Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Jumat (5/7/2024). IHSG akan menguji 7.265-7.282.
IHSG naik 0,34 persen ke posisi 7.220 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Kamis, 4 Juli 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG diperkirakan sudah berada pada akhir wave (v) dari wave 1 dari wave (3) sehingga penguatannya akan cenderung terbatas untuk menguji 7.265-7.282 pada Jumat pekan ini.
Baca Juga
"Waspadai akan adanya pembalikan arah IHSG untuk membentuk wave 2 ke rentang area 7.059-7.144,” ujar Herditya dalam catatannya.
Advertisement
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.099,6.945 dan level resistance 7.282,7.356 pada Jumat pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas pada Jumat, 5 Juli 2024. IHSG akan bergerak di level support dan level resistance di 7.125-7.250.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas Tbk memilih saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness
Saham ASII terkoreksi 0,44% ke 4.550 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
Herditya menuturkan, saat ini, posisi ASII diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga ASII masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 4.460-4.520
Target Price: 4.660, 4.860
Stoploss: below 4.360
2.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) - Buy on Weakness
Saham CPIN menguat 1,94% ke 5.250 dan masih disertai oleh volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 5025 sebagai stoplossnya, posisi CPIN saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [iii]," ujar dia.
Buy on Weakness: 5.125-5.225
Target Price: 5.375, 5.550
Stoploss: below 5.025
3.PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) - Buy on Weakness
Saham HRTA menguat 2,26% ke 362 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, pergerakannya pun mampu berada di atas MA20. "Saat ini, posisi HRTA diperkirakan berada pada bagian awal dari wave (iii) dari wave [i]," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 350-360
Target Price: 378, 392
Stoploss: below 340
4.PT Panin Financial Tbk (PNLF) - Buy on Weakness
Saham PNLF menguat 2,55% ke 322 disertai peningkatan volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi PNLF diperkirakan berada di awal wave (c) dari wave [b], sehingga PNLF masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 318-322
Target Price: 338, 352
Stoploss: below 310
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan IHSG?
Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.
Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:
Mengukur sentimen pasar
Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
Benchmark bagi portofolio aktif
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Advertisement