Sukses

IHSG Kembali ke Posisi 7.300, Sektor Saham Energi Pimpin Penguatan

Saat bursa saham Asia Pasifik melemah pada Senin, 22 Juli 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Senin (22/7/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI,  IHSG naik 0,38 persen ke posisi 7.321,97. Indeks LQ45 bertambah 0,40 persen ke posisi 923,24. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.341,90 dan level terendah 7.301,41. Sebanyak 318 saham menguat sehingga angkat IHSG. 265 saham melemah dan 212 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 974.749 kali dengan volume perdagangan 16,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.203. Investor asing beli saham Rp 11,51 miliar. Sepanjang 2024, investor asing lepas saham Rp 2,76 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau pada awal pekan ini. Sektor saham energi naik 1,51 persen dan pimpin penguatan.Sektor saham industri bertambah 1,3 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,52 persen, sektor saham properti menguat 0,78 persen. Selain itu, sektor saham teknologi mendaki 0,72 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 0,51 persen, sektor saham transportasi menanjak 1,05 persen dan sektor saham nonsiklikal bertahan di zona hijau.

Sementara itu, sektor saham basic merosot 0,37 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,07 persen dan sektor saham kesehatan turun 0,31 persen.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak 2 persen ke posisi Rp 51 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 50 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 52 dan terendah Rp 51 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.762 kali dengan volume perdagangan 19.139.528 saham. Nilai transaksi Rp 96,9 miliar.

2 dari 4 halaman

Sentimen IHSG

Mengutip Antara, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Bursa regional Asia bergerak melemah, pasar tampaknya fokus pada berita Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mundur dari bursa calon presiden AS periode selanjutnya, gangguan pemadaman TI global, serta kebijakan bank sentral China yang memangkas suku bunga pinjaman.

Presiden AS Joe Biden memutuskan mengundurkan diri dan mendukung Wakil Presiden AS, Kamala Harris sebagai calon presiden dari kubu Demokrat.

"Secara jangka pendek, tentunya keputusan Joe Biden ditanggapi beragam oleh pasar, yang mana hal ini dapat berpotensi menyuntikkan ketidakpastian politik yang lebih besar ke pasar, yang kemungkinan akan mengakibatkan beberapa goncangan jangka pendek, karena ini suatu konteks politik yang tidak biasa," demikian seperti dikutip.

Selain mundurnya Joe Biden sebagai calon presiden AS, pemadaman TI global yang disebabkan oleh pembaruan di perusahaan keamanan siber CrowdStrike, telah merugikan pasar dan mengganggu operasi di berbagai industri termasuk maskapai penerbangan, perbankan, dan layanan kesehatan.

Dari China, pasar tampaknya tidak merespon hasil pertemuan petinggi Tiongkok, dimana pasar tidak memahami secara detail langkah kebijakan yang akan dilakukan oleh pemerintah China, meskipun Presiden China Xi Jinping mengumumkan rencana besar untuk meningkatkan keuangan pemerintah daerah yang terlilit utang.

Sementara itu, bank sentral China secara tak terduga memangkas suku bunga pinjaman utama dan suku bunga kebijakan jangka pendek yang bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh. Bank Sentral China memangkas suku bunga pinjaman utama satu tahun dan lima tahun ke rekor terendah masing-masing 3,35 perse dan 3,85 persen.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham BRIS melonjak 4,49 persen
  • Saham ISAT melonjak 3,91 persen
  • Saham ARTO melonjak 3,46 persen
  • Saham ITMG melonjak 3,11 persen
  • Saham ADRO melonjak 2,90 persen

 

Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:

  • Saham SIDO merosot 2,68 persen
  • Saham UNVR merosot 2,14 persen
  • Saham ESSA merosot 1,76 persen
  • Saham INCO merosot 1,56 persen
  • Saham INTP merosot 1,36 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 732,9 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 687,7 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 437 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 316,5 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 261,8 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BSBK tercatat 93.720 kali
  • Saham PTMP tercatat 29.998 kali
  • Saham GUNA tercatat 25.172 kali
  • Saham BBRI tercatat 21.226 kali
  • Saham TLKM tercatat 20.987 kali
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin, 22 Juli 2024 seiring Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mundur dari pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ia juga mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat.

Mengutip CNBC, pekan ini, investor akan menanti data Produk Domestik Bruto (PDB) dari Korea Selatan dan AS, serta data aktivitas pabrik dari seluruh kawasan. Korea Selatan dan AS akan mengumumkan PDB kuartal II pada Kamis pekan ini.

Data ekonomi lainnya pekan ini mencakup inflasi dari Amerika Serikat dan inflasi Singapura.

Sementara itu,tak seperti yang diharapkan, bank sentral China memangkas suku bunga menjadi 1,7 persen dari sebelumnya 1,8 persen. Suku bunga pinjaman tenor satu tahun dan lima tahun turun 10 poin menjadi 3,35 persen dan 3,85 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,16 persen  ke posisi 39.599, sedangkan indeks Topix melemah ke posisi 2.827,53. Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 1,14  persen. Indeks Kosdaq turun 2,26 persen ke posisi 809,96. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,8 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 1,22 persen. Sedangkan indeks CSI 300 merosot 0,68 persen.

Video Terkini