Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rawan koreksi tapi ada potensi menguat pada perdagangan Rabu (3/7/2024). IHSG akan menguji posisi 7.196-7.250.
IHSG melemah 0,20 persen ke posisi 7.125 dan disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Selasa, 2 Juli 2024.Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG diperkirakan sudah berada pada akhir wave (iii) dari wave (i) dari wave 1 dari wave (3), sehingga IHSG akan rawan koreksi membentuk wave (iv) ke rentang area 6.970-7.098.
Baca Juga
“Adapun area penguatan IHSG selanjutnya diperkirakan akan menguji 7.196-7.250,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Ia prediksi, IHSG berada di level support 6.945,6.843 dan level resistance 7.191,7.256 pada perdagangan Rabu, 3 Juli 2024.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.090-71.60. “Ada potensi koreski, tetap hati-hati,” demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT PaninBank Tbk (PNBN).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness
Saham ADRO menguat 1,43% ke 2.840 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi ADRO berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c], sehingga ADRO masih masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 2.770-2.820
Target Price: 2.910, 2.960
Stoploss: below 2.680
2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Buy on Weakness
Saham BRIS terkoreksi 1,92% ke 2.560 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Saat ini, posisi BRIS diperkirakan berada di awal wave [iv] dari wave 1 dari wave (5), sehingga koreksi BRIS akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali," kata dia.
Buy on Weakness: 2.400-2.550
Target Price: 2.700, 2.800
Stoploss: below 2.300
3.PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) - Buy on Weakness
Saham BSDE menguat 2,11% ke 970 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama BSDE masih mampu berada di atas 950 sebagai stoplossnya, maka posisi BSDE saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [c]," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 955-965
Target Price: 990, 1.030
Stoploss: below 950
4.PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) - Spec Buy
Saham DSNG terkoreksi 3,82% ke 630 dan disertai dengan munculnya volume penjualan.
"Selama DSNG masih mampu berada di atas 600 sebagai stoplossnya, maka posisi DSNG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave 3 dari wave (C)," ujar Herditya.
Spec Buy: 615-630
Target Price: 670, 700
Stoploss: below 600
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan IHSG?
Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.
Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:
Mengukur sentimen pasar
Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
Benchmark bagi portofolio aktif
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Advertisement