Sukses

Kawal Pencatatan Perdana Saham GUNA, Airlangga Beberkan Prospek Industri Kacang

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto turut hadir dalam seremoni pencatatan saham PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto turut hadir dalam seremoni pencatatan saham PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam sambutannya, Menko Airlangga membeberkan prospek industri manufaktur utamanya pengolahan kacang.

Secara umum, Airlangga mengatakan ekonomi Indonesia saat ini cukup resilien dan masih tumbuh 5,11 persen yoy. Pada Juni, Indonesia mencatatkan deflasi 2,51 persen. Pertumbuhan serupa juga terjadi pada sektor manufaktur.

"Perdagangan kita juga selama beberapa bulan terakhir, itu juga positif. Demikian pula, PMI manufaktur. Sektor yang sekarang go publik ini PMI-nya di atas 50 terus. Berarti optimis terhadap manufaktur dan supply chain Indonesia," kata Airlangga, Selasa (9/7/2024).

Informasi saja, GUNA merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang makanan ringan kacang olahan. Selama lebih dari 2 dekade, Perseroan fokus pada industri pengolahan kacang. Perseroan terus menambah kategori kacang yang diproduksi di 3 fasilitas pabrik dengan luas total 14.885 m2 guna melayani pasar dari berbagai negara.

"PT Gunanusa Eramandiri Tbk ini luar biasa karena produksinya kacang. Kacang itu, orang kalau sudah makan (kacang), tidak bisa berhenti. Ini yang luar biasa dari kacang. Temannya banyak, ada minuman, ada makanan. Sendiri pun dia bisa survive," ujar Airlangga berkelakar.

Prospek Bisnis Menarik

Di sisi lain, perusahaan memiliki prospek menarik di tengah menguatnya dolar melalui ekspor. Saat ini, pemasaran produk perseroan sekitar 25 persen ekspor.

Dalam 7 tahun terakhir, perseroan telah sepenuhnya fokus pada pengembangan teknologi dan sistem Perseroan untuk meningkatkan nilai-nilai kualitas dengan mengadopsi visi Menjadi produsen pilihan yang terus berinovasi dalam pengembangan kacang-kacangan dan produk pangan lainnya dibuat dari bahan-bahan alami yang memiliki kualitas terbaik dan harga bersaing di Asia Tenggara.

2 dari 3 halaman

Listing Perdana, Saham Gunanusa Eramandiri Mentok ARA

Saham PT Gunanusa Eramandiri Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa 9 Juli 2024 dengan kode GUNA. Pada perdagangan perdananya, saham GUNA sentuh auto reject atas (ARA).

Melansir data RTI, saham GUNA naik 34,67 persen ke posisi 202 sesaat setelah perdagangan dibuka. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 3.784 kali saat berita ditulis. Volume saham yang ditransaksikan yakni 18,4 juta lembar senilai Rp 3,72 miliar.

Sebelumnya, melalui penawaran umum saham GUNA terlihat antusiasme publik yang digelar pada 2-5 Juli 2024 lalu sehingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed 26,7 kali. Dalam IPO ini, GUNA memperoleh pooling sebesar 13.374.994.800 lembar saham dari target sebanyak 500.000.000 lembar saham baru atau setara maksimal 20% saham untuk publik.

Adapun harga saham yang dipatok dalam IPO ini adalah Rp 150 per lembar saham, sehingga GUNA berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp75 miliar. Pada aksi korporasi ini Perseroan juga telah menggandeng PT Panin Sekuritas Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

“Melalui IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif, kami ingin secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang manufaktur dan perdagangan produk makanan serta kacang-kacangan di Indonesia mengingat kami salah satu Leading Company industri tersebut di dalam negeri dan di ASEAN,” kata Direktur Utama PT Gunanusa Eramandiri Tbk, Ivan Cokro Saputra dalam seremoni pencatatan saham GUNA, Selasa (9/7/2024).

 

 

3 dari 3 halaman

Momentum Penting

Ivan menjelaskan, IPO ini menjadi momen penting bagi Perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis kecil keluarga menjadi perusahaan publik.

Kini, Perseroan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk melengkapi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat agar lebih efektif dan efisien.

Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja (operational expenditure) Perseroan, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan, antara lain untuk pembelian bahan baku kacang almond dan kacang tanah.

Video Terkini