Sukses

Penjualan Antam Naik hingga Juni 2024, tapi Laba Turun

Antam membukukan penjualan Rp 23,19 triliun pada semester I 2024. Penjualan itu naik 7,06 persen dibandingkan penjualan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 21,66 triliun.

Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengumumkan capaian kinerja keuangan untuk paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, Antam membukukan pertumbuhan positif dari sisi penjualan.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/7/2024), perseroan membukukan penjualan Rp 23,19 triliun pada semester I 2024. Penjualan itu naik 7,06 persen dibandingkan penjualan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 21,66 triliun.

Beban Penjualan Naik

Sayangnya, seiring kenaikan penjualan, beban pokok penjualan ikut terkerek menjadi Rp 21,19 triliun pada semester I 2024 dibandingkan Rp 17,42 triliun pada semester I 2023.

Alhasil, laba kotor perseroan tergerus menjadi Rp 2 triliun, turun signifikan dari laba kotor semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 4,24 triliun.

Pada semester I 2024, perseroan membukukan beban usaha sebesar Rp 1,47 triliun, turun dibandingkan beban usaha semester I 2023 yang sebesar Rp 1,91 triliun.

Sehingga diperoleh laba usaha RP 532,33 miliar, turun signifikan dari Rp 2,33 triliun yang dicatatkan pada semester I 2023.

 

2 dari 2 halaman

Penghasilan Lainnya

Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan lain-lain sebesar Rp 1,12 triliun, naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 136,1 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,55 triliun. Laba itu turun 17,95 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,89 triliun.

Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 turun menjadi RP 39,18 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 42,85 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp 9,49 triliun dari Rp 11,69 triliun pada Desember 2023. Sementara ekuitas hingga akhir Juni 2024 turun menjadi Rp 29,69 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 31,17 triliun.