Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Jumat (26/7/2024). IHSG akan menguji rentang 7.026-7.199.
IHSG kembali melemah 0,31 persen ke posisi 7.240 dan masih didominasi oleh volume penjualan pada perdagangan Kamis, 25 Juli 2024, koreksi IHSG pun sempat menguji area support-nya.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3) sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya. “Adapun area koreksi IHSG akan menguji rentang 7.026-7.199,” tutur Herditya.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali koreksi untuk menguji support garis moving average (MA)20 harian dengan volume. Ia mengatakan, IHSG meski berpeluang untuk rebound, tetapi selama di bawah garis MA5 berpeluang untuk kembali koreksi dan breakdown support garis MA20 untuk menguji support garis MA100.
“Namun, jika mampu breakout garis MA5 berpeluang untuk kembali membuat higher high (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya,” tutur dia.
Wafi menuturkan, pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400 pada Jumat pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), dan PT Bintraco Dharma Tbk (CARS).
Sedangkan Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness
Saham AKRA menguat 0,33% ke 1.510 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Kami memperkirakan, posisi AKRA masih berada pada bagian dari wave [c] dari wave 2, sehingga AKRA masih rawan terkoreksi," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.445-1.485
Target Price: 1.570, 1.650
Stoploss: below 1.415
2.PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) - Buy on Weakness
Saham HEAL menguat 3,41% ke 1.365 disertai dengan peningkatan volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA200. Herditya menuturkan, saat ini, posisi HEAL diperkirakan berada pada akhir dari wave [d] dari wave B pada pola triangle, sehingga penguatannya akan relatif terbatas.
Buy on Weakness: 1.320-1.360
Target Price: 1.400, 1.490
Stoploss: below 1.290
3.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Buy on Weakness
Saham ITMG terkoreksi 1,14% ke 26.050 dan masih didominasi oleh volume penjualan, tetapi koreksi ITMG masih tertahan oleh MA20. "Saat ini, kami perkirakan posisi ITMG berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 25.225-25.750
Target Price: 27.400, 28.650
Stoploss: below 24.400
4. PT United Tractors Tbk (UNTR) - Spec Buy
Saham UNTR terkoreksi 0,30% ke 24.900 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, pihaknya memperkirakan, posisi UNTR saat ini berada di wave iv dari wave (v) dari wave [i], sehingga UNTR masih rawan melanjutkan koreksinya dahulu.
Spec Buy: 24.400-24.800
Target Price: 25.575, 26.200
Stoploss: below 23.950
Advertisement
Penutupan IHSG pada 25 Juli 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Kamis, 25 Juli 2024. IHSG memerah di tengah mayoritas sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG susut 0,31 persen ke posisi 7.240,27. Indeks LQ45 merosot 0,11 persen ke posisi 916,16. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.268,04 dan level terendah 7.207,81. Sebanyak 379 saham melemah sehingga menekan IHSG. 183 saham menguat dan 232 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.062.186 kali dengan volume perdagangan 16,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.245. Investor asing beli saham Rp 398,28 miliar. Sepanjang 2024, investor asing lepas saham Rp 2,8 triliun.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham kesehatan naik 0,54 persen. Sektor saham energi susut 0,95 persen, sektor saham basic merosot 1,7 persen, dan sektor saham industri terpangkas 1,07 persen. Selanjutnya, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,25 persen, sektor saham siklikal melemah 0,59 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,51 persen.
Selain itu, sektor saham properti anjlok 1,64 persen, sektor saham teknologi tergelincir 0,41 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,18 persen dan sektor saham transportasi merosot 1,72 persen.
Saham GOTO stagnan Rp 54 per saham pada perdagangan Kamis pekan ini. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 55 dan level terendah Rp 54 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.683 kali dengan volume perdagangan 10.062.333 saham. Nilai transaksi Rp 53,1 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) terkini memperlihatkan bahwa sektor manufaktur kembali mengalami kontraksi dan penjualan rumah baru secara tak terduga mencatatkan penurunan.
Dari mancanegara, perhitungan awal (flash) data S&P Global Composite PMI AS naik ke level 55.0 di Juli 2024, atau tertinggi sejak April 2022 dari level 54,8 pada Juni 2024, indikasi keberlanjutan pertumbuhan selama 18 bulan terakhir.
Sementara itu, perhitungan awal (flash) data S&P Global Manufacturing PMI AS secara tak terduga turun ke level 49.5 pada Juli, terendah untuk tahun ini, dari level 51.6 di bulan Juni dan lebih rendah dari ramalan pasar, 51.7.
Kemudian, perhitungan awal (Flash) data S&P Global Services PMI AS lompat ke level 56.0 di bulan Juli, tertinggi dalam 28 bulan dari level 55.3 di bulan Juni dan di atas ekspektasi pasar, 55.0.
Data New Home Sales memperlihatkan jumlah penjualan rumah baru di AS menyusut 0,6 persen month to month (mtm) pada Juni 2024 menjadi 617,000 unit, atau terendah dalam tujuh bulan dan jauh di bawah ramalan pasar yang sebesar 640,000 unit. Harga jual dan suku bunga KPR yang masih tinggi terus menekan minat beli.
Advertisement