Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Senin (29/7/2024). IHSG akan menguji rentang 7.026-7.199 pada Senin pekan ini.
IHSG menguat 0,66 persen ke posisi 7.288 disertai dengan munculnya pembelian pada Jumat, 26 Juli 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai level resistance terdekatnya.
Baca Juga
"Saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3) sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya,” ujar Herditya.
Advertisement
Ia menuturkan, ada koreksi IHSG akan menguji rentang 7.026-7.199 pada Senin pekan ini. IHSG akan berada di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 7.200-7.300 pada awal pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) - Buy on Weakness
Saham AMMN menguat 1,08% ke 11.650 disertai dengan munculnya volume pembelian.
"Saat ini, kami perkirakan posisi AMMN berada di awal wave Y dari wave (B), sehingga AMMN masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 11.250-11.625
Target Price: 12.100, 12.700
Stoploss: below 10.875
2.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Spec Buy
INCO menguat 1,36% ke 3.740 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama INCO masih mampu berada di atas 3.670 sebagai stoplossnya, posisi INCO berada di awal wave [i] dari wave C.
Spec Buy: 3.700-3.730
Target Price: 3.910, 4.060
Stoploss: below 3.670
3.PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) - Buy on Weakness
Saham LSIP menguat 3,61% ke 860 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi LSIP saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1, sehingga LSIP masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 830-850
Target Price: 875, 900
Stoploss: below 805
4. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) - Buy on Weakness
Saham TUGU menguat 2,17% ke 1.175 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya Selama TUGU masih mampu berada di atas 1.135 sebagai stoplossnya, posisi TUGU saat ini diperkirakan berada di awal wave v dari wave (i).
Buy on Weakness: 1.150-1.170
Target Price: 1.215, 1.240
Stoploss: below 1.135
Advertisement
Kinerja IHSG 22-26 Juli 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 22-26 Juli 2024. Pergerakan IHSG dipengaruhi sejumlah faktor baik global dan dalam negeri.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (27/7/2024), IHSG melemah 0,09 persen ke posisi 7.288,16 dari pekan lalu 7.294,49. Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa naik tipis 0,04 persen menjadi Rp 12.362 triliun dari pekan lalu Rp 12.358 triliun.
Rata-rata nilai transaksi harian anjlok 11,41 persen menjadi Rp 8,5 triliun dari Rp 9,6 triliun pada pekan lalu. Transaksi frekuensi harian bursa selama sepekan juga terpangkas 0,92 persen menjadi 993 ribu kali dari pekan lalu 1 juta kali transaksi.
Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian menguat 9 persen menjadi 17,97 miliar saham dari 16,48 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 320,75 miliar selama sepekan. Namun, sepanjang 2024, investor asing menjual saham Rp 2,46 triliun.
Mayoritas sektor saham selama sepekan beragam. Ada enam sektor saham yang tertekan antara lain sektor saham basic materials merosot 1,29 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal susut 1,2 persen, sektor saham konsumer siklikal terpangkas 0,39 persen, sektor saham keuangan turun 0,31 persen. Kemudian sektor saham properti dan real estate terpangkas 0,96 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,55 persen.
Sementara itu, sektor saham energi naik 0,23 persen, sektor saham industri bertambah 0,86 persen, sektor saham perawatan kesehatan naik tipis 0,19 persen. Selain itu, sektor saham teknologi menguat 2,44 persen dan sektor saham transportasi dan logistic melesat 1,56 persen.
Kata Analis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya menuturkan, IHSG melemah dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, rilis data suku bunga China turun ke 3,35 persen dari sebelumnya 3,45 persen. Kedua, pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Ketiga, pergerakan, harga komoditas yang rata-rata terkoreksi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu pekan ini.
Pada pekan depan, Herditya menuturkan, IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan level support dan resistance di 7.207-7.354.
IHSG akan dipengaruhi sejumlah hal antara lain rilis data kinerja emiten, rilis data pekerjaan dan non farming payrolls (NFP) Amerika Serikat serta Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting. Selanjutnya, rilis data manufaktur China, data inflasi China, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta harga komoditas dunia.
Advertisement