Sukses

IHSG Berpeluang Loyo, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 31 Juli 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396 pada perdagangan Rabu, 31 Juli 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Rabu (31/7/2024). IHSG akan menguji rentang 7.026-7.103 pada Rabu pekan ini.

IHSG melemah 0,65 persen ke posisi 7.241 disertai dengan munculnya volume penjualan Selasa, 30 Juli 2024. Koreksi IHSG pun menembus moving average (MA) 10 harian.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai level resistance terdekatnya, saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3) sehingga pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya.

“Adapun area koreksi IHSG akan menguji ke rentang 7.026-7.103,” ujar Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396 pada Rabu pekan ini.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di level 7.200-7.300. “Potensi koreksi masih terbuka,”

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dan breakdown support garis MA20 dengan volume rendag. Ia mengatakan, selama di bawah garis MA20, berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance sideways channel-nya.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400,” kata Wafi.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Sementara itu, Herditya memilih saham PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), dan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT BFI Finance Tbk (BFIN) - Buy on Weakness

Saham BFIN menguat 3,51% ke 885 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatan BFIN pun mampu berada di atas MA20. "Saat ini, posisi BFIN diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 3 dari wave (1)," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 845-870

Target Price: 925, 1.000

Stoploss: below 800

 

2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Buy on Weakness

Saham BRIS bergerak flat ke 2.480 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatannya tertahan oleh MA20.  Herditya menuturkan, selama BRIS masih mampu bertahan di atas 2.390 sebagai stoplossnya, maka posisi BRIS saat ini diperkirakan berada di awal wave 3 dari wave (5).

Buy on Weakness: 2.430-2.470

Target Price: 2.620, 2.750

Stoploss: below 2.390

 

3.PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) - Buy on Weakness

Saham DSNG menguat 0,72% ke 700 disertai dengan munculnya volume pembelian.Herditya mengatakan, saat ini, posisi DSNG diperkirakan berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [i] dari wave 3, sehingga DSNG masih rawan berbalik terkoreksi.

Buy on Weakness: 665-690

Target Price: 725, 755

Stoploss: below 655

 

4.PT Ultra Jaya Milk industry Tbk (ULTJ) - Buy on Weakness

Saham ULTJ terkoreksi 0,51% ke 1.945 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian. "Saat ini, posisi ULTJ diperkirakan sedang berada di akhir wave i dari wave (iii), sehingga ULTJ akan rawan berbalik terkoreksi terlebih dahulu," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.835-1.920

Target Price: 2.010, 2.060

Stoploss: below 1.780

 

3 dari 4 halaman

Apa yang Dimaksud dengan IHSG?

Sebelumnya, mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.

Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:

Mengukur sentimen pasar

Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan

Benchmark bagi portofolio aktif

Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.

Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

4 dari 4 halaman

Apa Fungsi IHSG?

Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:

1.Menunjukkan Pergerakan Pasar

Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.

Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal. 

2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek

IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 

3.Menunjukkan Estimasi Profit

IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

4.Menjadi Produk Investasi Pasif

Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini