Sukses

Keuntungan Penjual Jamu Ini Naik 35,79% di Semester I 2024

Aset Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul sampai dengan akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp 3,82 triliun, turun dari Rp 3,89 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja paruh pertama yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, Sido Muncul membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi penjualan maupun laba.

Merujuk laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (24/7/2024), SIDO membukukan penjualan Rp 1,9 triliun pada semester I 2024. Penjualan itu naik 14,68 persen dibanding penjualan pada semester I 2024 yang tercatat sebesar Rp 1,65 triliun.

Seiring kenaikan penjualan, beban pokok penjualan pada semester I 2024 naik menjadi Rp 792,89 miliar dari RP 776,25 miliar pada semester I tahun lalu. Meski begitu, laba kotor perseroan masih naik 25,76 persen menjadi Rp 1,1 triliun pada semester I 2024 dari Rp 877,54 miliar pada semester I 2023.

Pada semester I 2024, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 259,6 miliar, beban umum dan administrasi Rp 92,09 miliar, beban lain-lain Rp 18,5 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 25,99 miliar.

Dari rincian tersebut, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 759,4 miliar pada semester I 2024, naik dari Rp 577,98 miliar pada semester I 2023. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar Rp 22,64 miliar dan biaya keuangan Rp 510 juta.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk periode enam bulan pertama 2024 sebesar Rp 608,49 miliar. Laba itu naik 35,79 persen dibandingkan laba semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 448,1 miliar.

Aset Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul sampai dengan akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp 3,82 triliun, turun dari Rp 3,89 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.

Liabilitas pada paruh pertama tahun ini turun signifikan menjadi Rp 353,83 miliar dari Rp 504,77 miliar pada Desember 2023. Sementara ekuitas hingga Juni 2024 ikut naik menjadi Rp 3,47 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 3,39 triliun.

2 dari 3 halaman

Sido Muncul Incar Kontribusi 15% dari Penjualan Internasional

Sebelumnya, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengincar kontribusi hingga 15 persen dari penjualan luar negeri.

Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Budiyanto menjelaskan, target tersebut seiring dengan optimisme terhadap kinerja positif SIDO hingga akhir tahun, didukung oleh pemulihan belanja konsumen dan berbagai inisiatif strategis.

"Target kontribusi dari pasar ekspor diharapkan ada di 15 persen mungkin untuk 3-5 tahun ke depan. Saat ini ekspor kontribusinya di 7 persen," kata Budiyanto dalam webinar Indonesia Investment Education, Minggu (26/5/2024).

Dalam rangka genjot penjualan, perusahaan fokus pada pengenalan produk baru, memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek dan produk, meningkatkan kualitas outlet melalui aplikasi MY SIDO MUNCUL, memperluas dan meningkatkan kinerja pasar ekspor, serta menjaga efisiensi biaya.

 

3 dari 3 halaman

Kerja Sama Distribusi

Secara umum, SIDO mengincar pertumbuhan di atas 10 persen, baik dari sisi penjualan maupun laba.

Selain itu perusahaan juga telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Penunjukan Sub Distributor dengan PT Atri Distribusindo yang merupakan grup Alfamart untuk mempersingkat jalur distribusi modern trade channel dalam meningkatkan penjualan serta marjin laba. 

Kerja sama serupa akan dikembangkan untuk modern trade channel perusahaan lainnya.

"Kita punya target untuk domestik, kami memastikan masyarakat Indonesia aware dan mencintai produk SIDO. Setelah aware, harus tersedia di tempat terdekat dari rumah. Dua hal itu terus kami penetrasi. Jadi kami berusaha memastikan posisi SIDO diingat dan mudah didapat," ujar Budiyanto.