Sukses

Citra Tubindo Absen Sebar Dividen, Ini Alasannya

Citra Tubindo menjelaskan keputusan tidak membagikan dividen ini didasarkan pada fakta laba 2023 tidak menutup kerugian selama tiga tahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) mengungkapkan tak akan bagikan dividen untuk tahun keuangan 2023, meskipun perseroan meraih laba pada 2023. Citra Tubindo menjelaskan keputusan ini didasarkan pada fakta laba 2023 tidak menutup kerugian selama tiga tahun terakhir.

“Akibatnya perusahaan tidak dapat membagikan dividen kepada pemegang saham untuk periode ini,” kata direksi Perseroan dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/7/2024).

Adapun perseroan menambahkan, ke depannya dividen akan disesuaikan dengan kinerja keuangan dan pemulihan dari kerugian di masa lalu. Kemudian, setelah posisi keuangan stabil dari kerugian sebelumnya tertutup dengan memadai, Direksi akan mempertimbangkan untuk melanjutkan distribusi dividen kepada pemegang saham.

“CTBN diperkirakan akan tetap menguntungkan pada FY2024 dan jika ini terjadi serta aliran kas positif, maka kita dapat mengharapkan dividen yang modest pada FY2025. Jumlah dividen akan bergantung pada jumlah aliran kas yang dihasilkan,” jelas Direksi.

Selain itu, CTBN mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024 seiring dengan positifnya outlook harga minyak dan gas (migas) tahun ini.

Manajemen menargetkan pendapatan USD 291,44 juta atau sekitar Rp 4,77 triliun (kurs Rp 16.379,25 per USD). Bersamaan dengan itu, target laba bersih tahun ini dipatok sebesar USD 19,69 juta atau sekitar Rp 322,5 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jurus Citra Tubindo Kerek Pendapatan dan Laba pada 2024

Sebelumnya, PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024 seiring dengan positifnya outlook harga minyak dan gas (migas) tahun ini. Manajemen menargetkan pendapatan USD 291,44 juta atau sekitar Rp 4,77 triliun (kurs Rp 16.379,25 per USD). Bersamaan dengan itu, target laba bersih tahun ini dipatok sebesar USD 19,69 juta atau sekitar Rp 322,5 miliar.

Direktur Utama Citra Tubindo, Fajar Wahyudi mencermati industri dan dunia usaha di Indonesia utamanya minyak dan gas tengah diterpa isu transisi energi dan penurunan harga minyak yang signifikan pada akhir 2023. Meski begitu, manajemen perseroan memperkirakan prospek bisnis Perseroan masih tetap menjanjikan.

Hal ini sejalan dengan proyeksi permintaan minyak dan gas yang memanas. Harga minyak pada 2024 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan 2023.

U.S. Energy Information Administration (EIA) dalam laporan Short- term Energy Outlook memproyeksikan rata-rata harga minyak jenis Brent akan meningkat dari USD 84 per barel pada 2023 menjadi USD 93 per barel pada 2024 karena ditopang oleh faktor fundamental maupun faktor non fundamental.

Faktor fundamental, terutama proyeksi pertumbuhan ekonomi berpotensi mendorong harga minyak menjadi lebih tinggi. Sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan meningkat dari 2,3% pada 2023 menjadi sekitar 2,9% pada 2024. Pertumbuhan ekonomi global tersebut diproyeksikan akan didukung oleh kondisi inflasi dan tingkat suku bunga yang lebih baik.

"Pertumbuhan ekonomi pada umumnya memerlukan daya dukung pasokan energi yang memadai. Apalagi, dalam perkembangannya, sektor-sektor ekonomi utama yang berkontribusi pada pembentukan PDB global adalah sektor-sektor yang lebih padat energi," kata Fajar dalam keterangan resmi, Rabu (3/7/2024).

Artinya, lanjut Fajar, kebutuhan energi untuk menghasilkan PDB dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada level tertentu berpotensi akan lebih besar lagi. Berdasarkan data, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1% akan memerlukan pertumbuhan penyediaan energi antara 1,5%-2%. 

3 dari 3 halaman

Perluas Pasar Ekspor

Untuk menghadapi 2024, CTBN berencana memperluas pasar ekspor dengan memperkuat portofolio pelanggan seiring dengan keberhasilan ekspansi di wilayah Timur Tengah dan Afrika.

Perseroan juga memiliki sejumlah proyek-proyek penting, baik yang berskala nasional maupun internasional. CTBN pun mengembangkan peluang dalam energi transisi di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.

"Kami akan tetap berupaya menjaga momentum pertumbuhan di tahun 2023 dan membawanya hingga tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya. Sinergi terus menjadi fokus Perseroan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan saat ini sambil memperluas layanan ke pelanggan yang lain," ujar Fajar.

Citra Tubindo merupakan produsen premium untuk Oil Country Tubular Goods (OCTG) dan jasa pendukung untuk industri minyak dan gas serta pertambangan. OCTG adalah tabung dan pipa yang digunakan dalam produksi minyak dan gas. Per Maret 2024, CTBN membukukan pendapatan dari penjualan dan jasa USD 46,47 juta dengan raihan laba bersih USD 2,87 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini