Sukses

Investor Asing Beli Saham Rp 2,1 Triliun, IHSG Menguat Terbatas

Investor asing beli saham dan mayoritas sektor saham yang menghijau angkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu, 31 Juli 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu, 31 Juli 2024 ditutup melesat di tengah pelaku pasar bersikap ‘wait and see’ terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) dan aksi beli saham oleh investor asing.

Mengutip Antara, Kamis (1/8/2024), IHSG ditutup menguat 13,89 poin atau 0,19 persen ke posisi 7.255,75. Adapun indeks saham LQ45 naik 2,95 poin atau 0,32 persen ke posisi 913,71. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor saham menguat dipimpin oleh sektor industri yang naik sebesar 1,30 persen.

Diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 0,63 persen dan 0,62 persen. Sedangkan, empat sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 1,23 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 0,32 persen dan 0,09 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu HELI, ISEA, WIFI, ITMA dan TSPC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FWCT, WIIM, TBLA, MBTO dan SBMA.

Total frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 919.203 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,32 miliar lembar saham senilai Rp12,85 triliun. Sebanyak 311 saham naik 282 saham menurun, dan 203 saham tidak bergerak nilainya. Investor asing beli saham Rp 2,11 triliun. Sepanjang 2024, investor asing jual saham Rp 1,04 triliun.

"IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat di tengah fokus pelaku pasar menantikan prospek keputusan suku bunga acuan The Fed dan juga Bank of England (BoE)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024, demikian seperti dikutip dari Antara.

Dari Eropa, penguatan didukung oleh data Eurozone Gross Domestic Product (GDP) kuartal 2024 yang naik dari sebelumnya 0,5 persen year on year (yoy) menjadi 0,6 persen (yoy), serta optimisme pelaku pasar terhadap kebijakan pemerintahan China dalam memacu pemulihan ekonomi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sentimen Lainnya

Sebelumnya, pemimpin China berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah dukungan ekonomi dan menstabilkan kepercayaan pasar pada pertemuan Politbiro. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh aktivitas bisnis yang lemah di China, data menunjukkan aktivitas manufaktur di China terkontraksi pada Juli 2024, sementara pertumbuhan sektor jasa melambat ke posisi terendah selama delapan bulan.

Dari dalam negeri, S&P Global Ratings mempertahankan peringkat Indonesia pada level investasi BBB dengan prospek stabil, tentunya ini memberikan dukungan bagaimana tingkat kepercayaan investor terhadap ekonomi dalam negeri. Hal tersebut memberikan gambaran bagaimana prospek ketahanan ekonomi dalam negeri yang solid dan juga pengelolaan utang pemerintah yang terjaga.

Namun demikian, S&P juga memberikan catatan terhadap kebijakan pemerintah selanjutnya terkait dengan realisasi janji kampanye saat pemilihan presiden. Tim transisi presiden terpilih meyakinkan pasar kalau akan mematuhi batas defisit legal sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan mempertahankan status quo pada rasio utang terhadap PDB.

Bursa saham regional Asia pada Rabu, 31 Juli 2024 yakniindeks Nikkei menguat 575,90 poin atau 1,49 persen ke 39,101,80, indeks Hang Seng menguat 341,68 poin atau 2,01 persen ke 17.344,59, indeks Shanghai menguat 59,44 poin atau 2,06 persen ke 2.938,75, dan indeks Strait Times menguat 20,72 poin atau 0,60 persen ke 3.462,50.

3 dari 4 halaman

Apa yang Dimaksud dengan IHSG?

Sebelumnya, mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.

Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:

Mengukur sentimen pasar

Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan

Benchmark bagi portofolio aktif

Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.

Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

 

4 dari 4 halaman

Apa Fungsi IHSG?

Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:

1.Menunjukkan Pergerakan Pasar

Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.

Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal. 

2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek

IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 

3.Menunjukkan Estimasi Profit

IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

4.Menjadi Produk Investasi Pasif

Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini