Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat tetapi rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat (19/7/2024). IHSG akan menguji ke rentang 7.026-7.199.
IHSG melonjak 1,34 persen ke posisi 7.321 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan saham Kamis, 18 Juli 2024.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai level resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3) sehingga penguatan IHSG ini akan relatif pendek. Ia menuturkan, IHSG akan rawan terkoreksi kembali. “Adapun area koreksi IHSG diperkirakan menguji ke rentang 7.026-7.199,” kata dia.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.215,7.176 dan level resistance 7.374,7.396 pada perdagangan Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dan breakout moving average (MA) 5 harian dengan volume rendah. Wafi mengatakan, selama di atas garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.
“Namun, jika kembali breakdown support garis MA5, berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA200,” kata dia.
Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400 pada Jumat pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.200-7.380.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Spec Buy
Saham INDF menguat 0,41% ke 6.075 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 5.900 sebagai stoplossnya, posisi INDF saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [i] dari wave C.
Spec Buy: 5.925-6.000
Target Price: 6.175, 6.275
Stoploss: below 5.900
2.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Buy on Weakness
Saham ITMG menguat 1,45% ke 26.175 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan ITMG pun mampu menembus MA200.
"Selama masih mampu berada di atas 25.325 sebagai stoplossnya, maka posisi ITMG saat ini diperkirakan berada pada bagian awal dari wave v dari wave (i)," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 25.650-25.975
Target Price: 26.475, 27.125
Stoploss: below 25.325
3. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) - Buy on Weakness
Saham LSIP menguat 0,61% ke 820 dan muncul adanya volume pembelian, pergerakan LSIP pun masih mampu berada di atas MA20.
"Saat ini, kami perkirakan posisi LSIP masih berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 1, sehingga LSIP masih rawan kembali terkoreksi," tutur dia.
Buy on Weakness: 785-805
Target Price: 840, 865
Stoploss: below 770
4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness
Saham UNTR menguat 2,31% ke 24.350 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya mengatakan, saat ini, posisi UNTR diperkirakan berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i], sehingga UNTR masih berpeluang melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek.
Buy on Weakness: 23.975-24.275
Target Price: 24.750, 25.100
Stoploss: below 23.700
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan IHSG?
Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.
Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:
Mengukur sentimen pasar
Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
Benchmark bagi portofolio aktif
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Advertisement