harus menunggu seluruh ruas jalan selesai dibangun.

"Ya semua kan, tol-tol semua kan enggak nunggu selesai, semua pasti bertahap. (Tol) Cibitung-Cilincing berapa, ya mana yang selesai dulu, itu yang diresmikan," kata dia.

Hal itu, menurut Basuki, agar infrastruktur tersebut bisa segera dioperasikan mengingat jalan tol merupakan aset investasi bagi negara.

"Karena itu investasi, kalau tidak diresmikan kan enggak dioperasikan sehingga dia tidak punya revenue (pendapatan). setiap gate to gate pintu ke pintu kita bisa operasikan, cukup panjang 23 kilometer," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Solo hingga YIA

PT Jasa Marga menargetkan pembangunan Tol Solo-Yogyakarta seksi 1 yang menghubungkan Solo-Klaten-Purwomartani sepanjang 42,3 km rampung pada akhir tahun 2024 ini.

Tol Solo-Yogyakarta secara keseluruhan memiliki panjang 96,57 km, yang menghubungkan Solo hingga Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo.