Sukses

Laba Indosat Tumbuh 43,29% pada Semester I 2024

PT Indosat Tbk (ISAT) meraih pendapatan tumbuh 13,38 persen dan laba naik 43,2 persen pada semester I 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini. Hingga 30 Juni 2024, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan, perseroan membukukan pendapatan Rp 27,98 triliun pada semester I 2024. Pendapatan itu naik 13,38% dibandingkan pendapatan pada semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 24,67 triliun.

Sementara EBITDA tumbuh lebih cepat daripada pendapatan dengan peningkatan sebesar 17,8% YoY menjadi Rp13.412,2 miliar. Margin EBITDA berada pada 47,9% di semester I 2024, menyoroti kemampuan Perusahaan untuk mengonversi pendapatan menjadi penghasilan secara efisien. Beban-beban sebesar Rp 22,22 triliun pada semester I 2024, naik 11,6% lebih dibandingkan semester I 2023.

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran, beban umum dan administrasi dan penghasilan (beban) operasional lain-lain - bersih. Perusahaan mencatat beban lain-lain sebesar Rp 2,03 triliun, turun 13,4% dibandingkan semester I 2023.

Penurunan ini disebabkan oleh biaya keuangan yang lebih turun sebesar Rp 203,3 miliar, terutama karena turunnya bunga pinjaman dan keuntungan yang lebih tinggi pada nilai tukar mata uang asing sebesar Rp 125,4 miliar, yang diimbangi oleh penurunan pendapatan bunga sebesar Rp 14,3 miliar.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,73 triliun. Laba ini naik 43,29% dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,9 triliun.

"Profitabilitas ini menegaskan kesehatan keuangan Perusahaan yang solid dan kapasitasnya untuk menghasilkan pengembalian yang substansial bagi pemangku kepentingan," tulis manajemen PT Indosat Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Rabu (31/7/2024).

Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 turun 1,7% menjadi Rp 112,78 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar RP 114,72 triliun. Liabilitas turun 3,2% menjadi Rp 78,44 triliun dari Rp 81,01 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik 1,9% menjadi Rp 34,34 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 33,7 triliun.

 

  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indosat Bakal Tebar Dividen Rp 268,4 per Saham

Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) telah merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa 21 Mei 2024. Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2023 sebagai dividen final sebesar Rp 2,16 triliun atau setara dengan Rp 268,4 per saham.

Besaran dividen yang dibagikan itu setara 48% dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.

"Dividen akan dibayarkan paling lambat 30 hari setelah diumumkannya ringkasan risalah Rapat. Adapun sisa laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp 2,34 triliun akan dialokasikan oleh perseroan ke laba ditahan," mengutip hasil RUPST Indosat dalam keterangan resmi, Selasa (21/5/2024).

President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, capaian kinerja yang solid pada tahun lalu tidak lepas dari hasil kontribusi para karyawan, kolaborasi dengan mitra strategis, pelanggan yang loyal, dan kepercayaan yang diberikan para pemegang saham.

"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan yang menemani perjalanan tanpa akhir Indosat, melanjutkan penciptaan nilai dalam perjalanan transformatif menuju AI Native TechCo. Dengan fokus pada inovasi teknologi dan pengembangan AI, kami siap memberikan nilai lebih kepada pemegang saham dan menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan," kata Vikram.

Kinerja Kuartal I 2024

Hingga kuartal I tahun 2024, Indosat Ooredoo Hutchison mencatat total laba bersih sebesar Rp1,29 triliun yang meningkat 39,4% dibandingkan tahun sebelumnya (Year on Year/YoY). EBITDA mengalami peningkatan yang lebih cepat dari pendapatan, dengan pertumbuhan 22,1% YoY mencapai Rp 6,5 triliun.

 

3 dari 4 halaman

Ekspansi Perluasan Jaringan BTS

Kinerja keuangan ini mendorong kenaikan EBITDA Margin Indosat menjadi 47,0%, dan menghasilkan Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp 1,29 triliun, meningkat 39,4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Indosat terus melanjutkan komitmen ekspansi perluasan jaringan BTS 4G serta peningkatan cakupan distribusi produk dan pelayanan melalui Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk ke berbagai pelosok pedesaan, termasuk di wilayah timur Indonesia," ujar Vikram.

Untuk mendukung transformasi menjadi AI Native TechCo, Indosat akan terus berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia berbasis teknologi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas.

Ini didukung oleh kemitraan strategis Indosat, melalui anak usahanya, dengan NVIDIA sebagai Cloud Partner Provider pertama di Indonesia serta inisiatif pemberdayaan perempuan dan UMKM.

 

4 dari 4 halaman

Indosat Jual 20 Ribu Saham Treasuri, Segini Harganya

Sebelumnya diberitakan, PT Indosat Tbk (ISAT) berencana melakukan penjualan saham treasuri. Pada aksi ini, perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai anggota bursa (AB) yang akan melakukan penjualan saham hasil buyback tersebut dengan memperhatikan ketentuan persyaratan yang diatur dalam POJK 30/2017.

"Perseroan bermaksud melaksanakan pengalihan saham hasil buyback sebanyak 20.900 lembar saham atau 0,0003 persen dari total jumlah saham perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh," ungkap Sekretaris Perusahaan Indosat Tbk, Reski Damayanti dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/2/2024).

Perseroan menetapkan waktu pelaksanaan pengalihan saham paling cepat 14 hari terhitung setelah keterbukaan informasi yang disampaikan pada 27 Februari 2024, atau persisnya akan dimulai pada 12 Maret 2024 sampai dengan 24 Januari 2028.

Perseroan menetapkan harga penjualan saham hasil buyback sesuai dengan Pasal 18 POJK 30/2017. Yaitu, harga pengalihan saham tidak boleh lebih rendah dari harga rata-rata pembelian kembali saham perseroan.

Atas saham perseroan yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek, tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek 1 hari sebelum tanggal penjualan saham atau harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham oleh perseroan, mana yang lebih tinggi.

Atas dasar aturan tersebut, maka harga minimal penjualan saham hasil buyback adalah 5.850 per saham. Sebelumnya, perseroan telah melakukan pembelian kembali saham (buyback) pada 25 Januari 2022.

Saat itu, jumlah saham yang dibeli yakni sebanyak 20.900 lembar dengan harga rata-rata buyback 5.850 per saham. Sehingga jumlah realisasi dana yang digunakan untuk buyback mencapai Rp 122.27 juta.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.