Sukses

Bursa Gembok Sementara Saham TOYS, Ini Alasannya

Bursa Efek Indonesia (BEI) suspensi saham PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) seiring Perseroan selaku pihak termohon PKPU dalam kondisi pailit.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi pada saham PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) di seluruh pasar.

Penghentian sementara ini sehubungan dengan putusan dari Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 24 Juni 2024, menyatakan perseroan selaku pihak termohon PKPU berada dalam keadaan pailit.

"Sehubungan dengan putusan pailit, adanya ketidakpastian atas kelangsungan usaha, informasi material yang belum dipublikasikan secara merata, serta kewajiban yang belum dipenuhi Perseroan, maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) di seluruh pasar," mengutip pengumuman BEI, Selasa (2/7/2024).

Penghentian sementara dilakukan sejak sesi I perdagangan efek hari Selasa, 2 Juli 2024 hingga pengumuman Bursa lebih lanjut. Catatan saja, Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi sebelumnya, perseroan memberitahukan pada 6 Mei 2024 telah dilaksanakan sidang Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam register perkara No. 257/Pdt.Sus-PKPU/2023/PN.Niaga.Jkt.Pst di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam RPM 6 Mei 2024 tersebut, Majelis Hakim telah memutuskan perpanjangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) perseroan selama 30 hari.

Alasan dilakukannya perpanjangan PKPU perseroan adalah karena perseroan masih membutuhkan waktu tambahan dalam melakukan negosiasi dengan para krediturnya. Terutama para kreditur perbankan, sehubungan dengan skema penyelesaian kewajiban dalam rencana perdamaian.

 

 

2 dari 4 halaman

BEI Ungkap Tantangan Capai Target 2024, Apa Saja?

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman membagikan beberapa tantangan yang dihadapi Bursa untuk mencapai target laba perseroan pada 2024. Iman menuturkan perseroan telah membuat rencana target untuk 2024 dengan asumsi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sekitar Rp 12,25 triliun. 

"Kita lihat sampai saat ini, RNTH sekitar Rp 12,1 triliun, belum tercapai sesuai target, tapi beberapa hal target seperti IPO dan fundraising justru positif,” kata Iman dalam konferensi pers RUPST BEI, Rabu (26/6/2024). 

Iman menuturkan, secara fundamental, di Indonesia transaksi rata-rata naik sejak penetapan calon presiden pada Maret 2024. Namun, sepanjang masa pemilu alami penurunan karena banyak investor wait and see. 

Selain itu, tantangan ekonomi dan inflasi global juga menjadi tantangan bagi BEI untuk mencapai target perseroan pada 2024. Iman menuturkan, invasi AS belum mencapai target 2 persen dan saat ini masih berada di kisaran 3 persen. 

“Interest rate dari The Fed masih akan berlangsung kita melihat investor akan pindah ke investasi safe haven. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi di China karena sedang ada isu sektor properti. Saya rasa faktur global yang menjadi tantangan target di 2024,” ujar dia. 

Prospek Pasar Saham Indonesia ke Depan

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan prospek pasar saham di Indonesia ke depan masih memiliki ruang untuk bertumbuh meski kondisi saat ini karena banyaknya tekanan dari global. 

"Baik dari sisi produk maupun peraturan tetap kami kembangkan di saat ini tentunya kita memperhatikan permintaan dari pelaku pasar,” kata Jeffrey. 

 

3 dari 4 halaman

Pengembangan Produk

Jeffrey mengungkapkan, BEI juga sedang menggarap Liquidity Provider yang nantinya ketika pasar saham sudah kembali kondusif, dapat membantu peningkatan likuiditas. Selain itu, BEI juga mengembangkan produk lain seperti ETF berbasis Emas yang bisa menjadi indeks acuan bagi para manajemen investasi. 

Adapun, BEI juga akan terus mengembangkan pasar modal syariah dengan memberikan dukungan dan kesetaraan pada calon investor pasar modal syariah dari sisi onboard. 

“Kita siapkan untuk memberikan dukungan dan kesetaraan kepada para calon investor syariah agar proses onboardnya bisa setara dengan calon investor konvensional itu fokus kami ke depan,” pungkasnya. 

 

4 dari 4 halaman

BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,6 Miliar pada 2023

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun dan laba bersih mencapai Rp 578,67 miliar pada 2023.  BEI mampu menekan kenaikan beban menjadi 7,7% jika dibandingkan dengan rata-rata kenaikan beban selama 2 tahun terakhir sebesar 14,9%.  

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, meskipun terdeviasi dari tahun sebelumnya, BEI mampu menjaga kondisi likuiditas dan kesinambungan solvabilitas ke depan sebagai langkah fundamental untuk menjaga kelangsungan usaha hingga masa-masa mendatang. 

“BEI masih membukukan kinerja rasio keuangan yang kompetitif dibandingkan bursa-bursa regional. Efektivitas kinerja keuangan BEI juga ditujukan dengan aktivitas belanja investasi yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Iman dalam konferensi pers, Rabu (26/6/2024). 

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI, Risa E. Rustam menjelaskan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024, BEI menyetujui untuk menyisihkan sebesar Rp 151,69 miliar dari laba bersih tahun buku 2023 untuk dialokasikan ke Cadangan Wajib perseroan.

"Total cadangan wajib yang terbentuk adalah Rp 154.500.000.000 atau 20% dari modal disetor Perseroan per 31 Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp 772.500.000.000,” jelas Risa.

BEI telah meminta persetujuan Pemegang Saham untuk menyesuaikan nilai Cadangan Wajib atas Saldo Laba Perusahaan sebesar 20% dari Modal Disetor seiring dengan peningkatan Modal Disetor BEI setelah Kapitalisasi Saldo Laba Ditahan yang berlaku efektif sejak 8 September 2023.

Selain itu, pemegang saham menyetujui Perseroan untuk melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro, & Surja dan Bapak Danil Setiadi Handaja selaku Akuntan Publik pada Kantor Akuntan Publik tersebut sebagai Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku 2024.