Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja keuangan paruh pertama yang berakhir pada 30 Juni 2024. Secara keseluruhan, GOTO berada di jalan yang sesuai menuju profitabilitas.
Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan bersih aktual GOTO tercatat sebesar Rp 7,74 triliun. Pendapatan itu naik 12% dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 6,88 triliun.
Baca Juga
Rugi earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) yang disesuaikan pada semester I 2024 juga membaik dengan kenaikan 93% menjadi Rp 209 miliar dibanding Rp 2,8 triliun yang dicatatkan pada semester I 2023. Bersamaan dengan itu, perseroan berhasil menekan rugi periode berjalan menjadi Rp 2,85 triliun dibandingkan rugi berjalan pada semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 7,21 triliun.
Advertisement
“Percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market. Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga," kata Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, Selasa (30/7/2024).
Langkah tersebut akan terus menjadi landasan pertumbuhan Perseroan. Seiring dengan upaya perseroan meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024.
“Di akhir tahun pertama jabatan saya sebagai Direktur Utama, Perseroan telah mencatatkan fundamental terkuat hingga saat ini, dan saya bangga dapat berperan dalam peningkatan tersebut. Saya bergabung dengan tim yang kuat, dan didukung talenta baru yang telah mendorong pertumbuhan lebih lanjut," imbuh Patrick.
Â
GTV Inti
Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo mengatakan, perseroan mencatatkan akselerasi pertumbuhan topline yang sehat. GTV inti Grup pada kuartal kedua adalah sebesar Rp 63,2 triliun, tumbuh 54% YoY. GTV Grup mencapai Rp 121,5 triliun, meningkat 26% YoY.
Sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus tumbuh dua kali lipat, di saat yang sama adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman Perseroan juga terus meluas. Hal tersebut, disertai dengan langkah strategis menyasar mass market, mendorong peningkatan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (monthly transacting user) Grup GoTo sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pada kuartal kedua 2024.
Jacky Lo menjelaskan, pertumbuhan ini tercapai seiring pengurangan beban usaha dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan yang dilaporkan secara year-on-year untuk delapan kuartal secara berturut-turut.
"Dengan situasi tersebut, kami meyakini bahwa Perseroan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh sekaligus terus berkomitmen mencapai target profitabilitas," imbuh dia.
Adapun GTV inti financial technology pada semester I 2024 mengalami pertumbuhan 52% menjadi Rp 104,57 triliun dibandingkan GTV pada semester I 2023 yang etrcatat sebesar Rp 68,69 triliun.
GTV inti adalah GTV dengan mengecualikan GTV dari gerbang pembayaran mitra pedagang (merchant payment gateway). GTV untuk bisnis on demand service naik 7% pada semester I 2024 menjadi Rp 29,34 triliun dibanding Rp 27,5 triliun pada semester I 2023.
GTV dan jumlah pesanan yang diselesaikan (completed order) di Indonesia mencapai level tertinggi sejak Perseroan mengambil langkah menuju profitabilitas, seiring dengan penurunan beban yang terus berlangsung. Meningkatnya adopsi layanan untuk mass market serta layanan berlangganan, diharapkan turut mendorong pertumbuhan bisnis perseroan ke depan.
Advertisement
Butuh Modal, GOTO Private Placement 10% Saham
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Pada aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 120.140.966.283 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 1 per lembar. Jumlah saham yang diterbitkan itu setara dengan 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Sehubungan dengan aksi tersebut, perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan digelar pada 30  Agustus 2024. Melansir keterbukaan informasi Bursa, Kamis  (25/7/2024), sebesar 55 persen dana yang diperoleh dari PMTHMETD atau private placement akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja perseroan.
Sisanya akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja anak perusahaan, termasuk PT Dompet Anak Bangsa dan atau PT Multifinance Anak Bangsa masing-masing 20 persen dan 25 persen, Hingga saat ini, perseroan belum memiliki informasi mengenai investor yang akan mengambil bagian atas saham baru yang akan diterbitkan melalui PMTHMETD.
Apabila PMTHMETD dilaksanakan, persentase kepemilikan saham dari pemegang saham GoTo Gojek Tokopedia saat ini akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar maksimum 9,09 persen. Manajemen beranggapan, penerbitan saham baru dalam konteks PMTHMETD akan meningkatkan jumlah saham yang dikeluarkan perseroan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.
Pelaksanaan PMTHMETD juga akan memberikan dana tambahan bagi Perseroan untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan dan memperkuat struktur permodalan Perseroan. Manfaat tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham perseroan.
Â
Direktur Keuangan GOTO Wei-Jye Jacky Lo Mundur, Siapa Gantinya?
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan pengunduran diri salah satu direksi. Pada 16 Juli 2024, perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Wei-Jye Jacky Lo dari jabatannya selaku Direktur Keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Selanjutnya, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan dengan agenda persetujuan atas pengunduran diri Wei-Jye Jacky pada 30 Agustus 2024. Segera, GoTo akan melakukan prosedur pengumuman dan pemanggilan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK 15/2020.
Pada RUPSLB tersebut, sekaligus akan diusulkan kandidat Direktur yang akan menggantikan Wei-Jye Jacky Lo yaitu Simon Tak Leung Ho. Nantinya, Simon Tak Leung Ho juga akan menjadi Group Chief Financial Officer yang bertanggung jawab atas seluruh bidang yang terkait keuangan dan hubungan investor.
Wei-Jye Jacky Lo merupakan warga Negara Amerika. Lahir pada 1977, Jacky diangkat menjadi Direktur dan Chief Financial Officer (CFO) GoTo sejak tahun 2021. Jacky bertanggung jawab memimpin semua tim dan fungsi keuangan GoTo, termasuk perencanaan dan analisis keuangan, akuntansi dan pelaporan, serta pajak dan perbendaharaan.
Sebelum bergabung dengan GoTo, Jacky adalah Chief Financial Officer (CFO) OneConnect Smart Technology, platform teknologi dengan layanan terkemuka bagi lembaga keuangan di China, dari 2019 hingga 2021. Beliau juga pernah memegang berbagai posisi kepemimpinan keuangan di Yum China, salah satu perusahaan restoran terbesar di China, dari tahun 2016 hingga 2019, dengan jabatan terakhir sebagai CFO and Treasurer dari tahun 2017 hingga 2019.
Sebelumnya, Jacky bekerja di Ernst & Young selama 15 tahun antara 2001 hingga 2016, termasuk sebagai Partner dan Wakil Direktur di Asia Pacific Capital Markets Center. Jacky memperoleh gelar Bachelor of Business Administration dan Bachelor of Arts di bidang Ekonomi (with Honours) pada tahun 1998 dan Master’s in Professional Accounting pada tahun 1999 dari University of Texas di Austin, Amerika Serikat.
Â
Advertisement