Sukses

24 Calon Emiten Antre di Pipeline IPO BEI hingga 5 Juli 2024

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, saat ini terdapat 24 perusahaan yang siap debut di Bursa.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 5 Juli 2024, terdapat 27 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebesar Rp 4,05 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini terdapat 24 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor konsumer non-siklikal.

“Hingga saat ini, terdapat 24 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, Sabtu (6/7/2024).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 6 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 15 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Sisanya 3 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 0 Perusahaan dari sektor basic materials

• 2 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 8 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 1 Perusahaan dari sektor energy

• 2 Perusahaan dari sektor financials

• 3 Perusahaan dari sektor healthcare

• 4 Perusahaan dari sektor industrials

• 0 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 1 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 2 Perusahaan dari sektor technology

• 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

Pipeline Obligasi

Saat ini, Bursa mencatat penerbitan 64 emisi dari 40 penerbit EBUS dengan dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 63,4 triliun. Hingga 5 Juli 2024, terdapat 40 emisi dari 29 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline obligasi.

Lebih lanjut, berikut klasifikasi sektor penerbitan obligasi:

• 5 Perusahaan dari sektor basic materials

• 1 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 2 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 2 Perusahaan dari sektor energy

• 13 Perusahaan dari sektor financials

• 0 Perusahaan dari sektor healthcare

• 2 Perusahaan dari sektor industrials

• 4 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 0 Perusahaan dari sektor technology

• 0 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Pipeline Rights Issue

Adapun untuk aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline. Adapun per 5 Juli 2024, telah terdapat 12 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 32,57 triliun.

Selanjutnya, 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor sebagai berikut:

• 1 Perusahaan dari sektor basic materials

• 8 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 4 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 4 Perusahaan dari sektor energy

• 5 Perusahaan dari sektor financials

• 0 Perusahaan dari sektor healthcare

• 0 Perusahaan dari sektor industrials

• 1 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 0 Perusahaan dari sektor technology

• 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 1-5 Juli 2024

Sebelumnya, data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 1 sampai 5 Juli 2024 ditutup bervariasi. Melansir data Bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 2,69% pekan ini, menjadi berada pada level 7.253,372 dari 7.063,577 pada penutupan pekan lalu.

Frekuensi transaksi selama sepekan, yaitu sebesar 24,44% menjadi 947 ribu kali transaksi dari 761 ribu kali transaksi pada penutupan pekan lalu. Peningkatan turut terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sepekan ini, yaitu sebesar 2,8% menjadi R p12.431 triliun dari Rp 12.092 triliun.

Dari sisi rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan 18,79%, menjadi 15,55 miliar lembar saham dari 19,147 miliar lembar saham pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 34,09% menjadi Rp 10,65 triliun dari Rp 16,16 triliun pada pekan lalu.

Pergerakan investor asing per Jumat (5/7/2024) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 558,44 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 5,092 triliun. Selama sepekan terdapat pencatatan saham, serta beberapa obligasi dan sukuk di BEI.

Pada Rabu, 3 Juli 2024, perdagangan BEI dibuka dalam rangka pencatatan perdana saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) di papan akselerasi BEI. SPRE merupakan perusahaan tercatat ke-26 yang tercatat di BEI pada 2024.

Pada hari yang sama, obligasi berkelanjutan V WOM Finance Tahap I Tahun 2024 oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk dan Obligasi Berkelanjutan IV MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2024 oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI. Nilai keduanya masing-masing adalah Rp 1 triliun dan Rp 399 miliar.

 

4 dari 4 halaman

Pencatatan Obligasi

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi ini adalah idAA+ (Double A Plus) dan idBBB+ (Triple B Plus). Menutup pekan ini, perdagangan BEI pada Jumat, 5 Juli 2024 diwarnai sejumlah pencatatan. Antara lain, pencatatan saham PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) PART yang tercatat di papan pengembangan BEI, merupakan perusahaan tercatat ke-27 di BEI pada 2024.

Bersamaan dengan itu, dilakukan pencatatan perdana Obligasi I Integrasi Jaringan Ekosistem Tahun 2024 oleh PT Integrasi Jaringan Ekosistem. Obligasi tersebut mulai dicatatkan di BEI dengan nilai sebesar Rp 600 miliar. Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk obligasi ini adalah idA- (Single A Minus).

Selain itu pada hari yang sama, terdapat pula pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Dayamitra Telekomunikasi Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Dayamitra Telekomunikasi Tahap I Tahun 2024 oleh PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk.

Obligasi dan sukuk ini dicatatkan dengan nilai masing-masing sebesar Rp 240,26 miliar dan Rp 10,02 miliar. Hasil pemeringkatan PEFINDO atas obligasi dan sukuk ini adalah idA (Triple A) dan idA (Triple A) Syariah. 

Terdapat pula pencatatan Obligasi Berkelanjutan IV Lautan Luas Tahap I Tahun 2024 oleh PT Lautan Luas di BEI pada hari yang sama. Obligasi yang dicatatkan senilai Rp 285,5 miliar.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • Obligasi adalah surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat diperjualbelikan.

    obligasi

  • emiten

  • perusahaan